chap 7

1.4K 104 1
                                    









"Kandungannya kenapa dok!? Kandungannya baik-baik saja kan!?!" tanya si ibu dengan khawatir. "Maaf untuk sebelumnya. Tapi anak dari kandungan tuan Apo nattawin tak bisa kami selamatkan. Kecelakaan yang tlah ditimpa tuan apo meyebabkan kandungannya gugur. " kata si dokter itu dengan sendu. Mendengar ucapan dari si dokter membuat Build dan kedua ortunya tercegang. "H-ha? Ini ga mungkin.. " kata Build dengan tak percaya. "P-pa.. Ini bohong kan..? " tanya si istri pada suaminya. Belum sempat si suami menjawab pertanyaannya tiba-tiba..








Bruk










Si ibu jatuh pingsan karena masih terkejut dengan apa yang terjadi. "MAMA! " jerit Build dan si ayah. "DOK! TOLONG DOK! " teriak Build meminta pertolongan. Mendengar teriakan itu seorang dokter pun menghampiri mereka dan memanggil beberapa suster untuk rawatan lanjut.

Skip





























Di ruang rawat itu sunyi sepi hanya ditemani dengan bunyi monitor

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Di ruang rawat itu sunyi sepi hanya ditemani dengan bunyi monitor. Bunyi monitor itu menyambut masuk kedatangan Build. Pandangan Build hanya tertumpu pada suatu arah. Yaitu kearah sosok yang terbaring dengan mata tertutupnya diatas ranjang serba putih itu. Perlahan Build berjalan menghampiri sosok itu.










Build duduk diatas kerusi yang disediakan disamping sosok itu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Build duduk diatas kerusi yang disediakan disamping sosok itu. Build menggenggam tangan sosok itu. Dingin. Itulah yang ia rasakan. Build menatap lengkat sosok itu. Tiba-tiba air matanya jatuh mengingat ucapan dokter tadi. "Hiks..." isak Build lirih. "Hiks.. Gimana ini... Hiks.." tangis Build lagi. Tanpa ia sedari Apo perlahan terjaga dari tidurnya. "K-kak b-biu...? " panggil Apo lirih namun masih bisa didengar Build. Mendengar suara si adek, Build segera memalingkan wajahnya dan mengusap air matanya tadi. "A-apo?? Kamu sudah bangun?! " tanya Build. Apo hanya memberi sebuah senyuman lemah sebagai jawaban. "Apa kamu ingin sesuatu?? " tanya Build sambil menatap adeknya itu. Namun lagi- lagi Apo tersenyum lemah dan menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin beristirahat. " lirih Apo karena demi apapun tubuhnya serasa begitu lemah. "Baiklah kalau begitu. " kata Build sambil tersenyum. Kini Apo kembali menutup matanya untuk tidur.
























































Skip

/di ruang ibunya Apo/Build.

"Hiks~ gimana ini pa..? " tanya wanita paruh baya itu pada suaminya namun si suami hanya diam memeluk wanita itu.

"Hiks~ mama takut Apo ga akan terima semua ini hiks"

"Shtt, udah ya nangisnya? Kita doain aja yang baik baik untuk Apo ya? " kata si suami agar istrinya berhenti menangis.

Tanpa mereka sadari , Build ternyata ada di ruangan itu tanpa berniat untuk menghampiri. Build hanya diam menatap kedua ortunya sambil mengepal tangannya erat lalu keluar meninggalkan si ayah yang masih mencoba menenangkan istrinya.























































To be continued...
(≈ㅇᆽㅇ≈)♡

Penyesalan HujungWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu