Part 31

9.8K 364 7
                                    

Alianna menghela napas panjang karena ternyata suaminya belum bangun juga padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

"Mas Elang, bangun!"

Alianna sudah memutuskan untuk memanggil suami brondongnya dengan panggilan Mas. Walaupun usia dia lebih tua dari Elang tetapi Elang sudah menjadi suaminya yang harus dia hormati.

Elang menggeliatkan tubuhnya, dia buka matanya dan melihat sang istri sudah cantik sekali dihadapannya.

"Jam berapa, sayang?"

"Jam 9 pagi, Mas" jawab Alianna singkat sambil membereskan bantal yang berantakan di ranjang.

Elang tersenyum malu, rasanya ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya ketika Alianna memanggilnya Mas. Sebenarnya Elang tidak pernah mempermasalahkan jika Alianna tetap memanggilnya Elang tanpa embel-embel Mas.

"Sayang, boxer aku mana?"

"Lah mana aku tau, kan kamu yang pake masa tanya ke aku sih, Mas"

"Ck. Kamu lupa atau gimana? Kan semalam kamu yang buka boxer aku terus kamu lempar seenaknya"

Alianna memalingkan wajahnya karena malu, semalam memang betul kalo dia yang membuka boxer sang suami dan melemparnya ke sembarangan arah. Alianna bantu cari boxer Elang yang hilang entah kemana.

"Nah ini boxer aku" ucap Elang sambil menunjukkan boxer hitamnya ke Alianna, ternyata boxer nya nyelip di tumpukan bantal.

Alianna tertawa pelan "Yaudah mandi dulu, air panas nya udah aku siapin buat Mas mandi baru sarapan"

"Makasih sayang. Arka kesini jam berapa? Kalo gada yang antar nanti aku jemput dia di hotel"

"Arka udah datang dari tadi, dia di antar sama Ali tapi Ali udah pulang karena ada urusana"

"Yaudah aku mandi dulu"

Elang masuk ke dalam kamar mandi, Alianna buka korden agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kamarnya. Dia juga tidak lupa untuk membuka jendela. Setelah selesai membereskan kamar, Alianna turun ke bawah menghampiri sang putra yang sedang nonton kartun.

"Daddy udah bangun, Ma?" tanya Arka ketika melihat kedatangan Alianna.

"Udah, sekarang Daddy kamu lagi mandi di kamar. Semalam bobo sama siapa aja, sayang?"

"Theo sama nenek, sebelum bobo aku main sebentar sama Theo. Theo bawel banget kalo deket sama aku tapi aku suka karena suara dia lucu banget pas lagi ngomong" kekeh Arka.

Alianna usap rambut Arka dengan lembut, Arka begitu menyayangi Theo layaknya adik kandungnya sendiri. Arka selalu mengalah dengan Theo jika Theo ingin pinjam mainan yang Arka punya begitu juga sebaliknya.

"Theo begitu cuma sama kamu aja kan kamu tau sendiri kalo Theo orangnya gak gampang bergaul, kalo kamu main sama temen-temen di sekolah ajak Theo ya sayang"

"Siap mama! Aku pasti ajak Theo main bareng kok karena seru kalo mainnya bareng-bareng" balas Arka.

Alianna tersenyum, dia kecup pucuk kepala Arka bertubi-tubi. Dari arah tangga, Elang turun menghampiri anak dan istrinya yang sedang duduk.

"Hei boy!"

"Daddy!!"

Elang peluk tubuh kecil Arka dengan erat, dia kecup pucuk kepala anaknya. Walaupun Arka bukan anak kandungnya tapi Elang sangat menyayangi Arka, ketika memutuskan untuk mencintai Alianna maka Elang harus bisa menerima anak Alianna. Cinta sama mama nya juga harus cinta sama anaknya.

Elang tidak akan pernah membeda-bedakan Arka dengan anak kandungnya saat dia dan Alianna punya anak. Semua dia sayang dan cintai dengan sama rata.

"Abang udah sarapan belum?"

"Udah Daddy, tadi sarapan bareng sama nenek pas di hotel sekalian sama opa dan oma juga" jawab Arka.

"Yaudah kamu sarapan dulu, Mas. Nanti makanan nya keburu dingin kan gak enak" sela Alianna.

"Iya sayang, Abang mau ikut?"

"Gak Daddy, aku mau lanjut nonton kartun aja. Mama sama Daddy aja yang sarapan" jawab Arka.

"Oh oke, Daddy sama Mama tinggal sebentar ya sayang" ucap Elang.

"Kalo kamu butuh apa-apa panggil Mama aja ya" ucap Alianna.

"Oke Mama"

Alianna dan Elang ke meja makan yang letaknya berada di antar dapur dan ruang tengah.

"Istri aku rajin banget di hari pertama udah masak sebanyak ini, makasih ya sayang" ucap Elang seraya mengecup kening Alianna dengan mesra.

"Sama-sama, tadi aku liat di kulkas banyak bahan makanan jadi aku masak aja sayang" balas Alianna.

Elang duduk kemudian Alianna mengambil makanan yang Elang inginkan, sebagai istri yang baik dirinya harus melayani Elang dengan baik juga contohnya seperti sekarang.

"Besok ada art sama supir yang datang kesini buat kerja dirumah kita sayang, supir yang bakal antar-jemput kamu dan Arka" ucap Elang.

"Supir? Mas, kan aku bisa bawa mobil sendiri kenapa harus pakai supir? Kalo art gapapa karena aku butuh orang buat urus rumah kita"

"Mulai detik ini dan seterusnya, kamu gaboleh bawa mobil sendiri kecuali di kondisi urgent yang memang mengharuskan kamu bawa mobil sendiri. Jangan protes sayang, aku cuma gamau kamu kenapa-napa"

"Tapi mas-..."

Elang genggam kedua tangan Alianna "Kenapa sayang? Bukannya enak kalo ada supir jadinya kamu gak usah capek-capek setir mobil"

Alianna cemberut "Gak bebas perginya kalo ada supir, kalo bawa mobil sendiri kan enak mau pergi kemana aja tanpa nyusahin orang"

Dari dulu sampai sekarang Alianna lebih suka setir mobil sendiri daripada harus di setirin sama orang lain, pas mau jalan-jalan sama keluarganya Alianna yang setir mobil. Kadang dia suka rebutan sama Ali siapa yang nyetir mobil.

Elang kecup punggung tangan Alianna, dia harus menyakinkan istrinya karena ini demi kebaikan Alianna sendiri.

"Kata siapa gak bebas sayang? Kamu bisa bebas pergi kemana aja di antar supir, jangan merasa gak enakan karena aku sewa supir untuk mengantar kemanapun kamu pergi. Kalo aku libur kerja pasti aku yang antar kamu, sayang. Mau yaa pakai supir?"

Alianna mengangguk "Iya aku mau"

Elang tersenyum lebar "Nah gitu sayang, udah ah jangan cemberut gitu nanti aku cium nih biar kamu senyum lagi kayak semalam" goda Elang.

Alianna tertawa pelan "Jangan aneh-aneh ya! Ada Arka tau"

"Arka kan didepan sayang, dia gatau kegiatan Daddy sama mama nya disini. Mau aku cium lagi? Sini deketan"

Alianna menggelengkan kepala nya melihat tingkah laku suaminya yang kadang suka mesum tapi dia suka.

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang