Brutal

3.5K 378 14
                                    

© Engkongsunda

Gua abis kuota ges makanya baru up sekarang😫






Sudah terhitung genap satu Minggu semenjak kejadian dramatis bersama kating tekniknya, build pun sudah berlakon menjadi pacar kontrak selama itu juga.

Untuk sekarang semuanya masih aman karena Bible tidak menuntut apa apa, atau mengharuskan build melakukan sesuatu. Bahkan keduanya memutuskan untuk diam diam saja.

Lebih tepatnya build yang memaksa agar tidak ada orang yang tau menahu mengenai keduanya, kecuali jika nanti terbongkar tanpa sengaja. Tapi diusahakan semua itu tidak akan terjadi.

Bagaimana dengan kabar build dan dosen? Kalau itu lelaki yang tengah menegak botol susunya hanya bisa berserah diri. Mungkin nanti dosennya akan mengacuhkan ia ketika ada praktek lain.

Fakultas olahraga tengah mengadakan event dan jurusan build terpilih sebagai panitia pelaksana untuk tahun ini.

Ini juga salah satu alasan build merasa tenang tenang saja karena belakangan ini ia disibukan dengan kegiatan kampusnya, sehingga tak ada waktu untuk sekedar berpapasan dengan Bible.

"Biu!!"

Sontak build mencari arah suara tadi berasal, disana ada freyava dengan tangan yang melambai lambai. Di dekat cewek itu juga ada job dan Bas.

Dirasa tugasnya sudah beres untuk hari ini build pun memutuskan untuk membereskan barangnya dan mendekat ke arah freyava.

"Tumben lo berdua bareng Aya" tanya build heran, karena job dan bas beda jurusan hanya sesekali saja bertemu itupun kalau dirinya yang mengajak.

"Kebetulan ketemu di depan tadi" jawab bas

"Terus mau ngapain lo semua, gue mau pulang mumpung kerjaan udah beres" namun sebelum build benar benar pergi, tangan lelaki itu ditahan oleh freyava.

Sambil menunjukan cengiran bodohnya cewek itu berkata "nah!! Pas banget. Kita kebetulan mau ke gacaon, lo ikut kaga?" Tawarnya.

Wajah build berubah masam, menunjukan seolah dirinya sedang malas untuk nongkrong sekarang.

"Yah.... Sorry. Kalo gue sih yakali gak ikut!!" Ujarnya semangat

Tanpa ba-bi-bu malah build yang mengaleng ketiga temannya keluar dari aula.

Jalanan senggang, membuat keempat hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja.

Gacaon memang selalu ramai, tak heran build harus menunggu sekitar 30 menit lamanya.

Mulut freyava sudah berbusa karena terus berceloteh, dari mulai interior, membahas menu, dan juga sedikit menggibah beberapa pembeli yang ikut membeli hanya untuk membuang rasa bosannya.

"Tapi kita masih mending ya cuman nunggu setengah jam, temen gue ada yang sampe magrib disini" ujar job.

"Iyah ih bener, kenapa ya gacaon rame terus. Padahal udah buka lama loh" Aya masih heran.

Build diam menyimak, ia sebenarnya sedang risih karena ada beberapa pasang mata yang menatapnya aneh.

"Ngoceh mulu, tuh nomer antrian Lo di sebut" build berjalan setelah memberitahu freyava.

kecantol anak Teknik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang