chap 6

1.4K 118 4
                                    

Mendengar teriakan itu Build dan ortunya segera bergegas menuju ke kamar milik Apo. Saat tiba di depan kamar Apo , Build dengan segera mencoba untuk membuka pintu kamarnya namun hasilnya nihil karena pintu kamar itu terkunci didalam.

"MA! PA! PINTUNYA TERKUNCI!" kata Build dengan panik. Mendengar itu si ayah dengan segera memanggil maid untuk membawa sebuah kunci cadangan. "DEK! KAMU GAPAPA KAN!? INI KAKAK DEK! AYO BUKA PINTUNYA! " teriak Build berharap agar si adek dapat mendengar teriakannya. "APO SAYANG! INI MAMA NAK! BUKA PINTUNYA NAK" teriak si ibu dengan ketakutan. "BI! UDAH KETEMU BELUM!? " tanya si ayah dengan cemas. "I-iya tuan, i-ini dia kuncinya" kata maid yang baru saja tiba itu. "Ma! Build! Minggir dulu! Biar papa yang bukain!" kata sang ayah kepada istrinya dan anaknya. Mendengar perintah dari sang ayah Build dan sang ibu pun minggir memberi ruang.

Clek

Pintu itupun akhirnya berjaya dibuka. Build dan kedua ortunya segera masuk ke dalam kamar itu.

"Apo!" teriak Build namun teriakannya sia-sia karena kamar itu sepi dan tidak ada tanda-tanda Apo disana dan hal itu membuat semua orang yang berada disitu merasa cemas dan ketakutan. Mereka dengan segera mencari Apo diseluruh isi kamar. Setelah beberapa menit mencari Apo namun hasilnya tetap sama. Si ibu kini sudah menangis di pelukan suaminya karena takut terjadi sesuatu pada Apo dan calon cucunya. Seketika Build menyadari sesuatu. Ada satu tempat lagi yang belum mereka kunjungi. Yaitu "kamar mandi". Build dengan segera berlari menuju ke kamar mandi milik Apo. Setelah tiba, Build tanpa aba-aba mendobrak pintu kamar mandi itu.

Brak

Pintu kamar mandi itu terbuka dengan kasar. Pemandangan dihadapannya saat ini membuatnya tercegang. Dunia seakan berhenti berputar mengelilingi matahari. Dihadapannya kini, terlihat sosok berwajah pucat dengan darah yang mengalir di area bawahnya. Sosok itu sedang terbaring lemah dengan matanya terpejam erat sambil bersandar di dinding dingin.Seakan tak percaya dengan apa yang terjadi, Build langsung berteriak memanggil nama sosok itu.

"APO!!"

Tanpa babibu Build langsung berlari menuju kearah Apo dan memangku nya. " APO! HIKS! BANGUN PO HIKS! " tangis Build dengan Apo yang sedang terbaring lemah diatas pangkuannya. "MA! PA! CEPAT KESINI HIKS! " teriak Build memanggil kedua ortunya. Mendengar teriakan Build, si pasangan suami istri itupun bergegas menuju kearahnya. Setelah tiba, reaksi mereka sama saja seperti Build tadi. Kaget. Cemas. Takut. Semuanya serasa campur aduk. Perlahan tubuh sang ibu jatuh merosot ke lantai sedangkan sang ayah masih tercegang dengan pemandangan dihadapannya saat ini. "PA! CEPAT TELFON AMBULANS HIKS!" teriak Build. Teriakan Build membuat sang ayah sadar akan lamunannya dan dengan cepat dia menelefon ambulans dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan.



























Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















































Penyesalan HujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang