44

867 132 0
                                    

"Kau mengerikan." Bisik Ron merasa ngeri melihat Lanielle telah membunuh Wormtail.

"Aku juga tidak percaya akan berakhir membunuhnya Ronnie. Tapi kurasa aku tidak menyesal." Balas Lanielle yang juga berbisik. Mereka tidak mau terdengar oleh Bellatrix yang hanya beberapa meter dari mereka.

Lanielle sendiri sebenarnya agak shock dan tidak menyangka ia akan melontarkan kutukan kematian. Awalnya ia hanya ingin melumpuhkan Wormtail. Lalu ia kembali mengingat saat Wormtail melarikan diri dari Remus, menyebabkan Cedric terbunuh dan ia juga yang membangkitkan Voldemort.

Atas nama Sirius, James dan Lily, ia menggelapkan matanya sendiri dan membunuh Wormtail. Membalas perbuatan yang dilakukannya selama ini.

Mereka bertiga mengendap-endap naik tangga. Nafas mereka tercekat saat melihat Hermione terbaring tak berdaya sambil mengeluarkan air mata.

Bellatrix pasti melukainya.

Ron beranjak dan mengacungkan tongkatnya pada Bellatrix, "Expelliarmus!"

Harry melihat Lucius hendak membalas, ia segera melumpuhkannya "Stupefy!"

Lanielle menyusul keduanya dan melindungi Harry dari serangan Draco dan Narcissa. Ia hanya menangkis serangan mereka dan tidak membalasnya. Ia tahu bahwa Narcissa dan Draco tidak melakukan apa-apa.

"Stop!"

Bellatrix sudah meletakkan tongkatnya di leher Hermione membuat mereka semua berhenti saling menyerang.

Mereka segera menjatuhkan tongkat, Draco memungutnya atas perintah Bellatrix. Tapi ia tidak mengambil tongkat Lanielle dan justru mengembalikannya tanpa sepenglihatan bibinya itu.

"Panggil dia. Panggil dia!" Suruh Bellatrix pada keluarga Malfoy.

Lucius membuka lengannya, Draco menatap Lanielle dengan tatapan rasa bersalah.

Suara sesuatu terdengar dan membuat Lucius menghentikan aksinya. Mereka menatap ke atas dan melihat Dobby sedang berusaha melepas pengait lampu gantung.

"AAAA!!" Teriak Bellatrix saat lampu itu terjatuh, Hermione sudah melepaskan diri darinya dan berlari ke arah Ron.

Harry menghampiri Draco dan berusaha mengambil kembali tongkatnya, Draco terlihat ragu dan masih menahannya.

"Kembalikan itu Draco!" Seru Lanielle membuat Draco meregangkan pegangannya pada tongkat Harry, dan membiarkan Harry mengambilnya kembali.

"Dobby tidak pernah ingin membunuh!" Bela Dobby yang langsung melucuti tongkat Narcissa yang akan melepas mantra ke mereka.

"Kau berani?! Kau mengambil tongkat penyihir?! Beraninya kau melawan tuanmu!" Teriak Bellatrix murka.

Dobby terlihat geram mendengarnya.

"Dobby has no master! Dobby is a free elf! Dan Dobby datang untuk menyelamatkan Harry Potter, Miss Roswell dan teman-temannya!"

Dobby mengangkat lengannya, dan hendak membawa mereka semua termasuk Griphook ber-apparate pergi dari sana.

Lanielle melihat Bellatrix yang melempar sesuatu, tepat sesaat sebelum ia berpindah tempat.
...

"Harry Potter.. Miss Roswell.." Panggil Dobby membuat Harry dan Lanielle langsung berlari ke arahnya.

Lanielle kehilangan nafas melihat luka di perut Dobby. Harry langsung memangku Dobby saat ia kehilangan keseimbangan.

"H-Harry.. Dia pasti terkena belati Bellatrix.." Lanielle ikut jatuh terduduk disamping Harry dan Dobby.

Harry terlihat sangat gusar dan tidak bisa berfikir, ia meminta sesuatu yang bisa menyembuhkan Dobby kepada Hermione.

"Hermione..? Help me!" Teriak Harry frustasi.

Lanielle menggelengkan kepalanya pelan kepada Harry. Mengisyaratkan bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan.

"Such a beautiful place.." Gumam Dobby membuat Lanielle dan Harry langsung meneteskan air mata.

"Dobby senang bisa menjadi teman Miss Roswell.. Dan Harry Potter.." Tangan Harry bergetar hebat, air mata sudah mengucur deras dan membasahi pipi Lanielle.

Peri rumah itu menghembuskan nafas terakhirnya, setelah menyelamatkan nyawa mereka semua hari ini.

"Kau harus menutup matanya. Don't you think?" Ucap Luna melihat mata Dobby masih terbuka.

Lanielle dan Harry masih merasa kalut. Membuat Luna sendiri yang menutup kedua mata Dobby.

"Sekarang di bisa tertidur dengan tenang."

Hermione dan Ron hanya bisa terdiam melihat Lanielle dan Harry. Dobby adalah teman yang berharga untuk Harry dan Lanielle.

Lanielle mengingat setiap saat ia bertemu Dobby di dapur Hogwarts, peri rumah itu akan menyapanya dengan senang dan menawarkan bantuannya.

"Aku ingin menguburnya. Dengan layak, tanpa sihir." Pinta Harry yang disepakati Lanielle.

Hermione dan Ron membantu Lanielle mengurus mayat Dobby sementara Harry menggali tanah di sekitar sana.

Mereka melapisi tubuh Dobby dengan kain putih dan menguburnya bersama-sama. Ron merangkul Hermione, Hermione menyandarkan kepalanya di bahu Ron.

Sedangkan Lanielle duduk di samping Harry yang masih terus menerus menatapi makam Dobby.

"Dia sudah beristirahat dengan tenang sekarang, Harry. Dia tidak perlu bekerja lagi untuk selamanya."

"Dia mati karena aku, Lanielle. Andai aku tidak menyuruhnya membawa pergi kita semua-"

"Harry. Dobby akan lebih kecewa lagi saat ia tidak bisa menyelamatkanmu dan kehilangan teman yang sangat berarti baginya."

Harry menundukkan kepalanya dalam, berapa banyak lagi nyawa yang akan hilang karena melindunginya? Pertama Ibu dan ayahnya, Marianne, Sirius, lalu sekarang Dobby.

Harry menyandarkan kepalanya ke bahu Lanielle, kedua matanya kembali berkaca-kaca.

"Aku tidak ingin kehilangan lagi. Sudah cukup semua pengorbanan untukku selama ini. Aku tidak ingin lagi melihat teman-teman dan keluargaku mati."

"Apa yang harus kulakukan Lane?" Tanya Harry sambil menghela nafas yang terasa amat sangat berat.

Lanielle mengusap punggung Harry, mencoba menyalurkan perasaan bahwa mereka saling memiliki satu sama lainnya.

"Kau hanya harus memperlihatkan kepada mereka, bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia. Dan untuk itu kau tidak boleh menyerah, Harry. Kita harus menyelesaikan semua ini."

Dear FrederickWhere stories live. Discover now