Bab 28

2.2K 100 7
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*
Berasal dari kehaluan saya
*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊

*
*

"Gak mungkin" gumam Andre. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Tidak mungkin oramg yang berdiri didepannya adalah istrinya. Wajahnya memang mirip, tapi tidak mungkin dia Rahma. Penampilannya berubah drastis. Dari sholehah menjadi seperti preman.

"Napa lo liatin gue kayak gitu" ucap Kanza alias Rahma.

"Mereka terpesona sama lo kali bos" ujar Juan. Kanza hanya tersenyum sinis.

"Rahma" panggil Andre pelan namun bisa didengar Kanza.

"Gue gak kenal" ketus Kanza.

"Jujur sama aku. Kamu Rahma kan?" Andre mendekat ke arah Rahma.Andre bertanya kepada Kanza masih dengan suara lembutnya.

"Gak!" Sentak Kanza.

"Kamu pasti Rahma. Iya kan. Kenapa jadi berubah gini?" Ucap Andre tak percaya dengan yang ia liat saat ini.

"Lo apa-apaan sih" Aldo mendorong tubuh Andre agar menjauh dari Kanza.

"Wah mau memulai peperangan nih" Arkan mengambil ancang-ancang akan memukul Aldo, namun dicegah Andre.

"Stop. Jangan ada yang bergerak" istruksi Andre kepada anggotanya.

"Sekarang aku tanya satu kali lagi. Kamu Rahma kan? Kenapa kamu lepas hijab? Kenapa dandanan kamu berubah? Tadi kamu gak kayak gini? Kenap" tanya Andre terus-terusan dan membuat Kanza muak mendengar perkataannya.

"Gue bukan Rahma. Rahma udah mati. Dan ini Kanza" Rahma memotong ucapan Andre. Ia membentak orang yang sedari tadi mengganggu pendengarannya.

"Ayo kita pulang" pinta Andre. Ia menarik lengan Kanza.

"Apa-apaan sih lo" sentak Rahma.

Aldo yang melihat bosnya ditarik pun langsung memukul wajah Andre.

"Maksut lo apa narik-narik bos gue gitu" ujar Aldo.

"Lo gak usah ikut campur urusan rumah tangga gue" Andre membalas pukulan Aldo.

"Lo bukan siapa-siapa gue" ucap Kanza singkat.

Ucapan Kanza membuat Andre lemas. Tak disangka istri yang selama ini ia cintai, ia perjuangkan, berubah menjadi seperti ini. Padahal sebelum Andre berangkat ke markas, Rahma masih seperti biasanya. Baik, selalu tersenyum, sholelah. Tetapi kenapa sekarang jadi seperti ini. Andai Andre bisa memutar waktu, Ia tidak akan meninggalkan Rahma sendirian dirumah. Tapi Andre juga bingung,kenapa Rahma berubah?.

"Kamu itu istri aku. Jangan seperti ini" Andre memeluk Kanza erat.

Bugh

Kanza menendang perut Andre keras. Lalu mengintruksikan anggotanya untuk memulai misi mereka, yaitu mengahancurkan Laksamoge dan membunuh pemimpin mereka.

Ridho melawan Juan dengan sekuat tenaga. Ia memukul perut krempeng milik Juan, sehingga Juan terpental lumayan jauh. Juan pun tak tinggal diam, ia memukul perut yang penuh dengan makanan itu. Tapi,bukannya kesakitan, Ridho malah diam seperti tidak merasakan apa-apa. Akhirnya Juan mencoba cara lain, ia menggelitiki perut Ridho. Berhasil. Ridho tidak bisa menahan ketawanya sampai ingin pipis.

Venan dan Arkan saling pukul memukul diujung jalan. Venan memukul wajah Arkan namun berhasil ditangkis oleh Arkan. Arkan memutar tangan Venan hingga Venan meringis menahan sakit. Venan dengan lumayan bertenaga membanting tubuh Arkan kejalanan yang penuh dengan kerikil.

The Fated Foes (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora