XLVI

7.6K 932 113
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎▪︎▪︎

Minhyung mengintip dari celah tenda di hadapannya, ia dapat melihat dua sosok yang tengah terbaring dengan seorang tabib yang tengah mengobati keduanya.

Sang pangeran pertama Astrea segera memundurkan langkahnya saat mendapati sang tabib keluar dari dalam tenda tersebut dengan senyumnya.

"Bagaimana keadaan mereka?" Tanya Minhyung pada sang tabib tang tengah menundukan kepalanya.

"Mereka baik pangeran, lukanya memang cukup parah tapi untungnya mereka bisa bertahan. Malah mereka terlihat biasa saja sekarang." Ujar sang tabib dengan senyum sopannya yang membuat Minhyung menghela nafasnya lega.

"Mereka memang aneh." Gumam Minhyung sembari mengingat kejadian beberapa saat lalu. Bahkan di saat keadaan sekarat pun keduanya masih bisa beradu argumen dan saling meledek. Benar-benar di luar akal sehat Minhyung.

"Anda terlihat berbeda pangeran." Ujar sang tabib kembali yang seketika membuat Minhyung berdeham pelan dan memalingkan wajahnya.

"Hamba akan mengobati luka anda juga pangeran." Sang tabib kembali membhka suaranya dengan senyumnya, Minhyung sepertinya melupakan bahwa dirinya juga terluka.

▪︎
▪︎
▪︎

Disisi lainnya, tepatnya di dalam ruang tahta Astrea. Sang raja Astrea tengah membaca dengan seksama surat di tangannya. Namun fokusnya terpecah saat seorang prajurit memasuki ruangannya.

"Yang mulia, pangeran Amren meminta izin untuk menemuimu." Ujar sang prajurit yang membuat Jaehyun mengerutkan keningnya sejenak.

"Biarkan dia masuk." Putus Jaehyun yang segera diangguki oleh sang prajurit, tepat setelah sang prajurit keluar dari ruangannya. Sang pangeran Amren dengan segera memasuki ruangannya dan menundukan kepalanya.

"Maaf atas kelancanganku karena sudah mengganggu waktu anda yang mulia." Sopan Renjun.

Jaehyun mengulas senyumnya, ia mengetahui bagaimana sosok di depannya bertarung melawan para pemberontak. Dapat Jaehyun lihat beberapa perban melingkar di kaki dan tangannya.

"Tidak apa, kau sudah mengobati lukamu?" Tanya Jaehyun memastikan yang diangguki oleh Renjun.

"Yang mu-..."

Belum sempat Renjun menyelesaikan kalimatnya, Jaehyun sudah lebih dulu berdiri dari duduknya. Menghampiri sang pangeran Amren dan kemudian memberikan surat di tangannya.

"Kau ingin tau kabar Donghyuck bukan? Kau bisa membacanya disini." Ujar Jaehyun dengan nada ramahnya yang seketika membuat Renjun membulatkan kedua netranya dan menatap ragu surat di tangan sang raja Astrea.

"A-apa boleh aku membacanya yang mulia?" Tanya Renjun dengan wajah dan nada penuh keraguan, membuat Jaehyun melontarkan kekehan ringannya.

"Kau anakku juga Renjun, tidak perlu sungkan seperti itu." Ujar Jaehyun sembari menarik lembut tangan Renjun dan menaruh surat di tangannya ke tangan Renjun.

Enthroned : King & The Crown ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang