XLV

7.2K 901 154
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎▪︎▪︎

Renjun, Jaemin dan Yangyang menghentikan kuda mereka saat mendapati pemandangan kota Astrea.

Keadaan kota Astrea saat ini sangat kacau. Beberapa toko yang hancur dan terbakar, beberapa mayat rakyat Astrea yang tergeletak di pinggir dan tengah jalanan.

"Aku tidak percaya Naverre melakukan ini." Gumam Jaemin saat mendapati pemandangan kota Astrea yang benar-benar hancur. Ia tidak menyangka bahwa salah satu pilar Astrea melakukan pemberontakan seperti ini.

"Terkadang yang kita anggap saudara adalah musuh yang paling berbahaya." Ujar Renjun yang membuat Jaemin dan Yangyang terdiam.

"Pangeran, kami sudah memindahkan rakyat yang tersisa ke tempat yang aman." Ujar salah seorang prajurit.

"Musuh sedang menuju kemari, mungkin sebentar lagi mereka akan tiba." Lanjut sang prajurit, namun Renjun hanya terdiam dengan netra yang menatap lurus ke arah depan.

"Mereka sudah disini." Ujar Renjun yang seketika membuat sang prajurit dengan segera membunyikan peluitnya yang membuat ratusan prajurit Astrea dan Nethersy membentuk garis pertahanan.

"Seperti yang dikatakan ratu Astrea. Seorang ratu harus bisa melindungi raja dan tahtanya, walaupun nyawa kita yang harus menjadi taruhannya." Ujar Renjun yang kemudian menarik pedang di pinggangnya diikuti Jaemin dan Yangyang.

"Untuk Astrea." Ujar Yangyang dan diangguki oleh Jaemin dan Renjun, hingga beberapa saat kemudian dapat terdengar bunyi ratusan langkah kaki manusia dan kuda yang mendekat ke arah mereka.

Renjun, Jaemin dan Yangyang dengan segera memacu kuda mereka, diikuti oleh ratusan anak panah yang melayang tepat di atas kepala mereka, dan para prajurit Astrea dan Nethersy yang mengikuti ketiganya dari arah belakang.

Sang pangeran Amren dengan cepat mengayunkan pedanganya, membuat musuh mereka satu persatu mulai tumbang diikuti oleh Jaemin dan Yangyang, yang juga mulai menyerang musuh.

Satu persatu prajurit Astrea dan Nethersy pun ikut gugur bersamaan dengan prajurit Naverre dan Mooneve. Namun hal tersebut tidak membuat ketiga calon ratu menghentikan serangan mereka.

Kali ini bukan hanya para pangeran yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk Astrea. Tetapi para calon ratu pun ikut mengorbankan nyawa mereka, menunjukan bahwa mereka layak untuk disebut sebagai ratu nantinya. Karena seorang ratu adalah pion paling penting dalam kekuasaan sang raja.

 Karena seorang ratu adalah pion paling penting dalam kekuasaan sang raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enthroned : King & The Crown ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang