Chapter 1 : Elang Putih

297 14 24
                                    

Malam harinya
Di villa

Siang hari pun telah terlewati dengan cepat. Dan lagi... Malam yang dingin pun tiba. Pada pukul 7 malam, semua orang disana berkumpul di ruang makan untuk menyantap makan malam. Tentu, disana ada paman Pani dan paman Ijay, serta nenek Bayah dan nenek Wiyah.

"Jadi nek... Bagaimana dengan villa ini? Nenek menyukainya?"tanya Rias tersenyum kecil

"Hhmm bagus... Tapi, ya terlalu besar dan luas. Nenek ni dah tua... Jadi agak susah untuk berjalan leluasa..."jawab nenek Bayah tersenyum kecil

"Kamar mandinya saja luas... Bahkan ada kolamnya... Orang-orang Jepang memiliki tradisi unik ya..."lanjut nenek Wiyah tersenyum

"Apalagi kamar tidurnya... Ini terlalu mewah untuk orang seperti kami."tambah paman Ijay

"Ahahaha! Tidak apa-apa! Anggap saja seperti rumah sendiri... Lagipula, kami senang bisa bertemu dengan seseorang yang telah merawat ketiga pemuda itu dari kecil..."balas Rias tersenyum

"Hahaha... Terima kasih ya..."ucap paman Pani tersenyum senang

"Oh ya... Naya!"panggil nenek Bayah

"Oyy!!"ucap Naya tersenyum

"Kok bisa kamu kesini?"tanya nenek Bayah tersenyum penasaran

"Dapat beasiswa cil... Mayan bisa ke Jepang sekalian nuntut ilmu."jawab Naya tersenyum

"Ooohhh..."ucap nenek Bayah mengerti

"Oh ya... Nenek Wiyah dan paman Ijay, anda berdua bisa tinggal di rumah Renal-kun jika anda mau."kata Yukiro tersenyum

"Huh? Renal punya rumah sendiri? Yang bener Nal?"tanya paman Ijay

"Yaahh... Gimana ya bah..."ucap Renal dengan kebingungan

"Fufu! Sebenarnya... Renal-kun juga sudah banyak berjasa kepada saya. Ia juga melakukannya dengan senang hati. Jadi... Saya memberikannya satu rumah mewah untuk tinggal secara gratis. Listrik, air, dan segala macam sudah saya urus. Dan saya pun juga ikut tinggal bersamanya."jelas Yukiro tersenyum

"Ni orang dah jatuh cinta bener sama kamu ya??"duga paman Ijay sambil berbisik

"Ya gitulah... Abah juga kada tertarik mun aku ceritakan..."jawab Renal

"Oke saatnya makan!!"ucap Ricky

Kemudian, Ricky pun menyajikan makan malam untuk semua orang disana. Dibantu oleh Belfast, Grayfia, Enty, dan Bel-chan. Ia menyediakan berbagai macam makanan kelas atas untuk semua orang. Lalu, ia pun juga ikut duduk disana sambil menyantap makanannya.

Tiba-tiba saja...

"Pok pok pok... Pok pok pok..."

Kreeengg!!

"Hyaahh!! Ayam!!"kaget Hoshiko

"Huh? Ayam?"ucap semua orang dengan kebingungan

Sebelum menyantap makanannya bersama-sama, tiba-tiba saja... Muncul seekor hewan yang berjalan kearah ruang makan dan mengeluarkan suaranya yang khas. Hoshiko terkejut sehingga tak sengaja menghantamkan kakinya ke meja.

Dari arah belakang Hoshiko, datanglah seekor ayam jantan yang berukuran besar, dengan tatapan yang penuh wibawa, dan penuh akan rasa bangga. Melihat ayam jantan tersebut, semua orang disana menghentikan sejenak sesi makannya.

"Ayam? Darimana ayam ini masuk? Siapa yang membawa ayam ini?"tanya Harri

"Eh-ah, etto... Tadi saat membawakan barang-barang dari nenek Bayah, ada seekor ayam yang sedang duduk diam di tas. Saya kira... Itu patung, jadi saya hanya menaruhnya di kamar."jawab Belfast

Our New Game to DxD (Spin-Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang