Part 20

865 59 0
                                    

Sasuke memasuki kamarnya, beruntung karena kedua orangtuanya pergi bekerja dan begitu juga dengan Itachi, tak ada siapapun dirumah kecuali dirinya.

Sasuke merebahkan tubuhnya, ia kembali mengingat apa yang Naruto katakan padanya.

Menghela nafas menyadari pada akhirnya ia tak bisa memutus hubungan dengan Naruto begitu saja.

Namun entah apa sebabnya, senyum itu terukir begitu saja, Sasuke tak mengerti mengapa ia begitu bahagia akan hal itu.

Sasuke berdeham, ia berusaha menjernihkan kembali pikiran nya. Apa yang salah dengan dirinya?

Deringan hp mengalihkan semua pikiran Sasuke, ia lihat layar hp yang menunjukan nama Gaara. Tidak biasanya ia menghubungi Sasuke sepagi ini.

“Hallo? Gaara ada?” Tanya Sasuke setelah ia menjawab telepon itu.

Sasu? Boleh aku menemui mu?”

Sasuke dapat dengar suara Gaara yang terdengar serak, apa yang terjadi?

“Hn, tentu.” Ucap Sasuke sebelum sambungan telepon itu terputus.

Sasuke bangkit dan tanpa lupa ia mengenakan celana panjang untuk menutupi kaki jenjang nya.

Sesaat sampai dirumahnya, Sasuke melepas celana kebesaran Naruto oleh karena itu kini ia menggantinya dengan celana panjangnya yang pas di pinggangnya.

...

Sasuke memasuki salah satu cafe, cafe yang sering ia kunjungi bersama Gaara.

Mata onyx Sasuke langsung menemukan sang teman yang tengah menundukkan kepala, seakan ia menyembunyikan semua kesedihan nya.

Sasuke menghampiri dengan langkah lebarnya, apa yang terjadi pada Gaara?

“Gaara?” Panggil Sasuke membuat pemuda Ai itu mengangkat wajahnya, wajah yang penuh dengan jejak air mata.

Gaara tak dapat menahan air matanya saat mata itu menemukan Sasuke dihadapannya.

Sontak Sasuke memeluk Gaara yang tampak begitu rapuh, membiarkan Gaara menangis dalam dekapan nya. “Menangis lah sebanyak yang Kau mau, Gaara.” Tangan Sasuke mengusap lembut punggung gemetar Gaara, seakan ia memberi semangat pada pemuda itu.

Hampir 10 menit Gaara menangis dalam dekapan Sasuke, kini mereka duduk berhadapan dengan Gaara yang tampak menyembunyikan wajah sembabnya.

Gaara tak tau harus memulainya dari mana, ia tak tau harus menceritakan nya seperti apa pada Sasuke, semua ini terdengar cukup gila, semua ini membuat Gaara hampir gila. Bahkan hanya memikirkan nya saja.

“Boleh aku tinggal dirumah mu? Sampai aku mendapatkan flat untuk ku tinggali.” Tanya Gaara.

“Ada apa sebenarnya, Gaara?” Tanya Sasuke, ia sungguh ingin tau penyebab Gaara menangis seperti ini, ia ingin tau masalah apa yang kini Gaara hadapi.

Gaara hanya terdiam, ia tak siap untuk menceritakan nya, ia terlalu takut untuk mengatakan semua kebenaran itu, ia takut jika Sasuke akan membencinya, Sasuke akan menatapnya jijik, ia takut jika Sasuke akan meninggalkan nya.

Merasa tak mendapat jawaban, Sasuke meraih tangan Gaara yang ada diatas meja itu. “Tak apa jika kau tak ingin menceritakannya.” Ucap Sasuke berusaha mengerti posisi Gaara saat ini.

“Terima kasih, Sasu.” Ucap Gaara dengan senyum yang tentu membuat Sasuke ikut tersenyum. Gaara beruntung memiliki Sasuke sebagai temannya, Ia sangat amat beruntung karena Sasuke memahami dirinya, memahami keadaan nya saat ini.

“Suke?!” Sasuke terkejut saat seseorang memanggil namanya begitu keras, bahkan semua orang kini melontarkan pandang pada pemuda yang baru saja memasuki cafe.

Baby Doll🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang