Part 8

134 19 0
                                        

Happy Reading ~

.
.
.
.
.

Baekhyun membuka matanya, membiaskan cahaya yang masuk ke retina matanya. Ia meraba sekitar nya untuk menemukan ponselnya. Di luar cahaya sudah cukup terang, Baekhyun berharap ia tidak terlambat pagi ini. Tapi walaupun terlambat, sepertinya tidak masalah. Ia bisa izin hari ini.
Kepala nya pusing dan berdenyut, belum lagi matanya yang masih sembab akibat menangis semalaman.

"Tuh kan sudah terlambat" Ujarnya saat melihat jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 07.50 pagi.

Baekhyun bangun dari pembaringan dan merenggang kan ototnya.
Begitu melihat sekeliling ia merasa aneh, seingat nya tadi malam ketiduran di sofa. Kenapa sekarang ia bisa ada di kamar nya? Apa mungkin ia berjalan saat tidur, atau..

Baekhyun lantas buru buru bangkit dari ranjangnya dan berlari keluar kamar. Ia berharap tadi malam saat ia tidur Loey kembali dan memindahkan nya ke kamar.

Dengan penampilan acak acakan khas bangun tidur, Baekhyun mencari ke sekeliling rumah nya dan berharap menemukan Loey. Dengan begitu perasaan nya pasti akan membaik.

"Loey... " panggil Baekhyun saat melihat punggung lebar itu tengah memeras pakaian di halaman rumahnya. Yang di panggil menoleh dan melempar kan senyum.

"Aku tidak sedang mimpi atau berhalusinasi kan?" Baekhyun menampar pipinya sendiri sekedar memastikan apakah Loey yang ia lihat itu nyata atau hanya halusinasi nya.
Ia kemudian mendekat ke arah pemuda itu tanpa melepaskan pandangannya.

"Katakan aku tidak sedang bermimpi. Kau nyata kan Loey?" Tanpa perasaan Baekhyun melayang kan cubitan di pipi pemuda itu hingga membuatnya berteriak sakit.

"Akhh! Sakit. Kau kenapa?" Tanya Loey yang terlihat pasrah saat Baekhyun mencubiti pipinya. Mata Baekhyun membola.

"K-kau nyata?! Ini benar-benar kau?" Tanya Baekhyun sekali lagi. Ia masih tidak percaya.

Loey mengangguk "Iya ini aku. Kau kenapa sebenarnya?" Loey terlihat keheranan.

Tanpa mengatakan apapun, Baekhyun langsung menerjang Loey dengan pelukannya. Tidak perduli Loey sedang memegang pakaian basah yang tentu saja membuat baju Baekhyun ikut basah.  Ia memeluk leher pemuda itu sangat erat sampai Loey terbatuk batuk.

"HUWAAA SEMALAM KAU KEMANA SAJA?!" KAU MEMBUAT KU KHAWATIR TAU!" Kesal Baekhyun. Tanpa sadar tangisnya kembali pecah.

Loey yang kebingungan berusaha melerai pelukannya dan ingin melihat wajah Baekhyun saat ini.

"Kenapa kau menangis? Aku melakukan kesalahan ya?" Tanya nya polos

"Iya! Kau melakukan kesalahan. Bertanya lagi!"

"Maaf maaf. Tapi apa kesalahan ku?" Loey kembali bertanya.

Dengan ekspresi kesal Baekhyun melepas pelukannya kemudian mengusap wajahnya yang pasti.. terlihat sangat jelek di hadapan Loey.

"Sudah. Jangan menangis. Dada ku rasanya sakit melihat mu menangis seperti ini" Loey mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Baekhyun yang memerah.

"Biarkan saja sakit! Kau pikir semalam aku tidak sakit juga huh?" Baekhyun menghindar saat Loey berusaha merapikan rambutnya.

Bukan apa apa, Baekhyun hanya malu jika Loey melihat wajah sembab nya dengan jelas.

UNREAL Donde viven las historias. Descúbrelo ahora