Bagian Keempat Belas : Beautiful B'day

1.4K 174 57
                                    

Sejak pagi, kediaman keluarga Kristuaji sudah ramai dengan beberapa anggota keluarga yang sedang mondar-mandir kesana kemari.

Ruang tamu yang di hari biasa terkesan polos dan rapih, kini sudah ramai dengan hiasan pita ulang tahun disetiap sudutnya. Serta beberapa balon warna warni yang menambahkan kesan ramai.

"Fyuhh.. Fyuh.. Fyuh.. Haduhhh aku enggak kuat lagi Ci, nyerahh" Tiupan pada balon berwarna biru di genggamannya Nana hentikan. Lalu menghirup udara dengan rakus setelahnya.

"Udah dibilangin pakek pompa balon aja kok. Kamu sih susah banget dibilangin"

"Ya Ayah kenapa beli pompanya cuma satu" Sungutnya kesal.

"Nana minum dulu aja sana. Nanti kesini lagi. Cia selesaiin ini dulu, tinggal dikit lagi kok" Ucapnya pada Nana yang saat ini sudah merebahkan diri di sebelah kanannya.

Nana segera bergegas meninggalkan Cia menuju dapur, minuman di ruang tamu tadi sudah tidak dingin lagi. Nana mana suka.

"Nana cari apa, sayang?" Sapa bunda ketika melihat Nana yang tampak kebingungan seperti mencari sesuatu.

"Bundaa minuman dingin dong. Haus banget" Rengeknya pada bunda Thena.

"Pakai sirup jeruk mau? Barusan bunda buat"

"Hmm boleh" Angguknya heboh.

"Yaudah kamu kembali dulu nanti bunda anter kedepan" Nana segera beranjak setelah merasakan elusan lembut pada surainya.

Ternyata di ruang tamu Cia sudah menyelesaikan acara memompa balonnya. Tinggal pasang lalu semuanya beres deh!

"Nana sudah minum?"

"Belum, nanti sama bunda diantar kesini" Serunya. Yang hanya mendapat anggukan kepala dari Cia.

Kini kedua gadis itu hanya berdiam diri dengan pikiran masing-masing. Karena tidak ada yang bisa memasang balon-balon hasil memompa tadi.

"Adekk" Dari arah dapur bisa dilihat bunda membawa dua gelas kaca berisi minuman dingin berperisa jeruk. Nana sudah bertepuk tangan heboh sedangkan Cia sendiri hanya menampilkan senyum cerah untuk sang bunda. Makin haus saja batin Cia.

"Nih di minum dulu ya, setelah itu kalian tidur siang dulu nanti jam setengah dua bunda bangunin buat mandi ya"

"Okay bunda" Jawab mereka dengan serentak. Setelahnya bunda meninggalkan keduanya menuju dapur. Acara menghias Cakenya belum selesai.

***

Saat ini kedua gadis cantik itu sudah merebahkan diri di tempat tidur kamar Cia setelah sebelumnya pergi ke kamar mandi untuk acara bersih-bersih.

"Nanti yang datang siapa aja, Ci?"

"Enggak tau, Na. Cia enggak banyak mengundang teman-teman kok. Cuma Nana sama Aji aja yang Cia undang"

"Ha? Serius?"

"Iya, Cia malu kalo banyak orang" Kini bibirnya sudah memberengut lucu. Nana gemas sendiri.

"Terus nanti sama teman-teman mas Darren?"

"Ha? Ihh enggak tau, bobo aja ayo, Cia udah ngantuk nih" Rengeknya, bahkan kini sudah menyembunyikan wajah ayunya pada perpotongan leher Nana. Cia malu sendiri membayangkan kehadiran kak Meru pada hari spesialnya nanti.

"Haduhh bayi, yaudah ayo tidur dulu" Nana menepuk-nepuk pantat Cia seolah-olah sang sahabat merupakan anak gadisnya. Cia sendiri hanya terkekeh sambil memejamkan mata.

True Love (GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang