4 | bittersweet

392 25 1
                                    

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

❗ Warning ❗
Cerita ini hanya karangan dari saya semata.
jika ada banyak kemiripan cerita, nama tokoh, latar dan waktu, itu hal yang sangat
tidak disengaja.

- MaidooTama.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

"Sudah kubilang Yugume san, aku-menolak. Masih kurang jelas kah bahasa ku agar kau mengerti?" Hembusan kata yang dingin dan ketus itu, membuat wanita didepannya ini kesal dan tidak terima dengan keputusan sisurai hitam yang tampak datar.

Walau begitu, wanita itu tetap mempertahankan imagenya sehingga wajahnya tetap tersenyum dan tenang. Padahal hatinya sudah sangat panas.

"Ayolah, lupakan yang dulu, kita mulai kembali. Pria itu yang brengsek, dia memaksaku-"

"Dan sayangnya, kau tidak menolak dia sama sekali bukan." Keduanya terdiam setelah Kuroo berkata demikian. Sunyi beberapa saat tanpa obrolan.

Ketukan jari diatas meja cafe bundar dengan kopi dan dessert manis diatasnya, dan suasana malam dengan hujan deras nan dingin, Kuroo menunggu respon si surai merah dengan gaya side partingnya.

Wanita yang dipanggil Yugume oleh Kuroo menghela berat nafasnya. Jarinya meraih tas branded disamping kirinya.

"Hei, Kuroo." pria didepannya hanya menaikan alis kirinya. "Kau.. tidak mau orang ini dalam bahayakan?"

Lembaran photo monokrom diulur oleh Yugume didepan Kuroo. Simanik hitam membelalakan matanya tajam.

"Apa maksudmu? mau mengacamku dengan ini huh?!"

Wanita itu hanya tersenyum licik.

"Pftt... Kau mencintainya bukan? orang dengan pribadi yang lembut dan lemah.. Ouu~ dia manis sekali~" ujarnya dengan senyum manis palsu.

Mata Yugume mengarah keluar jendela cafe.

Menelusuri pemandangan jalanan raya padat dengan kendaraan yang sibuk di jalurnya. Dan orang-orang berlelangan disekitar cafe, berjalan-berlari dengan payung mereka dibawah rintihan langit yang deras.

Puas matanya berkeliling melihat keluar jendela cafe, bola matanya kembali mengarah dan menatap pria didepannya, matanya terlihat merah, ekspresinya tampak mengeras bahkan menggretak giginya dengan kuat.

"Ayolah, kau pasti mengerti." smirk jahat terpampang dibibir Yugume.

"Jalang bangsat."

Pertemuan singkat Kuroo dan Yugume yang membuat wanita itu tidak puas dengan hasilnya, tibalah Yugume Aisuko di rumah megahnya yang hampir mirip dengan sebuah mansion.

"MENYEBALKAN!!!" Mengebrak meja dengan kasar dan keras hingga beberapa bodyguardnya ketakutan dan merinding walau menatapnya dari jauh.

Padahal ini sudah malam sekali, Namun Yugume tidak peduli, menahan amarah besar didepan Kuroo sangat menyiksanya.

Barang-barang disekitar ruang kerjanya adalah objek pelampiasan emosinya yang memuncak dan meledak.

"Awas saja Kuroo, akan kuhancurkan apapun dihidupmu jika kau menolak ku. BERANI-BERANINYA BANGSAT!!" Menghempas kursi-kursi diruang kerjanya dengan tersulut emosi yang panas.

Banyak barang hancur lembur diruangan itu, vas bunga, photo figuran, dan perabotan lainnya.

"Bajingan, padahal dulu kau mengemis-ngemis kepadaku, Kuroo. Kurang ajar." Masih diselimuti amarah, matanya mengarah kesebuah foto monokrom yang ia tunjukkan kepada Kuroo.

My pretty maid || KuroKenWhere stories live. Discover now