Happy Reading ~
.
.
.
.
.
Hari ini weekend. Sudah menjadi rutinitas bagi gadis bermarga Byun itu untuk berbenah seluruh isi rumah saat ada kesempatan seperti sekarang ini. Mulai dari mencuci pakaian, selimut, piring, mengepel lantai, membersihkan kamar dan kamar mandi serta masih banyak lagi.
Biasanya Baekhyun melakukan hal itu sendirian, dan tentu saja melelahkan. Namum kali ini, karna penghuni rumahnya bertambah satu orang ia bisa membagi pekerjaan nya tersebut agar lebih mudah.
"Loey tolong pel bagian ini ya. Yang ini sudah ku sapu" Baekhyun menunjuk lantai ruang tengah.
"Siap!" Loey datang dengan kail pel dan ember di tangan nya, seperti siap berperang. Belum lagi penampilan nya saat ini benar benar mengundang tawa sampai Baekhyun terpingkal pingkal melihatnya.
Bagaimana tidak? Saat ini Loey menggunakan pakaian berkebun milik mendiang ayahnya. Celana panjang sampai mata kaki serta kemeja yang sudah ada bolongan di bagian ketiak dan punggung nya. Belum lagi kain panjang yang di ikat kan di kepalanya.
"Astaga Loey baju mu_ aduh perut ku hahaha"
"Kenapa? Terlihat jelek ya?" Tanya nya lalu ikut tertawa
"Iya kau jelek sekali astaga. Kau dapat ini dari mana ? Lepas tidak?!" Baekhyun masih belum bisa menghentikan tawa nya. Ia bahkan sampai berjongkok di lantai.
"Kenapa? Aku suka pakaian ini. Aku dapat baju nya di kamar kosong waktu itu" jawab Loey polos .
"Ya sudah terserah mu saja lah ya. Yang terpenting kerjaannya cepat selesai hari ini lalu kita makan"
"Yee makan makan" Loey mulai menggosok kan kain pel nya ke lantai.
"Ingat ya, jika tidak bersih kau tidak dapat jatah makan" ancam Baekhyun. Tentu saja bercanda, ia hanya ingin mendorong Loey agar punya usaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Siapp!!"
Baekhyun hanya tertawa menanggapi Loey yang terlalu bersemangat jika sudah menyangkut tentang makanan.
Weekend nya kali ini entah kenapa terasa begitu menyenangkan dan bersih bersihnya jadi tidak terasa melelahkan. Apa karna Loey?
Lihat saja bagaimana semangat nya anak itu, mulai dari membantu mencuci pakaian, selimut, piring bahkan sampai mengepel lantai.
Baekhyun pikir Loey akan mengeluh karena Baekhyun terlalu banyak memerintah, tapi ternyata malah sebaliknya. Beberapa kali Baekhyun di buat tertawa oleh tingkah polos pemuda itu.
"Loey tolong angkat jemuran nya ke depan ya" perintah Baekhyun lagi sambil membawa pakaian di ember kecil ke halaman rumah.
"Siap~" Dengan gesit Loey mengangkat baskom besar yang berisi selimut itu ke hadapan Baekhyun.
"Wah, kau kuat juga ya. Padahal selimut nya banyak. Pasti berat loh" puji Baekhyun sembari mengacungkan dua jempolnya.
Yang di puji lantas memamerkan ototnya yang sebenarnya tidak terlalu besar juga .
"Kau mau menyuruh apa lagi? Ayo katakan" ujar Loey menyombongkan diri.
"Sombong huh? ya sudah jemur selimut nya. Tapi air nya di peras dulu"
Lagi lagi Loey bersikap hormat. Mungkin ini efek karna Baekhyun mengiming-imingi nya dengan ayam goreng tadi.
"Baekhyun, seperti ini?" Tanya Loey yang tengah meremas selimut tebal itu dengan mudah nya.
Melihat hal itu Baekhyun tercengang, bagaimana bisa Loey memeras selimut itu dengan mudah bahkan sampai air nya habis?
YOU ARE READING
UNREAL
Fantasy"Seharusnya Baekhyun tidak pernah menerima apapun dari orang asing. Bola putih yang bercahaya itu membuat makhluk asing terdampar di apartemennya"
