9 | Pra-tawuran

55 51 154
                                    

[ Part 9 : Pra-tawuran ]

Latar tempat, alur, tokoh dan nama-nama yang tercantum dalam cerita hanya fiktif belaka. Apabila ada unsur mirip bahkan sama, itu sebuah ketidaksengajaan.

Seperti aku yang tidak sengaja jatuh cinta sama dia.

Jangan lupa vote comment ya sayang💞

Suara meja bergesekan dengan lantai terdengar. Segerombolan cowok-cowok yang akan duduk di pojokan kantin belakang itu sedang sibuk menyatukan tiga meja untuk mereka rapat.

"Reng, geser lagi dong, ini tengahnya bolong!"

Sosok yang dipanggil Reng alias Gareng, memiliki nama asli Gilang Bayu Alaskar itu mendengus sebal. "Mager, gue udah duduk. Tuh, nyuruh si Dewa yang paling pinggir."

Dewa yang hendak memakan mie pedasnya menoleh, "Gue sibuk." Sumpit dan mangkuk mie-nya ditunjukan pertanda ia akan sibuk makan.

Seorang cowok yang sejak tadi sedang menganalisa rancangan strategi berdecak. Tangannya memegang tepi meja lalu menggesernya kasar hingga berhimpitan semua tanpa celah.

"Anjing! Mie gue bergoyang!" seru Dewa kesal. Mie yang ia ambil dengan sumpit harusnya masuk ke mulut, jadi nyasar ke hidung.

"Es cendol gue hampir tumpah, nih!"

"Kalau sampai tumpah terus kena ponsel gue yang lagi live sekarang, gue pastiin lo pulang bawa kepala." Sarkas Juna kepada Santo.

"Tiap hari juga orang-orang pulang bawa kepala, Jun." Ares melirik datar cowok yang kini kembali menyapa followers-nya melalui live instagram.

"Harusnya kalimat lo begini," Ares mengambil ponsel cowok itu, lalu menekan tombol power membuatnya mati daya. "Gue pastiin nanti lo pulang nenteng kepala."

Seketika Juna menengguk ludahnya sendiri. Area meja mendadak jadi gelap. Apalagi melihat si penarik meja yang kini ikut menatapnya datar.

"Tujuan kumpul di sini mau rapat, kan?"

Juna mengangguk cepat-cepat menanggapi pertanyaan dingin dari cowok di samping Ares. Cakrawala, itu namanya.

Wala kembali fokus pada kegiatannya. Melanjutkan menganalisa rancangan strategi di Ipad milik Ares.

"Makanya bang, liat situasi kondisi. Udah tahu mau rapat malah lo live ig. Tololnya original sekali."

Juna melirik sinis teman satu gengnya yang baru kelas 10 itu. "Diem lu!"

Kini mereka berduabelas benar-benar tenang. Ares mulai menjelaskan strategi rancangan Wala dan dirinya. Walaupun ada yang makan atau minum, mereka tetap fokus dan sebisa mungkin tak mengeluarkan suara. Hanya berisiknya pengunjung kantin yang menjadi pengiring.

Saat Wala giliran menjelaskan, ada seorang cewek yang berjalan mendekati meja mereka. Lebih tepatnya mendekati Ares.

"Permisi Kak..."

Bukan hanya Ares yang menoleh, tapi Wala dan yang lain jadi ikut teralihkan fokusnya. Walaupun suaranya lirih, tapi mereka tetap mendengar. Terlihat seorang gadis dengan sebuah paperbag tersenyum canggung ke arah mereka.

Danendra: SKYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang