Bercerita tentang cilo dan semua tingkah lakunya yang polos, lucu dan menggemaskan, dimana dia mempunyai pawang yang amat dingin tetapi tidak untuk cilo. Lalu apakah yang akan terjadi dengan cilo selanjutnya
Langsung baca aja:)
Saat ini sudah mennunjukkan pukul 19.00 langsung saja daddy cilo membangunkan bayinya untuk makan malam. Sesampainya di kamar langsung saja daddy cilo membangunkan bayinya yang masih berada dalam mimpi karna efek demam.
"Baby ayo bangun! Baby harus makan habis itu minum obat yah biar cepat sembuh"
Karna merasa terganggu dan efek demam cilo langsung saja menangis yang membuat mukanya bertambah merah.
Sesampainya di bawah sudah tersedia bermacam makanan dan juga bubur untuk cilo beserta obat pereda demam, langsung saja daddy cilo duduk sambil memangku babynya makan.
Bubur cilo
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Karna masih lemah cilo hanya mengikuti apa yang di suruh oleh daddynya.
Satu suap......
Dua suap......
Tiga suap......
Empat suap.....
Lima suap.....
"Ugggg daddy udah" ucap cilo
"Oke, kalau gitu baby minum obatnya yah. Gak pahit kok kan rasa strawberi kesukaan baby"
"Ummm"
Obat demam cilo
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tiba-tiba saja saat selesai menyuapi cilo obat terdengar suara langkah kaki.
Tak
Tak
Tak
"Ingat pulang rupanya?" Ucap daddy cilo sambil menatap orang didepannya dengan tatapan tajam
"Yah begitulah, tapi bukan karnamu tapi karna bayi beruang itu" ucap putra kedua sambil menatap cilo yang berada dipangkuan daddynya
"Hmmmm" ucap putra pertama
Karna malas meladeni kedua anaknya itu daddy cilo meninggalkan mereka menuju ke ruang keluarga. Dan tanpa berbicara lagi keduanya mengikuti di belakang
"Heh pak tua kenapa kau menyembunyikannya? Apakah kau pikir kami tidak tau" Ucap anak kedua
"Yang sopanlah, kalau bukan karna saya kau tidak akan lahir!" Ucap daddy cilo memandang remeh
"Hah sudahlah sangat membosankan berdebat dengan pak tua sepertimu" ucap anak kedua sambil tersenyum mengejek
"Apakah kau ingin memonopolinya? Itu tidak akan bisa" ucap anak pertama sambil terus melihat cilo
"Sudah pasti pak tua tersebut ingin memonopoli beruang kecilku" sahut anak kedua
Sedangkan cilo dari tadi hanya memandang kedua orang asing tersebut dengan bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Ummm, daddy mereka siapa?"
Mendengar suara itu langsung saja mereka bertiga memusatkan perhatiannya kepada cilo. Sedangkan cilo yang melihat daddy beserta dua orang asing yang memperhatikannya menjadi malu dan menyembunyikan mukanya di dada daddynya
"Mereka bukan siapa-siapa tak usah hiraukan mereka baby"
Kedua kaka beradik tersebut langsung saja menatap orang tua tersebut dengan tajam karna merasa bahwa si tua bangka itu mau memonopoli baby dan bayi beruangnya.
"Halo baby mulai sekarang panggil saya bang regan" ucap anak kedua sambil tersenyum manis
"Panggil bang arsares, tidak ada bantahan baby" ucap anak pertama menggendong cilo dari pangkuan daddynya.
Daddy cilo yang melihat babynya berada di gendongan anak pertamanya merasa tidak suka sedangkan Cilo yang tiba-tiba saja di gendong langsung kaget dan tanpa sadar mengalungkan tangannya ke leher arsares. Walaupun baru pertama kali bertemu tetapi cilo merasa sangat nyaman berada di gendongan arsares.
"Bang ar? Bang re?" Ucap cilo
Sedangkan di sisi ano dan el...........
"Bagaimana sudah ketemu?" Tanya ano pada tangan kanannya sedangkan el hanya menyimak.
"Tuan cilo berada di rumah keluaraga williams tuan" ucap sean tangan kanan dari ano.
"Huh kenapa baby bisa berada di rumah keluarga itu" marah el ketika mengetahui keberadaan cilo.
"Kau boleh keluar" ucap ano kepada sean.
"Baik tuan" pamit sean.
Arsares Williams (20)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Regan Williams (20)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
