26. School's Anniversary

27 5 0
                                    

"Nan! Obat Lo ketinggalan, tumbler Lo juga nih." Juan meletakkan botol obat juga tumbler merpati di atas meja ruang tamu. Satria terkekeh lalu memasukkannya ke dalam ransel. "Sorry, gue lupa."

"Lupa Lo jangan keterusan kali, Nan. Kemarin Lo udah lupa gak bawa obat. Untung Lo baik-baik aja."

Satria menatap Juan begitu tajam. "Lo doain sakit ginjal gue kumat gitu?!" Satria marah. Pemuda itu berdiri dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya ke luar rumah. "Bukan gitu maksud gue, Nan. Gue khawatir sama Lo." Juan menyusul langkah kaki Satria. Pemuda itu menghalangi jalan sahabatnya. Ia lihat garis rahang sahabatnya yang begitu tegas, sorot matanya yang masih tajam. "Oke. Gue minta maaf, Nan. Gue salah. Gue cuma gak mau Lo kenapa-napa. Lo tanggung jawab gue di sini." Sepersekian detik mereka diam kemudian tawa Satria tertahan. "Gue bercanda, Wan. Gue gak marah sama Lo."

Juan mengacak rambut rapinya, sedikit memalingkan wajahnya, tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya. "Astaga ni anak, please Lo jangan ngeprank gue lagi, Nan. Gue kira Lo beneran marah sama gue."

Satria mengatur napasnya usai tertawa lepas. "Ya tapi muka Lo lucu, beneran. Gue gak bosen jahilin Lo."

Juan mengembuskan napas pasrah. Tangannya yang berada di atas kepala, ia hempaskan. "Gue bukan tempat buat Lo ngeprank, Nan." Juan mencoba untuk sabar menghadapi sifat sahabatnya yang satu ini.

"Iya-iya, sorry," kata Satria. Juan bergumam.

Setelah itu Juan berbalik, berjalan menuju garasi untuk mengambil motornya. Juan dan Satria berangkat bersama, berboncengan. Setelah pulang dari Rumah Sakit, Juan memaksa Satria untuk tinggal bersamanya. Pemuda itu tidak membolehkan Satria tinggal seorang diri dengan kondisi fisik yang sudah tidak seperti dulu lagi. Juan harus memastikan kondisi tubuh sahabatnya selalu sehat dan baik-baik saja. Untuk beberapa hari ke depan, Satria menjadi tanggung jawabnya.

°°°

Yang awalnya dipenuhi warna putih abu-abu, kini SMA Mandala terlihat begitu cerah. Seluruh murid berganti seragam olahraga baik yang mengikuti lomba maupun yang tidak, kecuali para murid yang berhubungan dengan OSIS, mereka punya seragam khusus. Tiga warna seragam olahraga di SMA Mandala yakni, biru, kuning, dan hijau dipadukan warna abu yang lebih dominan telah memenuhi setiap penjuru sekolah. Para guru juga ikut memeriahkan hari jadi Sekolah dengan warna baju yang seragam, yaitu merah berpadu dengan hitam.

Perayaan ulang tahun Sekolah akan berlangsung selama lima hari, dihitung mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Hari Senin kemarin setelah upacara bendera, semua murid dan para guru yang menjadi juri sudah disibukkan dengan berbagai macam lomba diantaranya; lomba membaca puisi, dance, kaligrafi dan pertandingan basket. Hari ini pertandingan basket akan dilanjut kembali dan telah memasuki babak perempat final. Di lapangan outdoor juga tengah dipersiapkan tali tambang dan akan diwakilkan lima siswa tiap kelas. Setelah lomba tarik tambang selesai, acara akan dilanjut dengan diadakannya pertandingan voli. Seluruh murid berbondong-bondong ke luar kelas dan terbagi menjadi dua kubu; ada yang menuju lapangan outdoor, dan banyak juga murid yang antusias untuk melihat kelanjutan dari pertandingan basket yang dilaksanakan di lapangan indoor.

Hampir setengah tribun lapangan indoor dipenuhi oleh para murid baik kelas X, XI, maupun XII, dan beberapa guru. Mereka yang memasuki lapangan indoor, diingatkan kembali– kelas mana saja yang melaju ke babak selanjutnya. Ada sebuah papan kayu dengan gambar skema pertandingan basket hari ini. Ada delapan kelas yang akan bertanding; kelas X 1, X 3, X 5, XI IPA 2, XI IPS 1, XII IPA 1, XII IPA 3, dan XII IPS 2.

Mala yang dipercaya mengemban tugas sebagai salah satu sie acara tengah berdiri digaris luar lapangan basket dengan sebuah mic di tangannya. Gadis itu mengamati teman-teman juga kakak kelasnya yang sedang mencari tempat duduk ataupun mengobrol satu sama lain. Mala menunggu semua penonton atau pendukung yang datang mendapatkan tempat duduk yang mereka suka, setelah itu barulah ia mengambil alih situasi di lapangan.

Be Alright [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang