CHAPTER 6

5.4K 274 1
                                    

Hope you like this chapter yaa

HAPPY READING

🐖💨

Gabriel dan Kinara baru saja mengikuti rapat bersama guru-guru disekolah ini.

Sekolah akan mengadakan camping yang rutin setiap tahunnya dilakukan.
Camping kali ini akan diadakan di daerah Puncak

Gabriel dan Kinara berjalan pelan di koridor sekolah, mereka tampak serasi membuat beberapa siswi iri kepada Kinara karena bisa berdekatan dengan Gabriel

“Agendanya biar gue dan sekretaris yang urus, lo tinggal nyiapin beberapa proposal aja.” Ucap Kinara sambil melihat Gabriel yang kini menatap lurus kedepan dengan perasaan kagum

“Bukannya lo perlu belajar untuk olimpiade?” tanya Gabriel

“Gue bisa bagi waktu kok. Lagian ini juga salah satu tanggung jawab gue.”

“Yakin?”

“Iya El. Lagian kan masih ada waktu sebulan untuk camping. Lo tenang aja.”

“Thanks”

“Humm, Gabriel?”

“Ya?”

“Pulang sekolah gue boleh nebeng nggak? Soalnya supir Mami nggak bisa jemput.”

Gabriel tampak befikir sejenak, ia juga tidak membawa kendaraan hari ini.

“Boleh, tapi gue juga diantar supir. Gapapa?”

Kinara mengangguk antusius.

“Gapapa, thanks ya.”

“Iya.”

“AURI BERHENTI KAMU!”

Gabriel dan Kinara saling pandang lalu menatap kearah lapangan terlihat Auri kini yang berlari kencang dibelakangnya ada Pak Supri selaku satpam disekolah ini yang mengejar Auri

“Pak, ini salah paham pak! Ini bukan seperti yang bapak pikirkan.” Ucap Auri histeris

“Nggak usah drama kamu!”  teriak Pak Supri berlari seraya memegang tonfa (pentungan satpam)

“Tolong gue dikejar satpam hamil” teriak Auri

Kini mereka berlari seraya mengelilingi tiang bendera. Hal itu disaksikan banyak siswa-siswi lain.
Sudah terbiasa melihat kelakuan sang pembuat onar sekolah itu.

Setiap hari pasti ada saja tingkah nya yang membuat guru-guru angkat kaki, eh tangan.

Gabriel bersedekap dada menatap tajam Auri yang selalu membuat onar itu.

“Auri kok belum ada kapok-kapok nya ya?” gumam Kinara

“Ketua Osis! Tolong saya tangkap Auri” teriak Pak Supri saat melihat Gabriel

Gabriel menghela napas berat, lalu melangkahkan kakinya menuju Pak Supri yang kini sudah kewalahan mengejar Auri

Auri menghentikan larinya dan melihat Gabriel yang kini  berlari kecil kearahnya.

“Biar saya saja pak yang urus manusia ini.” Ucap Gabriel

Pak Supri mengangguk. “Tolong ya nak! Auri ini tadi mau coba bohongin bapak. Dia mau bolos katanya mau bantu teman nya tawuran”

Auri memutar bola matanya malas. Memang benar tadi Farrel menghubunginya dan mengatakan ia butuh bantuan Auri untuk ikut tawuran.

Farrel yang sudah mengetahui skill berkelahi Auri tidak segan-segan meminta bantuan.

HIRAETH | Hi, GabrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang