mencari pekerjaan

1.1K 101 5
                                    

**

Bagaimana pandangan kalian mengenai duda anak satu dalam sebuah cerita fiksi? Tentu saja duda kaya raya, harta di mana-mana,rumah mewah, mobil gonta-ganti setiap hari, tentunya juga seorang CEO.

Lalu bagaimana jika dia adalah duda dari kalangan ekonomi menengah ke bawah? Bangchan namanya,duda anak satu yang tinggal di sebuah perkampungan. Rumah kayu sederhana yang hampir lapuk di makan usia, beruntung kebersihan dan kerapian menyelamatkan kondisinya.

Bangchan,atau biasa di panggil Chan merupakan anak tunggal dari seorang pekerja buruh serabutan di ladang milik tetangga.

Dulunya dia menikah dengan seorang wanita cantik asal kota, merupakan seorang selebgram terkenal yang memiliki banyak followers di sosial media nya.

Sebelum mereka menikah,Chan tidak memaksa calon istrinya untuk menerima dirinya karena tidak memiliki apapun,hari itu Chan masih sering menjadi pekerjaan serabutan mengikuti sang ayah.

Modal lamaran pun,Chan menggunakan uang yang ditabungnya sejak zaman sekolah dasar. Singkat nya,Chan bertemu dengan istrinya di kota saat Chan mengirim barang,Chan tidak sengaja bertemu dengan istrinya di pinggir jalan.

Kala itu Chan membantu sang selebgram yang hampir di jambret saat sedang membuat vlog di pasaran umum, mungkin karena paras Chan yang tampan membuat followers wanita itu memuja-muja dan siap membayar berapa saja jika dia mendapatkan Chan.

Disitulah hubungan mereka berlanjut sampai memiliki seorang anak dari hasil pernikahan nya,namun istri Chan nampak ikhlas tidak ikhlas saat mengandung anak pertama nya.

Dan benar saja setelah kelahiran putra pertama mereka, istri Chan menggugat cerai dengan alasan ’cape hidup di kampung,rumah reyot,jelek, banyak nyamuk, gak ada ac, ekonomi sulit,malu sama temen-temen aku yang uangnya banyak, rumah mewah,mobil mahal, pekerja kantoran lagi!

Lah kamu cuma orang miskin, kerja kampungan dapetnya cuma lima puluh ribu, skincare gak semurah itu!‘

Ya Chan tau,dia tidak sekaya orang-orang tapi dia selalu mencoba untuk berusaha mencari nafkah untuk keluarga kecilnya,tapi mungkin istrinya bukan jodoh untuk nya,Chan ikhlas ketika dinyatakan cerai dan hak asuh anak jatuh kepada nya.

Meski demikian Chan bersyukur,dia masih memiliki Haru sebagai penyemangat hidup. Dan kakek neneknya, karena orang tua Chan entah di mana, katanya mereka merantau ke luar negeri selama tiga tahun demi mencari uang namun nyatanya sampai saat ini belum ada kepastian.

Maka dari itu Chan hari ini ingin mencari pekerjaan ke kota, mengingat kebutuhan Haru akan semakin banyak dan susu tidaklah murah. Sebelum berangkat Chan menitipkan Haru pada sang nenek,jika di bawa takutnya kepanasan Chan tidak ingin anak kesayangannya sakit.

Semoga saja pulang nanti Chan bisa membawa kabar gembira untuk anak,dan kakek neneknya yang sudah Chan anggap sebagai orang tua nya.

Tibalah Chan di kota,sudah biasa ia melihat rumah mewah berjejeran. Tadi Chan menumpang pada mobil yang mengantar sayur,jadi tidak payah keluar ongkos.

Memang kemungkinan kecil peluang kerja nya di terima hanya dengan mengandalkan izajah SMA di zaman serba modern ini. Tapi siapa sangka rezeki tidak ada yang bisa menebaknya.

Namun tiba-tiba kala Chan berjalan di gang sempit,telinga nya mendengar suara teriakan wanita meminta tolong. Secepat mungkin Chan mencari asal suara itu,dan benar saja seorang wanita sedang di jambret.

Chan sigap menendang dua orang preman itu, perkelahian tak terelakkan sebelum akhirnya preman itu pergi dengan kaki pincang meninggalkan buruan nya.

"Tante tidak apa-apa?"

"Iya saya gak papa, makasih udah nolongin saya. Ini ada sedikit uang buat kamu" wanita berumur 40 tahun itu menyodorkan beberapa lembar uang pada Chan.

Namun dia hanya bisa tersenyum "Maaf Tante,Chan ikhlas nolongin nya tadi. Kalau begitu, saya permisi dulu tante" Chan membungkuk

"Tunggu,kamu bisa jadi sopir untuk keluarga saya?"

"Bisa tante,saya bisa bawa mobil, motor juga bisa, kebetulan saya sedang mencari pekerjaan" Chan tentu saja memiliki pengalaman selama di kampung,saat mengantar sayur milik kepala desa Chan akan bergantian mengemudi dengan teman nya,Jun. Jadi tentu saja Chan sudah terlatih.

"Baiklah, sekarang kamu ikut saya pulang. Lima menit lagi jemputan datang"

"Baik nyonya" Chan tidak bisa bohong, betapa senangnya hati sekarang. Keberkahannya menolong orang dijambret, ternyata bisa mendapatkan pekerjaan.

Sebisa mungkin Chan akan berusaha untuk menjadi pekerja yang baik,demi Haru.

Tidak lama sebuah mobil van hitam berhenti tepat dihadapan nya. Chan tidak pernah membayangkan dalam hidup nya bisa menaiki mobil mewah.

"Ini supir saya, namanya Panu, nanti kamu bisa kenalan dengan sopir yang lain. Siapa tadi naman kamu?"

"Bangchan nyonya"

"Oh iya,kamu tinggal di daerah sana atau merantau?"

"Dari kampung nyonya, saya mau cari kerjaan supaya kakek nenek saya gak terlalu cape kerja"

"Ooh gitu, panggil saja saya Jesicca dan jangan sungkan saya gak gigit" kekeh nya

Chan terdiam sejenak, mendengar nama itu membuat nya teringat pada seseorang. Tapi nama itu tentu saja bukan hanya ada satu, lagipula wajahnya lebih cantik dan tidak mirip dengan sang ibu. Hanya namanya saja. Atau mungkin beda penulisan.

Sekitar tiga puluh menit lamanya diperjalanan,mobil Van tiba di gerbang rumah bertingkat dan tentu saja mewah,desain classic modern membuat nya tampak mahal.

Chan hampir panas dingin melihat betapa megahnya rumah di depan nya.

"Ayo masuk Chan,kita bicara-bicara dulu sebentar" ajak Jesicca

Chan sedikit terkejut kala pintu dibuka dari dalam dan langsung disambut oleh maid,jadi insecure betapa murahan baju yang dikenakan nya sekarang. Maid nya tampak dari orang terdidik, apalah dia yang menggunakan baju yang dibeli dari pasar malam.

"Duduk dulu Chan,saya mau ganti pakaian dulu" haha rasanya Chan malu, bagaimana jika sofa tidak berdebu itu kotor karena diduduki oleh nya? Pasti sangat mahal untuk membeli sofa empuk itu.

"Saya ga enak nyonya,saya di luar saja ya?" Apalagi melihat tatapan maid di sana, mereka berbisik menatap Chan remeh. Aura miskin Chan emang keliatan banget ya?

"Nggak,duduk di sofa aja. Sebelum saya paksa cepet duduk. Kalian kembali kerja jangan diam saja dan ambilkan minum" tegur Jesicca,bikin malu saja memiliki maid.

"Terimakasih nyonya" Chan membungkuk kembali, jadi begini rasanya duduk di kursi orang kaya? rasanya jauh berbeda dengan kasur yang ada di kamar Chan,hah Chan jadi kangen Haru.

Chan janji, setelah dia memiliki pekerjaan dan memiliki gaji akan membawa anak nya jalan-jalan.

Klek

"Maaa Hyunjin pul- lo siapa?"





End

BOOK•CHANJIN[7]Where stories live. Discover now