35 : thirty five.

1.8K 152 37
                                    

"Kakak, mengapa menangis?"

Suara itu menginterupsi kegiatannya disore hari. Yaitu menangis ditaman Rumah Sakit. Gila, bagaimana bisa ia tidak menangis jika orang yang kau tunggu - tunggu kesadarannya telah bangun tapi tidak mengingat siapa dirimu?

Sakura benar - benar tidak bisa memikirkan apapun sekarang. Kalimat Sasuke yang bertanya siapa dirinya masih terus terputar.

Memuakkan. Ada apa sih dengan hidupnya akhir - akhir ini? Banyak sekali drama.

"Hanya sedikit kendala dalam hidup.."

Aku sudah bilang, 'kan jika Sakura dalan keadaan tidak bisa memikirkan apapun? Jadi, jangan salahkan aku atau dia karena jawaban ngawurnya. Mana paham anak kecil dengan bahasa seperti itu?!

"Apa itu termasuk masalah?"

"Iya.. besar..."

Besar apanya........ Baik-baik, memang masalah besar.

Sebuah boneka diletakkan memenuhi sedikit tempat kosong disampingnya. Kemudian sepasang tangan kecil berusaha untuk naik keatas kursi tempat Sakura duduk. Ia terlihat kesulitan. Maka, dengan sisa tenaga yang ada Sakura berusaha mengangkat dan mendudukkan anak itu disamping boneka yang ia bawa.

"Apa kakak baru mendapat sakit?" tanyanya lagi.

Sakura menoleh, kalimat yang anak ini gunakan sangat berantakan. Tapi sepertinya ia sedikit mengerti, "Tidak... bukan aku yang sakit."

"Kakak sedih karena orang kakak sayang sakit?"

"Ya, seperti itu."

Kepala anak itu mengangguk kecil mengerti, "Apa dia tidur?"

Raut Sakura sedikit terkejut, mengapa anak ini tau banyak sekali tentang orang sakit? Kemudian ia baru menyadari jika baju yang anak itu kenakan saat ini adalah baju pasien.

"Dia baru saja bangun hari ini." ucapnya dengan kalimat yang akan mudah dipahami lawan bicaranya.

"Bukankah kakak harusnya senang? Mengapa menangis?" Ada jeda sebelum anak itu kembali melanjutkan, "Kakak menangis seperti Mama dan Papa saat aku tertidur. Aku mendengar mereka menangis seperti itu tapi aku tidak bisa membuka mata. Aku sedih saat mendengar mereka menangis. Saat aku bangun, Dokter mengatakan kepadaku jika aku harus rajin minum obat dan mengikuti perawatan agar bisa bertambah kuat dan tidak tertidur lagi."

Penjelasannya membuat Sakura terdiam. Anak ini sakit... "Hei, kenapa harus mengikuti perawatan juga?"

"Kata dokter, sel putih didalam tubuhku sedang marah. Lalu mereka menyerang para sel merah. Dan itu membuatku sakit. Setelah perawatan terkadang rambutku juga terlepas. Tapi Mama bilang itu tidak apa - apa, karena aku akan selalu cantik walau rambutnya sedikit." ..... leukemia.

Senyum manisnya membuat Sakura sedikit sesak. Anak ini masih terlalu kecil untuk penyakit mematikan seperti leukemia. Seharusnya ia masih bermain dan bersenang - senang. Bukan berada di rumah sakit setiap saat untuk kemoterapi.

"Kau anak yang kuat."

Ia mengangguk senang, "Mama, Papa, dan Dokter juga mengatakan hal itu. Aku senang." Sakura tersenyum lembut menanggapinya.

Kemudian pertanyaan kembali terlontar, "Teman kakak sakit apa?"

Aduh, bagaimana menjelaskan luka tusuk pada anak kecil, ya? Yang tidak terlalu menyeramkan....

"Errr... itu.. dia terluka diperutnya... kemudian tidak sadar—maksudku tidur. Setelah itu dibawa kesini untuk diobati." sepertinya ini sudah benar.

Anggukkan ia dapatkan sebagai jawaban, "Lalu kenapa kakak menangis saat dia bangun?"

Unwanted Bond ㅡ sasusaku ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon