2

6.6K 215 11
                                    

Ayah kembali menimbang Rana karena dilihat tidurnya sedikit kurang nyaman dan bertepatan kakak dan Rey pulang mereka pulang keruang karena mengetahui apa yang dilakukan kedua orang tuanya kalau ada yang mikir mereka tidak suka jawabannya adalah salah mereka mendukung keputusan ayah dan bunda.
Malah Rey sudah tidak sabar ingin melihat baby Rana

"Loh kakak kok pulang tumben?"

"Luh yang tumben pulang Rey"

"Lah Rey mau lihat baby"

"Enak aja Rana tuh adek gua"

"Bodo amat gua mau lihat baby"
Mereka berdua berlari menuju kamar yang ditempati Rana.

Brak pintu kamar dibuka kasar oleh keduanya karena tidak sabar ingin melihat Rana.

"Ngapain kalian pulang bayinya ayah kan jadi keganggu tidurnya, cup cup cup sayang"

"Eugh ada apa ini?" Rana bingung semua anggota keluarga nya kumpul sungguh jarang sekali biasanya mereka kumpul membahas perusahaan.
Tapi tunggu kok badan Rana tidak bisa digerakkan dia baru sadar dirinya dibedong dan berada digendongan ayah.

"Lepasin dong ayah"

"Baby kenapa sayang bobo nya digangguin kakak dan Rey yah" ujar bunda lembut sambil memegang botol susu ditangan dan dengan cepat memasukkan kemulut rana yang sedang terbuka ingin bicara.


Karena tetesan air susu terus keluar dan dirinya juga tidak bisa menahannya terpaksa Rana menyedot nya.

"Sungguh menggemaskan nya adik kakak, sini ayah biar kakak yang gendong baby"

"Enak aja mau ambil, ambil bayinya ayah"

"Eleh baby kan adik ku ayah"

Setelah susunya habis bunda melepaskan botol susu yang dari mulut Rana.

"Siapa baby?" Rana bingung bukan kah tidak ada bayi.

"Yah kamu" jawab kompak semuanya.

Rana rada cengo sih apa dia baby enak aja dia tuh CEO perusahaan yang dingin Dimata karyawan apa bayi keluarga nya aneh bener dah

"Ini dimana?"

"Kamar kamu sayang"

"Bukan"

"Lepasin dong Bun, Rana engga suka"

"Tidak boleh baby"

"Jangan panggil Rana baby Bun
Panggil Abang iya kan Rey"

"Apa sih baby emangnya Rey pernah yah panggil Abang?"

"Sialan sih Rey kaga ngakuin gua abangnya" dalam hati dong

"Lepas
Lepas
Lepas please Rana mohon ayah bunda"

"Cup cup baby-nya ayah jangan memberontak dong nanti sakit badannya biasanya juga dibedong diem anteng kan biar nyaman kenapa hari ini memberontak sih mau mainan?"

Dengan enteng banget ayah ngomong gitu rana rada bingung sih apa ini mimpi yah kok kaya kenyataan.

"Ayah ngomong apa sih Rana bingung"

"Udah baby mau nonton engga?"

"Mau nonton horor"

"Sejak kapan baby berani, kan baby tidak boleh menonton seperti itu"

"Ih kok kartun sih Bun"

"Sudah diam yah habis nonton tidur"

Rana ngoceh bukannya dijawab malah di diemin sama yang lain yah udah dia ngantuk terus tidur deh.

Setelah Rana tertidur mulia lah bunda memasangkan hanset kekuping rana yang berisikan doktrin doktrin bahwa Rana adalah bayi keluarga Siwa dan tidak bisa melakukan apa apa yah gampang nya tuh kaya di cuci otak atau diberi pemahaman agar dia nurut.

Setelah Rana tertidur mulia lah bunda memasangkan hanset kekuping rana yang berisikan doktrin doktrin bahwa Rana adalah bayi keluarga Siwa dan tidak bisa melakukan apa apa yah gampang nya tuh kaya di cuci otak atau diberi pemahaman agar dia nurut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rana tertidur sambil mendengarkan doktrin doktrin tersebut.
Yang bunda sudah siapkan saat Rana tertidur tadi siang.

TBC
Gabut
Lelah

B.Siwa Where stories live. Discover now