Bab 2

6.6K 252 11
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*
Berasal dari kehaluan saya

*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊
*
*

Hari ini hari kamis,bertepatan dengan hari pernikahan Andre dan Rahma. Andre sudah berada di ruangan tempat ijab qabul. Disana banyak keluarga,sahabat dan para tamu undangan.

Ruangan itu bernuansa putih dan megah. Dipenuhi hiasan tanaman bunga di setiap sudut ruangan. Tempat prasmanan yang dilengkapi berbagai makanan enak membuat Ridho kegirangan dan ingin segera mencicipi makanan yang ada.

"Wah enak ni makanan" Ridho melihat dari ujung ke ujung dan menelan salavinanya. Tangannya tak sabar untuk mengambil ayam goreng di depannya.

"Makannya ntar Dho,sabarr. Sekarang kita liat bos kita ijab qobul dulu" tangan kanan Robi menggeplok tangan Ridho.

"Tau ni Ridho pikirannya makan mulu" sarkas Rangga.

"Satu aja masa gak boleh. Kasian ni cacing-cacing diperut gue udah pada demo" Ridho mengelus perutnya yang terus berbunyi.

"Nanti Ridhooo gak sopan. Ayoo kita kesana" Rangga menarik tangan sahabatnya untuk melihat bossnya yang akan mengucap ijab qobull.

Diruang rias,Rahma menunggu dengan perasaan tidak tenang. Gimana bisa tenang!! Dirinya akan menikah dengan orang yang selalu mengganggunya waktu SMA. Ia menggigit jari manisnya dan berjalan kesana kemari di depan sahabatnya.

"Udah lo yang tenang aja Rahma, ntar lo malah kebelet BAB lagi kan gak lucu" ujar Mei sahabatnya sambil merangkul Rahma.

"Iya tuh bener kata Mei,lo kan kebiasaan kalo gugup bawaannya mau BAB, udah lo duduk aja sini nunggu calon suami lo ijab qobul" saran Kinaa

"Gua tu bukan gugup tapi gak tenang aja. Setelah ini guee haruss gimanaa. Menikah dengan orang nyebelin kayak Andre!!"

"Udah gak usah dipikirin. Duduk aja ayo kita dengerin ijab qobul calon suami lo!! " Mei merangkul dan mangajak Rahma duduk di samping Kina.

Merekan pun duduk dan menunggu Andre mengucapkan ijab qobul. Hening.

"Tapi jujur nih ya, calon suami lo ganteng juga ya kalo diliat-liat" ucap Lina tiba-tiba dan menghancurkan keheningan.

"Ganteng sih tapi nyebelin,gue juga gak cinta sama dia" jawab Rahma dengan cemberut.

"Lama lama juga akan cinta" ucap Kina

"Iya Ma,lo kan gak tau gimana dia sekarang. Mungkin dulu dia sering ganggu lo! tapi dia sekarang udah berubah,lo kan gak tau. Yang penting lo harus mencoba untuk mencintai dia Ma " Mei mencoba menenangkan Rahma dengan memberikan pengertian secara baik-baik.

Mendengar itu Rahma mengangguk pelan mencoba memahami apa yang sahabatnya ucapkan itu.

Disisi lain Andre merasa senang karena hari yang ia tunggu-tunggu selama ini kejadian juga. Walaupun dulu dia selalu mengganggu Rahma,sebenarnya dia mencintainya. Hanya saja Andre bingung harus bersikap apa. Karena ia tahu bahwa Rahma adalah wanita yang tidak suka dengan kata pacaran.

Flashback on
Andre pulang dari markas pukul 8 malam. Ia menghampiri kedua orang tuanya di ruang makan untuk makan malam. Setelah makan , tiba-tiba suasana hening dan serius.

"Ndre papa mau bilang sesuatu" ujar Alvi serius.

"Bilang aja kali pa, serius amat" jawab Andre santai.

The Fated Foes (END)Where stories live. Discover now