5 | painful party

252 17 0
                                    

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

❗ Warning ❗
Cerita ini hanya karangan dari saya semata.
jika ada banyak kemiripan cerita, nama tokoh, latar dan waktu, itu hal yang sangat
tidak disengaja.

- MaidooTama.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Jarum jam menunjukkan sudah pukul Tujuh malam, pemuda dengan semiran pirang dan coklat gelap itu terlihat gugup didepan cermin.

Matanya menatap pantulannya dengan kunciran dalam-dalam, sesekali matanya membulat. Dia tak percaya ini dirinya, menggunakan jas hitam yang harganya terjangkau mahal dari pemberian Tuannya.

"Ini aku?" Kenma sedikit tersipu, terkekeh sesekali. Rasa gugup dan malu campur aduk. Jari cantiknya menata rapi dasi kupu-kupu yang melingkar di kerah pakaiannya.

Perasaan aneh terus mengitari diri Kenma, benarkah ini sosoknya? menggunakan jas mahal dan pergi ke sebuah acara penting kerabat Kuroo? Hawa grogi kini menyelimuti dirinya.

"Oke selesai, dan sekarang tinggal menemui Tuan Kuroo." Sedikit sentuhan menggunakan parfum dan jam tangan pemberian Kuroo saat ulang tahunnya tahun lalu.

Kaki jenjangnya melangkah perlahan keluar kamar, berjalan menghampiri Kuroo yang merokok dan bermain ponsel di ambang pintu rumah.

Kedatangan Kenma membawa insting kepada Kuroo, matanya langsung menoleh melihat Kenma yang sudah sempurna dengan penampilannya berjalan perlahan kearahnya.

Pemandangan ini membuat jantung Kuroo sedikit berdegup lebih cepat. Manis nya, manik hitam itu tidak berhenti menatap yang lebih muda dari nya.

"Tuan?" Ah, Kuroo terlena dengan pikirannya, hampir membuat pria muda itu salah tingkah. Dengan sigap Kuroo langsung mengajaknya masuk kedalam mobil.

Pemuda itu hanya mengangguk mengerti, sedikit memberi simpulan senyum nya yang manis.

Selama keduanya dalam perjalanan menuju tempat kediaman Bokuto, tidak ada yang membuka obrolan. Kuroo berupaya mencari pembahasan, namun tetap saja, topik yang ia cari pasti ada titiknya yang membuat suasana kembali senyap.

Alunan musik klasik dimansion besar Bokuto terus menggiringi pendengaran Kenma. Matanya menjelajahi dengan gencar setiap sudut ruangan, langit-langit aula dihiasi lampu kristal cantik yang membuat royal acara tersebut.

Orang-orang juga berpakaian dengan sangat elegan dengan produk branded ternama, biarpun mereka pria dan wanita.

Iris coklat madunya juga menangkap pemandangan meja penuh dengan desserts cantik dan terlihat manis. Matanya lapar, namun di satu sisi penampilannya adalah yang utama.

Kini, ia memandangi Kuroo yang tampaknya sibuk dengan ponselnya, menempelkan benda pipih hitam itu ditelinganya. Mimiknya kesal, seolah-olah panggilan telepon dari nya tidak terima oleh sesorang yang dihubungi olehnya.

"Ck, dia dimana sih? susah sekali menghubunginya." Kuroo frustasi keras, perasaannya yang gundah teralih dengan Kenma yang bingung menatapnya sedari tadi.

"Gomen, sepertinya dia sedang tidak bisa dihubungi. Kita cari tempat duduk dulu saja sebelum acaranya dimulai."

Kenma mengangguk lucu, figurnya berjalan dibelakang Kuroo mengikuti Tuannya dengan mata yang masih menjelajah sekitar aula.

Tak fokus dengan jalannya, Kenma menabrak seseorang. "Aghh... G-gomenasai! Saya tidak sengaja." Kenma sedikit histeris bahkan membungkuk berkian kali.

"Ah- its okay, tidak perlu sebegitunya." Kenma menegapkan tubuhnya, menatap mantap orang didepannya ini yang tersenyum ramah. Pria itu menutup sebagian wajahnya dengan topeng ala-ala pesta dansa topeng zaman dahulu.

My pretty maid || KuroKenWhere stories live. Discover now