XXI

6.8K 894 36
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎▪︎▪︎

Donghyuck menahan nafasnya saat Minhyung dengan cepat berlari dan mengayunkan pedangnya tepat ke arah wajahnya.

"Terkejut huh?" Ejek Minhyung yang kemudian menendang kencang perut Donghyuck, membuat Donghyuck terhuyung ke arah belakang.

Jaemin, Doyoung, dan Joshua menahan nafas mereka saat melihat wajah Minhyung yang berapi-api dengan senyum miringnya.

"Cih, dia berniat membunuhku sepertinya." Gumam Donghyuck yang segera mengangkat pedangnya waspada.

Donghyuck dengan cepat menangkis serangan Minhyung, menimbulkan suara dentingan besi yang menggema kencang. Memberitau betapa kuatnya tenaga Minhyung saat mengayunkan pedangnya.

Minhyung dengan kuat mendorong pedangnya, membuat tubuh Donghyuck terdorong ke belakang membuatnya hampir menabrak tubuh Jaemin jika Jeno tidak dengan segera menarik tubuh tuan muda Edinish tersebut.

"Aku akan membunuhmu." Tajam Minhyung yang membuat Donghyuck menatap lekat netra tajam Minhyung.

Jaemin yang mendengar ucapan sang tunangan pun tertegun di tempatnya. Ia tidak pernah melihat sisi yang ditunjukan Minhyung saat ini.

Donghyuck mengeratkan pegangannya pada pedangnya dan memutar pedang milik Minhyung menggunakan pedang miliknya, dan dengan cepat menendang kaki milik Minhyung, membuat tubuh Minhyung hilang keseimbangan dan terjatuh.

Melihat hal tersebut Donghyuck memanfaatkan keadaan untuk berlari ke arah belakang tubuh Minhyung dan mengarahkan pedangnya ke arah leher sang pangeran pertama.

Mingyu yang melihatnya bersiap untuk menghentikan pertarungan dan menyatakan sang pangeran ketiga memenangkan duel. Namun niatnya harus terhenti saat Minhyung dengan cepat mengangkat pedang miliknya dan membalikan tubuhnya ke arah Donghyuck sembari mengarahkan pedangnya ke arah wajah Donghyuck.

"Aku tidak tau dendam apa yang kau simpan hyung, tapi aku tidak ingin kita saling melukai hanya untuk sebuah mahkota tidak berguna." Ujar Donghyuck tajam.

"Terlalu banyak dendam yang aku simpan, kau tidak akan mengerti apa yang aku rasakan. Dan satu hal lagi..." Minhyung menjeda kalimatnya. Membuat Donghyuck menautkan kedua alisnya.

Srat

"Arghh!!!" Ringis Donghyuck saat pedang minhyung mengiris pahanya membuat semua orang di ruangan tersebut membelalakan kedua netra mereka karena Minhyung menyerang dititik eliminasi.

Enthroned : King & The Crown ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang