Chapter O7

265 20 1
                                    

boboiboy dan dkk hanyalah milik monsta , saya hanya meminjam karakter nya saja.

.

.

.

____________________


' Tok Tok Tok !! '

suara ketukan pintu kamar milik halilintar di ketuk oleh gempa. saat 3 hari menyelesaikan kegiatan kemah bersama, sekolah di liburkan. remaja bermanik coklat itu teringat diri nya ingin memberi tahu sang kakak tentang yaya, karena halilintar sendiri pun belum tahu jika perempuan yang ia sukai diam diam akan meninggalkan negara nya.

"kak, gem boleh masuk gak?" tanya gempa di depan pintu halilintar yg masih tertutup

"masuk aja gem" jawab halilintar dari dalam kamar nya

pintu di buka pelan oleh sang adik, lalu kembali menutup nya. ia menduduki ranjang halilintar, hendak saat diri nya ingin memulai percakapan, halilintar malah mengambil sebatang rokok dan mulai menghisap nya.

"paru paru nya nanti rusak loh, ngerokok mulu" ucap sang adik

halilintar menengok ke arah gempa. wajah nya hanya menampilkan pandangan datar kepada sang adik. "tudep aja, mau ngomongin apa?"

gempa menghela nafas omongan diri nya di matikan begitu saja ( membuat topik lain ).

"yaya mau pindah ke Jepang"

selepas mengatakan itu halilintar terkejut tak percaya. "alesan nya?" tanya nya berusaha tenang

gempa menjelaskan rinci apa alasan yang ia dapatkan dari yaya saat malam di perkemahan itu. ia memang sudah dari awal berniat untuk memberi tahu soal yaya kepada sang kakak, ia tau bahwa halilintar menyukai yaya. gempa sendiri pun memang mencintai yaya tanpa ada orang yang tahu.

"besok mulai masuk sekolah lagi kan?" tanya sang halilintar

gempa mengangguk. "iya"

halilintar terdiam sebentar, ia sendiri saja sudah kaget karena orang yang diri nya cintai akan pergi. hendak saat diri nya ingin melontarkan satu pertanyaan kepada gempa, adik nya itu sudah hilang dari pandangan nya.

halilintar membuang puntung rokok itu ke luar jendela yang ada di kamar nya. setelah nya ia memikirkan sesuatu yang harus ia lakukan nanti.

.

.

.

"kalo lo setuju, kita buat perjanjian gimana?" ucap halilintar dengan tenang

yaya menatap punggung milik halilintar, ia terdiam sebentar. "maksud lo?"

halilintar membalikan badan nya, menatap sang gadis yang sedang menatap nya juga.

"janji. kalo lo udah balik ke Indonesia, lo nikah sama gua."

' DEGG ! '

"yang bener aja? lagi ga mabok rokok kan lo?"

pernikahan. bukan hal yang mudah untuk di lakukan, apalagi diri nya masih memegang status sebagai pelajar. ntah bagaimana isi pikiran pemuda lelaki itu, membuat sang gadis bingung, apakah diri nya harus menerima perjanjian yang diberikan?

halilintar membuang puntung rokok nya ke sembarang arah, ia berjalan mendekati sang gadis, menopang dagu milik yaya, membuat pemilik dagu tersebut mendongak. "mana ada mabok rokok, anjing."

"setuju ga? mungkin lo balik kesini udah lulus sekolah atau kuliah. mau selama apapun lo balik bakal gua tungguin."

"boleh gue nanya?" tanya sang gadis

halilintar hanya mengangguk.

"lo ga terobsesi sama gue kan? secara, kita belum lama deket. dan walaupun nanti gue balik lagi, lo pasti udah punya keluarga. ending nya apa jadi nya? gue yang sakit sendiri, kak."

halilintar menatap sang gadis dengan tatapan intens. "gue ga ter–obsesi sama lo. kita emang baru deket, mungkin juga kita ketemu dengan cara yang sedikit konyol. tapi mungkin ini cara tuhan ngedeketin kita. di awal perkataan gue juga, gue bilang bakal nungguin lo."

yaya tersenyum simpul. "tch, kayak udah bakal jodoh aja."

"ya kalo gue bukan jodoh lo yaudah. tapi, lo first love gue. ketemu di situasi konyol, terus jatuh suka. lagian juga, gue bisa yakinin kalo kita jodoh."

"gue terima perjanjian nya." ucap sang gadis yang sudah lama bergelud dengan pikiran nya sedari tadi.

' KRINGGG !!!! '

"gue mau pulang. makasih udah ngajakin bolos cuma buat perjanjian" kata nya, yaya mulai melangkahkan kaki ke arah pintu rooftop. meninggalkan halilintar yang masih tersenyum lega.

"gue bakal nungguin lo balik. sampai ketemu lagi, chiél." ucap halilintar dengan nada pelan sambil melihat punggung sang gadis yang mulai menjauh dari pandangan nya.







































































di balik itu semua. ada seseorang yang sudah menjadi saksi perjanjian mereka.

"aku relain yaya. karena hanya kakak yang bisa buat yaya jatuh suka. tolong jangan sampai lupain perjanjian yang kakak buat dengan yaya, Kak Halilintar."













































gadis yang biasa di panggil yaya atau chiél itu kini sedang duduk di kursi penumpang pesawat. ia memandang sekitar lewat kaca yang ada di samping nya, pesawat itu kini sudah siap memulai penerbangan menuju ke Jepang.

"sampai jumpa lagi, kak halilintar."






























































TBC

Love Promise [ HALIYA ] Where stories live. Discover now