31. The Way

5K 508 13
                                    

Sudah seminggu berjalan, keadaan Jayden sudah membaik dan diperbolehkan bangkit dari kasur.

Jeano selalu datang ke rumah sakit saat sudah selesai berlatih setelah sekolah. Jayden sudah melarangnya untuk datang, tetapi Jeano tak menghiraukan. Berakhir Jeano selalu tertidur di rumah sakit bersama Jayden.

Dan besok waktunya Jeano untuk datang ke turnamennya, Jeano tidak datang ke rumah sakit karena tidak diperbolehkan Jayden. Lebih baik beristirahat di rumah untuk besok.

Jayden memejamkan matanya berusaha mengabaikan suara Saka dan pacarnya yang sedang melakukan panggilan tapi di dalam kamarnya.

"Kamu lagi sama temen kamu, beb?"

"Iyaa ini dia lagi merhatiin kita telepon." Saka menoleh ke Jayden dengan wajahnya tidak terima di bawa-bawa.

"Ya udah deh biarin, dia punya pacar? Ganteng ga?" Tanya Samuel, nama kekasih Saka.

"Ga, dia jelek. Punya pacar tapi kebetulan aja kasian sama dia."

Jayden menarik nafasnya, menahan diri supaya tidak menghajar Saka detik ini. Sedari dulu temannya ini kurang ajar, tetapi Jayden mengakui merasa beruntung memang mendapatkan Jeano yang manis.

Manis hanya wajahnya saja berbeda dengan sifatnya.

"Oh, kalau gitu masih ganteng kamu?"

"Ya, iya lah! Kayak aku gini masa jelek dibanding sama dia." Puji Saka bangga pada dirinya.

Jayden mendengus sudah malas menanggapi, tiba-tiba dia merindukan Jeano. Memikirkan bagaimana keadaan pemuda itu saat ini.

Selesai menelpon Saka menoleh ke Jayden yang wajahnya sudah masam, pasti lagi kangen sama pacarnya.

"Sa." Panggil Jayden, tiba-tiba dia mendapatkan ide.

"Apaan?"

"Beliin gue kopi." Saka menatap bingung Jayden.

"Emang boleh?" Tanya Saka polos.

"Gue cuma sakit punggung, bukan organ pencernaan gue." Kata Jayden kesal.

"Ya udah, Kalau ga ada ga usah protes!"

Saka menurut dengan rasa sebal, berharap kali ini tidak salah karena Saka yang bertanggung jawab semua atas Jayden.

Saka pergi meninggalkan ruangan Jayden begitu saja, sementara Jayden langsung mengambil ponselnya ingin menghubungi seseorang, kekasihnya.

"Halo?"

"Kangen." Kata Jayden langsung tidak bertele-tele.

Jeano mengernyit dahinya, tanpa basa-basi mengatakan kata itu membuat Jeano menahan senyumannya kemudian berdehem.

"Katanya aku disuruh di rumah aja! Sekarang malah kangen." Kata Jeano kesal walau tersenyum senang sekarang karena Jayden menelponnya.

"Gapapa, aku cuma kangen aja. Saka tadi juga telpon sama pacarnya." Kata Jayden jujur tanpa sadar mengerutkan bibirnya.

"Jadi?"

"Ya, aku kangen."

"Oh gitu, lagi ngapain sekarang?" Jeano malah mengubah topik pembicaraan.

"Jawab dulu, kamu juga kangen?"

"Mhm, enggak."

Jayden terdiam, merasa sedikit kecewa. Merasa sia-sia menghubungi Jeano, Jeano mengernyit tak mendengar sahutan Jayden kembali.

"Oh gitu, ya udah."

"Bercanda, Jay! Iya aku juga kangen."

"Iya." Jawab Jayden singkat, Jeano tidak peka.

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt