Part 9

1.1K 103 2
                                    

Pagi-pagi sekali, Naruto sudah datang menjemput Sasuke.

Hari ini Sasuke akan memulai hidup barunya, ia harus tinggal bersama dengan Naruto, membiasakan diri untuk hidup bersama putra tunggal Uzumaki.

Kini Sasuke sudah berada tepat didepan pintu apartemen sang tunangan, pintu putih yang masih tertutup rapat.

Hingga tak beberapa lama sang pemilik membuka pintu itu, mempersilahkan Sasuke untuk melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan mewah itu.

Mata Sasuke dimanjakan dengan design klasik apartemen itu, begitu mewah. Memang keluarga Uzumaki tau betul bagaimana cara menghabiskan uang mereka.

"Lalu... Dimana kamar ku?" Tanya Sasuke menghentikan langkah kakinya ditengah ruangan.

"Disana." Naruto menunjuk salah satu pintu broken white yang ada disana.

Sasuke melangkahkan kakinya begitu juga dengan Naruto, ia mengikuti Sasuke dari belakang.

Tangan Naruto membantu Sasuke untuk membuka pintu itu, Naruto membiarkan Sasuke untuk memasuki ruangan klasik itu.

Terdapat beberapa lukisan yang menghiasi dinding, disudut ruangan terdapat lemari besar beserta kaca besar disamping lemari.

"Kau menyukai nya?" Tanya Naruto seraya mendudukkan diri diatas ranjang.

Sasuke menjawab dengan dehamam serta anggukan kepala. "Lalu dimana kamar mu?" Tanya Sasuke menghampiri.

"Disini." Jawab Naruto.

Sasuke menatap Naruto bingung.

Tunggu! Jangan katakan jika mereka akan tidur satu kamar! Oh! Tidak! "Maksud mu..."

"Kau tunangan ku, apa salahnya jika kita tidur satu kamar?" Naruto bangkit, ia melangkah mendekat, tangannya ia bawa untuk mengusap pipi lembut Sasuke.

"Lagipula kita akan segera menikah, bukan?" Lanjutnya.

Menikah?

Bukankah perjodohan ini akan segera dibatalkan? Dan lagi Naruto masih ingin menikahinya setelah tau bahwa Sasuke adalah laki-laki? Apa Naruto sudah gila?

Sasuke yakin jika Naruto masih menyukai seorang gadis dan begitu juga dengan Sasuke. Sasuke masih menginginkan seorang gadis untuk menjadi pendamping hidupnya, Sasuke masih cukup waras untuk menyukai lelaki seperti Naruto.

Naruto menarik tangannya kembali, melihat jam yang kini menunjukan pukul 10. Naruto harus pergi, berkas-berkas tak berguna itu pasti sudah menanti kedatangannya.

"Aku harus pergi, dan mungkin akan pulang larut, jangan menunggu ku." Ucap Naruto dengan mengusap lembut Surai gelap itu, senyum tipis nan tampan terukir indah diwajah Tan nya, Naruto sempat memberi kecupan lembut didahi Sasuke.

Setelahnya Naruto meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Sasuke disana sendirian, meninggalkan Sasuke yang terpaku akan perlakuan Naruto.

Apa yang baru saja terjadi?

Naruto mengecup nya?

Sasuke mengedipkan matanya beberapa kali, seakan ia tengah mencerna situasi yang baru saja terjadi. Ia mengalihkan pandangannya pada cermin besar yang ada disana, melihat pantulan dirinya.

Wajahnya memerah, dan lagi Sasuke dapat rasakan jantungnya yang berdebar. Apa yang salah? Ini bukan pertama kalinya Sasuke berdebar Karna perlakuan Naruto.

Sasuke menarik nafas dalam, mencoba untuk menetralkan kembali detak jantungnya.

Sasuke menarik tas besarnya, merapikan pakaian yang ia bawa kedalam lemari.

Baby Doll🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang