4

4.8K 166 4
                                    

Robot tersebut diberi nama Neo 127 bertugas merawat Rana.
Sekarang Rana sedang bermain bersama neo main mobil mobilan tepatnya sih Rana lihatin doang soalnya susah buat dia pegang mobilannya dengan tangan terbungkus sarung tangan lembut kaya punya bayi gitu.

Sedangkan dikamar ayah dan bunda sedang mengobrol untuk pergi kerumah opa dan oma.

"Mas kalau mereka menolak baby gimana?"

"Yah terserah lagian baby milik kita kok"

"Baiklah mas terserah mas saja kita jadi kerumah ibu dan bapak?"

"jadi dong, perintahkan Neo untuk mempersiapkan baby"

Lalu Neo tiba tiba mengangkat tubuh Rana dan membendongnya atas perintah bunda.

"Kok dibedong lagi sih Neo, kan baru main lagian ini waktunya Rana main tau belum mau bobo"

"Anda akan pergi jadi harus di bedong"

"Kemana?"

"Tidak tahu nanti bunda yang akan memberi tahukan sudah Anda diam saja"

"Sayang nya bunda udah siap yah, terimakasih Neo sekarang waktunya kamu istirahat
Baby akan pergi bersama saya ke rumah opa dan Oma"

Bukannya hubungan bunda dan ayah dengan opa dan Oma renggang yah seingat Rana terakhir kali bertemu mungkin 10 tahun yang lalu karena masalah bisnis dan juga bunda yang tidak bisa memberikan seorang anak yang bisa dimanja keluarga
Sibungsu Rey Malah sama saja dingin seperti mereka.

Didalam mobil Rana didalam gendongan bunda jadi ditengah ada Rana, bunda dan ayah didepan ada rey dan kakak yang menyetir didepan dan belakang banyak bodyguard kok jadinya aman.

Sesampainya dirumah omah dan opa sudah ada kakak dan kakak iparnya ayah, yaitu mama dan papa serta ke2 anaknya Roy dan Ray mereka kembar tapi dingin kaya kutub Utara dan Selatan.

Oma dan opa bukannya menolak kehadiran ayah dan bunda malah langsung mendekat dan mengendong Rana

"Aduh cucu nya opa sungguh menggemaskan nya"

"Pak aku juga ingin melihat anak ku dong jadi letak kan saja baby dikasur.
Roy ambilkan kasur untuk baby
Sini anaknya papa"

"Enak saja kak baby tuh anak ku bukan anak mu yah"

"Sudah letakan disini saja agar semuanya bisa melihat baby"

"Bunda lepas"

"Iya sayang dilepas kan"

"Hore"

"Imut sekali sih adik ku"

"Enak saja kau Rai baby bukan adik mu tapi adiknya aku"

"Engga bapak engga anak sama aja perasaan" bunda

Lalu mereka menciumi Rana
Rana sih cuma bisa pasrah aja mana digelitikin lagi kan tanpa Rana tidak bisa berkutik aneh juga mereka menciumi Rana sampai kekaki dan paha dekan pempers Rana apa engga bau tuh wkwkwk.

"Ampun kakak sudah yah Rana cape cukup digelitikin nya please"

Sampai akhirnya

Huek huek
Yah Rana muntah karena sebelum sampai rumah opa dan Oma diperjalan dia minum susu
Yang melihat Rana muntah pun panik semua selain bunda, Oma, dan mama sih mereka mah sudah tau kalau bakalan gumoh orang tidak berhenti-henti menggelitikin tubuh Rana.

"Maaf" serempak para lelaki
Sedangkan ibu ibu segera membersihkan tubuh Rana dari sisa sisa susu dan sekalian mengganti popok Rana yang juga sudah penuh

"Kok dibuka celananya bunda"

"Kan mau gantiin popok baby"

"Malu" cicitnya pelan tapi masih terdengar yang lain menahan gemas ingin mencubit Rana tapi takut bocah itu kenapa Napa lagi.

"Buat apa malu baby kan kamu keluarga kamu sayang"

Setelah bersih dan wangi kembali Rana ingin nenen susu tapi malu malu dia soalnya sudah dibedong juga sama bunda biar hangat katanya mah, untuk bunda peka melihat rana yang sudah ngeliatin kearah dada bunda.
Jadi bunda langsung mengangkat tubuh Rana kepangkuannya dan membuka tiga kancing bajunya lalu menutupi dengan kain agar Rana bisa menyusu dengan tenang dan nyaman.

"Loh baby minum asi"

"Iya mba kasihan soalnya kalau cuma susu formula"

"Iya engga papa kok malah bagus baby minum asi biar gizinya terpenuhi"

"Minum yang banyak yah baby-nya omah terus bobo, kalian jangan ganggu lagi cuci ku mengerti"

"Baik Oma"





TBC
Enaknya up yang mana lagi nih yah
Galau

B.Siwa Where stories live. Discover now