bayi botak

1.5K 117 13
                                    

😁


Bekerja paruh waktu ternyata tidak seperti apa yang di bayangkan, meskipun hanya setengah hari tapi rasanya menjengkelkan. Apalagi pemilik toko yang selalu memotong gaji nya yang tidak seberapa karena alasan kehilangan barang di toko.

Tidak habis pikir selalu menyalahkan dirinya, padahal dia sama sekali mencuri barang sedikitpun.

Setelah delapan jam bekerja,ia langsung pulang ke rumahnya cukup jauh dari tempat bekerja. Betapa dinginnya saat hujan deras mengguyur tubuhnya yang hanya dibalut jaket tipis.

Ia meneduh di depan sebuah ruko, setelah hujannya berhenti ia lanjut berjalan lebih cepat karena sudah tengah malam.

Kedua tungkai nya di bawa berjalan menginjak jalanan yang hampir bolong di makan cuaca. Malam ini begitu sangat sepi,bulu kuduk nya tiba-tiba saja berdiri usai mendengar suara tangisan bayi di dekat bak sampah.

Tangisan itu tampak semakin keras, Hyunjin memberanikan diri meskipun takut jika itu mahluk halus jadi-jadian. Orang tua mana yang tega membuang anaknya di bak sampah kotor penuh sarang penyakit.

Deg!

Alangkah terkejutnya,bayi mungil kedinginan di bak sampah tanpa pelindung basah terkena air hujan. Hyunjin segera mengangkat bayi itu ke dalam pelukannya, membersihkan pipi bayi yang kotor karena terciprat kotoran sampah.

Secepat mungkin Hyunjin berjalan pulang,tega sekali orang tua nya.

Setelah sampai di rumah, Hyunjin mengganti pakaian si bayi dengan pakaian bersih miliknya meskipun kebesaran. Tapi masih ada baju bekas dirinya saat masih bayi, Hyunjin mencoba memakaikan nya.

Bayi laki-laki itu tidak menangis sama sekali, bahkan tersenyum pada Hyunjin saat ia memeluknya dalam pangkuan.

Bayi itu tiba-tiba saja bergerak menyusuri dada rata Hyunjin karena kelaparan. Sebentar lagi pun akan menangis, karena tidak kunjung menemukan puting.

Hyunjin tidak tahu apa yang harus di lakukan,dia tidak memiliki susu formula untuk bayi. Hanya ada air putih di dapur nya. Dan akhirnya bayi itu menangis keras, Hyunjin tidak tega. Jika begini makan tidak ada pilihan lain,ia menyingkap bajunya sebatas dada dan memberikan putingnya pada sang bayi meskipun tidak akan membuatnya kenyang.

Si bayi berhasil diam,namun Hyunjin yang tidak bisa diam. Geli sekali rasanya, ketika dadanya di hisap. Namun beberapa saat kemudian ia mulai tenang.

"Besok ya kakak beliin susu,hari ini sudah malam tokonya udah pada tutup. Bayi jangan nangis ya?"

Hyunjin mengecup bayi tampan di pelukan nya yang sudah terhantuk-hantuk. Hyunjin menidurkan bayi itu di samping tempat ia tidur tanpa melepaskan puting dari si bayi. Hanya semalam,yaa hanya semalam.

Keduanya pun tertidur, menyisakan dada Hyunjin yang memerah sedikit bengkak.

Pagi hari tiba, sebelum si bayi bangun Hyunjin pergi memasak terlebih dahulu. Untung saja dia tidak ada jadwal kuliah hari ini, jadi bisa merawat si bayi.

Hyunjin juga membuat bubur mpasi yang dibelinya dari warung, nanti setelah beres-beres rumah ia akan pergi ke Indomaret membeli susu.

Tangisan bayi itu terdengar jelas di telinga, Hyunjin buru-buru berlari dan menimang-nimangnya agar berhenti menangis.

"Bayi udah bangun? Ayo mandi dulu yuk biar ganteng"

Bayi itu tersenyum lucu, sepertinya senang Hyunjin ajak mandi. "Sekarang bayi adeknya kakak ya? Soalnya kakak gak punya siapa-siapa lagi di sini" setelah mandi Hyunjin memberikan sarapan mpasi tadi, bersamaan dengan ia sarapan.

BOOK•CHANJIN[7]Where stories live. Discover now