menceritakan tentang sepasang adik dan kakak yang sudah ditinggal kedua orangtuanya karna sebuah kecelakaan pesawat yang cukup tragis
Sang kakak pun harus menafkahi adiknya walaupun kedua orang tuanya sudah tiada.
suatu hari terjadi
sang adik jatuh...
Chika dan Shani mendatangi sebuah tempat pemakaman. Ditangan kanan Chika ada satu kantong bunga.
Mereka kini sudah sampai di 2 kuburan. Chika berlutut, ia membersihkan salah satu kuburan itu sampai tak ada bunga yang layu.
"Mama.. Chika datang lagi. Chika mau datengin ke sini karena Chika malam ini berangkat ke Brisbane, Ma.." ujarnya seraya mengusap batu nisan kuburan Mamanya. "Dan Chika mau nikah, Ma. Mama harus tau.. sekarang Chika lagi ngandung calon cucunya Mama dan Papa."
"Semoga kalian seneng yaa, ngeliat Chika udah bahagia sama yang baru. Terima kasih, udah ngejaga Chika dan Christy dari atas."
Ia perlahan menabur bunga di atas kuburan Mamanya. Ia sangat menyayangi Mamanya, walau ia sudah ditinggalkan hampir 7 tahun.
"Chik, aku boleh ikut naburin bunga di kuburan Mama kamu?" Chika mengangguk.
Shani ikut menabur bunga di atas kuburan Mamanya Chika, seusai itu Shani mengusap batu nisan kuburan Mamanya Chika. "Tantee.. izinkan Shani menjaga Chika ya, Tan, sampai tumbuh rambut putih di kami berdua. Shani berjanji, Shani akan menyayangi calon anak kami dan Shani sudah menganggap bayi yang Chika kandung adalah anak kandung Shani juga, Tan.."
"Shani sangat menyayangi Chika, Tan.."
Merasa usai, Chika dan Shani beralih ke kuburan Papanya. Chika lah yang mendahului menaburkan bunga di atas kuburan Papanya Chika.
"Papa. Coba aja Papa masih ada, mungkin Papa udah seneng ngeliat Chika bahagia sama yang baru. Terima kasih, Pa, udah selalu menyayangi Chika dan Christy. Chika berterima kasih juga sudah memberikan pesan untuk Chika, coba aja Chika masih ada hubungan sama Adrian, mungkin udah fatal banget, Pa. Kalo Papa masih ada mungkin Papa bakal jadi wali nikahnya Chika," ujar Chika dan dilanjut dengan kekehan. Ia merapikan bunga yang masih belum menyeluruhi kuburan.
"Udah, Chik?" Chika menggeleng.
"Nenek aku belum.."
Kuburan Neneknya Chika agak jauh dari kuburan kedua orang tuanya, satu tempat pemakaman tapinya. Chika dan Shani hanya butuh berjalan untuk ke tempat kuburan Neneknya. Sampai di kuburan Neneknya, Chika menaburkan bunga dan diikuti oleh Shani.
"Nenek.." gumam Chika. "Chika datang. Gak kerasa aja ya, udah lama Nenek ninggalin Chika dan Christy untuk selamanya. Makasih banget, Nek, udah ngejaga Chika dan Christy sampai kami tumbuh dengan baik. Nenek orang yang baik, selalu nasihatin Chika dan Christy, gak pernah marahin Chika dan Christy juga. I miss you so much," Chika menghela nafasnya. "Yaudah, kalau gitu Chika dan Ci Shani izin pamit ya? Nanti kapan-kapan Chika kesini lagi, kalau bisa Chika kesini nya sama anak Chika nanti.." Chika bangkit, ia tersenyum. Chika dan Shani berpelukan erat.
"Kamu adalah gadis yang sangat kuat, Chika, aku bangga sama kamu.." batin Shanu seraya memeluk Chika.
°°°
Brisbane, Australia.
Di kamar hotel, Chika berdiri dan dihadapannya kini ada kaca yang tak terlalu besar. Ia menggunakan dress wedding yang sangat amat indah. Ia bahkan sudah berias wajah, terlihat sangat cantik.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.