Akashi Seijuro - Somewhere Only We Know (2)

713 91 24
                                    

Ending Akashi Seijuro (part 2)

Warning Typo !

"Baiklah sekian dari presentasi saya dan terima kasih."

Gadis itu membungkukkan badannya sesaat dan tepat setelah itu ia mendapatkan banyak sekali tepuk tangan yang meriah atas presentasinya.

Kilatan dari kamera menyerangnya namun tidak ada kegugupan sedikit pun yang di tunjukkan olehnya.

Karisma nya memancar keluar sehingga membuat siapapun terpesona akannya.

"Penampilan yang sangat memuaskan, (your name)-san." Acara telah usai namun masih ada orang-orang yang belum mau pergi. Mereka saling berbincang satu sama lain membahas bisnis mereka.

Termasuk (your name).

'White Noise' adalah nama brand yang di ciptakan (your name) untuk usaha butik nya, khusus nya untuk gaun pernikahan.

Setelah lulus dari Seirin, (your name) mengambil kuliah jurusan desainer dan semakin memperdalam ilmu nya dengan pergi ke berbagai negara.

Memulai bisnis nya dari nol, hingga bisa setenar sekarang bukan hal yang mudah bagi (your name). Apalagi mentalnya dan fisik nya sudah tidak se-sehat dulu, banyak tekanan yang ia rasakan.

Tidak seperti dulu yang selalu mendapatkan perhatian lebih, sekarang (your name) tidak bisa mengandalkan orang lain lagi seperti dulu.

Semua orang punya kesibukan mereka.

Support system nya adalah dirinya sendiri.

Kalau dia di kondisi yang buruk, dia akan menangis.

Kalau dia merasa senang, dia akan tertawa dan tersenyum.

Dia yang paling tahu bagaimana cara untuk menghibur dirinya sendiri dan membangkitkan semangatnya.

"Kau lihat dengan siapa dia berbicara ?" (random A).

"Mereka adalah karyawannya. Ada penyandang disabilitas di fisik mereka, ada yang mengidap kanker, bahkan ada yang tuna wicara dan tuna rungu." (random b)

"Serius ?! Bagaimana dia bisa mempekerjakan orang-orang dengan kebutuhan seperti itu ?" (random A)

"Kudengar hasil dari usaha nya, ia sumbangkan ke rumah sakit, panti asuhan, dan untuk kebutuhan sosial yang lain. Dengan kekayaannya sekarang, dia tidak mau menunjukkannya. Bagaimana mungkin aku tidak menginginkan menantu yang luar biasa seperti dia ?" (random c)

"Hebat sekali dia."

(your name) menghela napas nya. Orang-orang hanya menilai dari luar nya saja dan hanya ingin menikmati hasil bukan proses.

Disaat ia sudah mendapatkan apresiasi dari orang-orang, ada seseorang yang belum bisa ia jangkau. Wanita itu bekerja sekeras ini untuk membuktikan kepada seseorang bahwa dia punya sesuatu yang bisa 'dibanggakan'.

Sehingga jika suatu saat nanti mereka bersanding, dia bisa menyamakan langkah nya dengan orang disampingnya.

(your name) menyentuh lembut gaun pengantin rancangannya dengan senyuman sedih. Dia seorang perancang tapi di lain sisi dia juga seorang wanita biasa.

(your name) merancang baju pernikahan untuk diri nya sendiri yang kelak ia pakai suatu hari nanti. Dia mendesainnya dengan sepenuh hati nya, merancang nya dalam waktu yang lama, tidak terburu-buru. Sudah bisa di pastikan betapa indahnya gaun itu.

Gaun nya pernah di tawar dengan harga yang tinggi, namun wanita itu menolak. Gaun itu tidak ternilai harga nya dan sangat berarti bagi (your name).

"Maaf tapi acara pameran kami sudah selesai, anda sudah terlambat."

After Story [Kuroko no Basket]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang