Part 21

8.9K 349 5
                                    

Siang ini Alianna dan Elang janjian bertemu di restoran karena Adam dan Miralda ajak mereka lunch bareng.

Alianna sudah tiba duluan tapi dia masih menunggu kedatangan Elang di parkiran padahal Elang sudah suruh dia masuk duluan ke restoran menemui Adam dan Miralda.

Alianna tersenyum ketika dia melihat kedatangan Elang tapi seketika dia mematung diam karena Elang datang tidak sendirian melainkan bersama seorang wanita.

Elang merasa tidak enak dengan Alianna karena dia datang bersama Leticia, Leticia memaksa Elang untuk memperbolehkan dia numpang sampai di restoran karena dia mau bertemu dengan teman lamanya disini.

"Makasih yaa udh ijinin aku ikut kamu sampai disini" ucap Leticia sambil tersenyum manis.

Elang mengangguk. Ketika Elang ingin pergi menghampiri Alianna, Leticia menahan lengan Elang.

"Apa lagi?" tanya Elang.

"Mau ketemu sama temen aku gak? Mereka pasti seneng banget bisa kenalan sama kamu loh"

"Sorry gue gak minat. Gue harus pergi"

Tanpa babibu lagi Elang langsung menghampiri Alianna yang sudah lama menunggu nya sedangkan Leticia masih ditempatnya. Leticia memperhatikan Elang yang menghampiri seorang wanita cantik yang Leticia tidak kenal.

"Hai sayang, maaf kalo lama" sapa Elang sambil mengecup kening Alianna dengan mesra.

"Hai juga sayang, gpp kok pasti dari kampus kesini macet banget" balas Alianna sambil peluk lengan Elang. Alianna melirik ke arah Leticia yang juga sedang melihat ke arah mereka berdua.

Leticia membulatkan matanya saat melihat Elang mengecup kening wanita itu. Leticia mengepalkan tangannya kesal, berarti dia gagal untuk mendapatkan hati Elang kalo Elang saja sudah punya kekasih.

"Jangan liatin cewek itu terus nnti dia bisa iri liat kecantikan kamu, sayang" ucap Elang, mereka berdua jalan menuju restoran.

"Dia siapa kamu? Kok bisa bareng?"

"Temen aku dikampus, dia suka aku tapi aku gasuka. Dia paksa numpang sampai disini padahal aku udh nolak tapi tetap aja paksa aku terus daripada dia makin ribet yaudah aku ijinin. Kamu cemburu?"

"Sedikit, apalagi aku liat dia peluk kamu pas di motor tadi"

Elang tertawa kecil. Jarang sekali Alianna cemburu padanya memangnya dia yang suka cemburu sama Alianna kalo liat Alianna ngobrol sama cowok lain.

"Jangan cemburu sayang, aku cuma cinta sama kamu aja bukan sama cewek lain" bisik Elang.

"Gombal!"

Elang dan Alianna masuk ke privat room yang sudah dibooking oleh Adam dan Miralda. Disana kedua orangtua Elang sudah duduk manis ditempatnya.

"Maaf ma, pa, kalo aku sama mbak Alianna datangnya lama karena tadi macet banget di jalan" ucap Elang sambil cium tangan kedua orangtuanya diikuti Alianna.

"Gpp kok, mama sama papa juga belum lama sampainya sayang. Silahkan duduk sayang, Alianna" ucap Miralda.

"Makasih mama" balas Alianna.

Alianna dan Elang duduk dihadapan Adam dan Miralda. Makanan yang dipesan untuk lunch bersama sudah tertata rapih di meja.

"Kita makan siang dulu, papa sudah pesankan menu kesukaan kamu dan Alianna biar nnti makannya makin lahap" canda Adam.

"Makasih banyak pa, aku jadi gaenak sama papa dan mama" ucap Alianna.

"Jangan gaenak gitu kan kamu udh lama jadi anak papa sama mama. Mari kita makan" balas Adam.

"Kebetulan banget kalo papa pesan menu kesukaan aku soalnya aku laper banget di kampus sengaja gak makan biar bisa makan banyak disini" ucap Elang.

"Nah kalo gitu sekalian nnti kamu habisin makanan yang ada disini biar gendut kamu" ucap Miralda.

"Mama kayak gatau aku aja deh, sebanyak apapun aku makan aku gak bakal gendut kan olahraga aku ketat"

"Setelah nikah juga harus rajin olahraga jangan sampai nnti Alianna cari suami lagi karena kamu gendut" cibir Miralda.

Alianna dan Adam tertawa.

"Mama tenang aja, aku jamin setelah nikah mbak Alianna gabisa lepas dari aku malah setiap hari mbak Alianna akan makin cinta sama aku"

"Kepedean kamu!" balas Miralda.

"Kamu jangan kaget ya Alianna kalo liat mama sama Elang sering adu mulut karena mereka berdua tiap hari kayak gitu dirumah" ucap Adam.

"Iya pa, aku pikir Elang suka adu mulut sama Arlan aja" kekeh Alianna.

Mereka mulai makan siang bersama, sebenarnya Adam mengajak Alianna dan Elang lunch untuk membahas hubungan mereka berdua. Adam setuju jika Elang menikah dengan Alianna.

"Papa sedikit kesal loh karena kalian berdua pacaran diam-diam di belakang papa" ucap Adam sambil menatap Elang dan Alianna.

"Aku minta maaf pa, sebenarnya Elang mau jujur sama papa tapi aku larang karena aku takut papa gak setuju" balas Alianna.

"Kenapa takut? Alianna kan tau gimana sifat papa selama ini, papa senang kalo memang kalian berdua saling mencintai dan berencana untuk menikah"

"Tapi sekarang papa beneran setuju kan kalo aku menikah sama mbak Alianna? Jangan bohong loh pa" tanya Elang.

"Papa beneran setuju, papa lega karena Alianna yang jadi istri kamu jadi papa bisa mata-matain kamu lewat Alianna"

"Papa, aku bukan anak kecil lagi"

"Ya memang. Kamu harus jauh lebih dewasa karena sebentar lagi kamu akan berumah tangga punya anak dan istri. Arka sama mama kamu gimana, Alianna? Mereka setuju?" tanya Adam.

Alianna mengangguk.

"Alhamdulillah setuju pa, karena Elang pintar banget deketin mama sama Arka jadinya mereka berdua langsung cocok sama Elang" jawab Alianna.

"Mama tebak, pasti Ali awalnya gak setuju kan?" sela Miralda.

Kini giliran Elang yang mengangguk.

"Iya bang Ali suruh aku jauhin mbak Alianna tapi aku gamau, aku yakinin bang Ali sampai dia mau kasih aku kesempatan ma, pa"

"Pantas saja Ali tidak setuju, cowok yang deketin mbak nya ternyata masih bocah begini. Kalo papa jadi Ali pasti gak setuju" ucap Adam.

"Ali cuma mau yang terbaik untuk Alianna tapi mama bangga kamu, Lang. Kamu gak langsung mundur gitu aja itu tandanya kamu gentle" timpal Miralda.

"Gentle kayak papa" sela Adam.

Miralda memutar bola matanya malas melihat suaminya yang kadang suka narsis seperti sekarang ini.

"Oiya Lang, kapan kamu wisuda? Biar papa sama mama siap-siap dari sekarang" tanya Adam.

"Bulan depan pa" jawab Elang.

"Mama bakal cari gedung buat pernikahan kalian berdua, apa kita pakai wo yang sama dengan pernikahan Sara dan Aska ya, pa?"

Elang melirik ke arah Alianna yang sedikit gelisah ketika sang mama sebut nama Aska. Elang genggam tangan Alianna dengan erat.

Alianna tersenyum, dia balas genggam tangan Elang tak kalah erat. Elang tau saja kalau dia sedang gelisah.

"Soal itu biar aku sama mbak Alianna yang urus, mama sama papa santai aja gak perlu capek-capek" ucap Elang.

"Benar kata Elang, ma. Mungkin Elang sama Alianna punya selera sendiri jadi biarkan aja, kamu cukup pilih seragam yang cocok untuk keluarga kita dan keluarga Alianna aja" ucap Adam.

"Oke mama serahkan semuanya ke Alianna sama Elang aja tapi kalo kalian berdua butuh bantuan kabarin mama"

Alianna mengangguk lalu tersenyum.

"Makasih banyak ya ma atas tawaran nya nnti aku sama Elang pasti kabarin mama kok kalo kita butuh bantuan"

"Sama-sama Alianna" balas Miralda.

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang