Susan duduk merenung di atas batu besar sambil melihat ombak lautan yang begitu besar, matanya juga melihat teman-teman Samuel sedang asik bermain air. Di sela lamunannya, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya, membuat Susan menoleh.
Ia pun kaget saat yang duduk di sampingnya adalah Deluna yang juga menatap matanya. Susan merasa insecure saat melihat Deluna yang cantik dengan tumbuh ramping dan tinggi, juga pakaiannya yang modis. Susan pun melihat ke arah dirinya sendiri yang kumuh, hanya berkulit gelap.
"Hai," sapa Deluna dengan pandangan arah mata ikut tertuju ke laut tanpa melirik Susan.
Susan yang merasa di tegur langsung merasa canggung, seolah ia merasa minder dan tak pantas untuk ngobrol dan berdekatan dengan cewek sekelas Deluna.
"May i know your name? Let you introduce yourself for me."
"Susan," balas Susan singkat, walau ia tidak bisa bahasa Inggris, tapi setidaknya ia tahu apa yang diucapkan Deluna kepadanya.
"Oh, Susan. Gue Deluna," ucap Deluna memperkenalkan dirinya. "Pacar Samuel," lanjut Deluna sambil menekan kalimatnya.
Deluna pun menoleh menatap Susan yang hanya tertunduk sambil meremas ujung bajunya. "Udah berapa lama lo deket sama pacar gue?"
"Samuel?"
"Ya, siapa lagi emang?"
"Sebenernya sih aku gak deket sama pacar ka--
"Bohong!" Potong Deluna membuat jiwa yang ada di diri Susan ingin copot. "Kalo lo gak deket, kenapa lo diajak sama Samuel ikut sama kita-kita?"
"Karena kata Samuel biar aku nemenin kakak, karena kak Deluna perempuan sendirian."
"Kakak? Deluna aja, lo aneh ya, manggil gue kakak, tapi Samuel juga yang kakak kelas lo malah lo panggil Samuel?"
"Kan dia yang nyuruh," jawab Susan sambil menangis.
Deluna yang sadar sudah membuat anak orang takut langsung kembali ke mode santai. "Lo gak usah nangis, gue cuman ngomong, kan gue cuman nanya kalo lo sama dia itu deket apa nggak? Bukan nanya lo sama dia pacaran apa nggak 'kan? Kenapa harus takut?" Tanya Deluna dengan nada suara lebih di pelannya.
"Susan bukan takut, tapi aku gak mau jadi penyebab masalah orang lain, aku capek."
Deluna menghembuskan nafasnya pelan. "Maaf kalo buat lo gak tenang, gue gak akan marah sama lo karena lo bukan penyebab masalah ini. Yang jelas ini mempertanyakan kesetiaan Samuel sama gue aja, pasti Samuel suka ganggu lo 'kan?"
Susan mengangguk karena jujur. "Tapi percaya deh, Susan tuh gak suka sama Samuel."
"Iya, Susan."
"Samuel itu cocoknya sama kamu, sama aku ngak, karena aku sadar jauh banget."
Deluna terdiam sambil tersenyum. "Itu dulu, sekarang Samuel sudah beda. Dia gak seasik dulu lagi kalo sama gue. Beda kalo sama lo."
***
Samuel dan semua temannya sedang berenang di pinggir laut dengan kegirangan. Tampak sekali wajah mereka terlihat sangat bahagia saat ini. Samuel pun seolah berfikir bahwa besok ia tidak akan mungkin bersama teman-temannya lagi karena Gatra, Eros, Dion dan Deluna akan pulang ke Jakarta. Rasanya Samuel ingin seperti ini terus setiap hari.
Disela lamunan Samuel, Samuel merasa ada seseorang dari sampingnya. Setelah ia menoleh, ternyata ada Susan yang berdiri melamun menatap ke arah rombongan teman-temannya Samuel yang pada asik.
Samuel pun tersenyum usil, ide jahat lagi-lagi melintas di pikirannya. "Susannn," tegur Samuel sok asik.
Susan yang merasa di panggil langsung menoleh menatap Samuel, ia pun tak merespon sama sekali, melainkan hanya terdiam cuek dan kembali menatap ke depan.
Samuel merasa tak puas dengan reaksi Susan, karena ia di cuekin.
"Ck, bales gitu, kayak hai Sam," ujar Samuel menye-menye.Samuel lagi-lagi kesal karena dicuekin Susan, ia pun berinisiatif untuk mengambil air laut dan langsung menyiramkan ke arah Susan, membuat Susan panik.
"Aaaa Samuel!" Teriak Susan geram membuat mereka semua menoleh, termasuk Deluna yang sedang asik mengobrol masalah sunsblock dengan Eros langsung menoleh menatap Samuel dan Susan yang sedang berlarian bermain air.
"Hahahaha, mangkanya gak usah sok cuek bebek sama gue."
Susan pun langsung membalas Samuel dengan hal yang sama, bedanya bukan dengan air laut, tetapi dengan pasir putih yang penuh di genggamannya.
"Ihh, kok pake pasir sih! Memangnya gue eek kucing apa!" Kesal Samuel yang malah membuat Susan tertawa.
Susan pun lagi-lagi menyipratkan air laut ke Samuel, tapi Samuel berhasil menghindar. "Wleekk, gak kena, gak kena!" Olok Samuel sambil menjulurkan lidahnya.Susan pun tiba-tiba sadar karena sudah jadi pusat perhatian oleh teman-temannya Samuel dan Deluna yang terdiam menonton mereka di bawah pohon kelapa. Susan pun sadar bahwa apa yang ia lakukan barusan sangat salah, seharusnya ia tadi lari menghindar, bukan malah bermain air dengan Samuel.
Susan saat itu juga berlari untuk menjauh dari Samuel. "Eh, eh, mau lari kemana!" Teriak Samuel langsung ikut lari mengejar Susan dan menarik tangan Susan ke dalam air, sehingga Susan tercebur.
"Hahahaha," tawa Samuel begitu menggelegar seolah ia adalah orang yang paling bahagia disana.
"Sam, jangan bikin masalah ah!" Keluh Susan sambil bangkit dengan menatap tajam mata Samuel. "Aku gak mau ya di pandang sama teman-teman kamu kalo aku itu tukang perusak hubungan orang!"
Samuel berhenti dari aksi tertawanya, ia sadar saat melihat wajah Susan yang sudah marah. "Samuel, aku gak mau buat Deluna sedih ya!"
Samuel terdiam karena ia barusan tidak tahu tempat, ia melirik ke arah Deluna yang juga menatapnya, saat itu juga cepat-cepat Deluna memutus kontak mata mereka.
"Dah, ah, aku mau pulang," ucap Susan dan Samuel lagi-lagi mencegahnya. "Tolong lepasin," ucap Susan tanpa menoleh ke belakang.
Samuel pun dengan berat hati melepas tangan Susan. "Gue anterin ya?"
"Gak usah!"
"Terus lo pulang sama siapa? Naik apa?"
"Gak usah sok peduli, kalo kamu peduli sama aku, seharusnya kamu ngejauhin aku, agar aku bebas dari masalah kamu."
Susan pun langsung berlari meninggalkan Samuel sambil menangis. Samuel memegang kepalanya seolah tak ingin hal ini terjadi.
Di satu sisi, rombongan teman-temannya Samuel yang masih menonton langsung menatap Deluna yang hanya diam sambil menatap ke arah laut dengan pandangan kosong, jujur, mereka semua kasihan.
Eros menepuk pundak Deluna pelan. "Cowok mah gitu, selingkuh itu udah kayak kodratnya," ucap Eros seolah ia adalah seorang wanita yang mengerti.
Deluna hanya tersenyum dan tertawa hambar. "Kalian semua gak usah khawatir sama gue. Ini juga salah gue juga karena ngilang dari dia."
Gatra yang sudah tahu langsung nyetuk. "Kapan lo jujur, Del, pusing gue liat cinta segitiga kalian terus."
"Rong, si Susan sama Samuel memang sedeket itu ya?" Tanya Dion ke Arong.
"Setau kami sih, Samuel sama Susan tuh aslinya musuhan. Tapi kami juga gak tau kenapa bisa deket kayak gitu."
"The real benci jadi cinta."
Deluna pun berdiri sambil menatap mereka semua dengan bibir tersenyum. "Ayok, bakar-bakar. Lagi seru-serunya gini malah asik bahas hubungan kita, bikin mood ancur aja, ya ngak?"
┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅
Hai, guys!
Maaf kemarin i tak update, lagi asik sama dunia nyata tauu.
Btw, bagus gak sama cover barunya?
Cowok setengah kepala gitu?
Kan Samuel gak punya otak.
YOU ARE READING
SAMUEL : Si Anak Dari Kota (END)
Random"Sampai kapan pun, gue gak akan pernah suka sama cewek kampung!" Kisah seorang anak dari Kota yang bernama Samuel. Hidupnya serba bergelimang harta, sering dimanja kedua orang tua, membuat Samuel menjadi anak liar dan suka semena-mena dengan hidupny...