Extra Part 1 - Jabberwock

1.9K 183 132
                                    

Warning Typo !

Pada suatu hari di musim panas, di ruangan kelas 2-3.

"Aku dari Amerika. Namaku Kagami Taiga. Disana aku sering bermain basket. Impianku dimasa depan adalah menjadi pemain NBA.

Minna yoroshiku."

Dengan dimulainya semester baru, menjadi rutinitas murid-murid yang naik kelas saling memperkenalkan diri kepada teman-teman kelas mereka.

Kagami berdiri di depan papan tulis selagi memperkenalkan dirinya. Dia berusaha memperkenal dirinya sebaik mungkin karena perkenalan seperti ini adalah momen penting untuk memberikan kesan baik kepada orang baru.

Ada beberapa murid yang sudah memberikan kesan baik kepada Kagami. Mengingat dia adalah salah satu pemain basket yang mengharumkan nama sekolahnya, tidak mungkin tidak ada yang tidak mengenalnya.

"Dia menarik juga ya." Bisik siswi kepada teman di sampingnya.

"Dia unik." Balasnya yang tersenyum kepada lawan bicaranya.

Namun ada juga yang tidak memberikan kesan yang baik kepada Kagami. Melihat Kagami yang baru saja memperkenalkan diri sudah menarik perhatian seisi kelas, membuat beberapa siswa ada yang tidak menyukai Kagami.

Saat mereka sedang sesi pelajaran olahraga basket, kekuatan dan kemampuan Kagami tentu saja sangat berbeda jauh dengan siswa biasa yang tidak memiliki pengalaman bermain basket.

"Maaf, kau tak apa-apa ?" Kagami menadahkan tangannya, menawarkan bantuan kepada siswa yang terjatuh saat Kagami melakukan dunk.

Siswa itu menatap kesal Kagami "Aaahh...menyebalkan." Dia pun bangkit tanpa menerima uluran tangan Kagami.

" 'Disini ternyata membosankan kalau dibandingkan dengan basket di Amerika.' Tertulis di wajahmu."

Kagami tertegun, bingung sekaligus terkejut mengapa teman sekelasnya itu bisa mengatakan hal itu kepadanya.

"Tidak apa-apa juga kok. Tidak masalah kalau kau berpikir begitu." Siswa itu pun melalui Kagami begitu saja, meninggalkan Kagami yang masih terkejut dengan kejadian barusan.

Entah apa yang sudah di katakan oleh siswa itu kepada teman kelas mereka yang lain, Kagami agak 'dijauhi' oleh teman-teman kelasnya.

Kagami bukan orang yang humble di tambah lagi sikap,raut wajah, perkataannya selalu bisa bikin orang salah paham (diawal pertemuan terlihat kayak orang yang galak dan pemarahan, tapi kalau sudah lama berteman baru keliatan asyiknya dia) membuatnya sulit bersosialisasi di kelasnya.

Keadaan semakin memburuk karena ia tidak ada orang yang ia kenal, contoh :

1. (your name)

2. Kuroko Tetsuya (tidak sekelas lagi)

Mungkin dia ada sekelas dengan temannya saat masih di kelas 1, tapi Kagami tidak sedekat itu dengan mereka.

"Hei, si murid pindahan itu...dia selalu sendirian ya ?"

"Katanya sih dia ada sedikit masalah di klub basket."

Entah pendengaran Kagami yang terlalu tajam atau teman sekelasnya yang berbisik tapi terlalu nyaring, Kagami mendengar sangat jelas ucapan mereka.

Dia tidak menyangka kalau saat ini dia sedang di gibah oleh teman sekelasnya sendiri, padahal orang di di gibah sedang ada bersama mereka.

Kagami menatap langit dari jendela kelasnya.

Satu tangan nya menangkup pipi nya malas, pria itu menghela napasnya panjang 'Benar-benar menyebalkan...siapa saja tolong buat aku tertarik.'

Kehidupannya yang sudah menjadi anak kelas 2, ternyata tidak berawal begitu bagus.

After Story [Kuroko no Basket]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang