"Wanginya gak enak. Terlalu nyegrak, bikin hidung gatel."
Keziana tersenyum tipis mendengar cibiran Jeviano yang sedang fokus membuka kado pernikahan dari Haresh yaitu satu set parfum brand ternama. Padahal, sehari-hari suaminya itu juga memakai merk yang sama, namun beda varian saja.
Ia tak menyahut karena sibuk menata barang-barang di kamarnya. Maklum, Jeviano tak suka jika rumahnya berantakan. Jadi sambil menunggu pria itu membersihkan diri tadi, Keziana dengan cekatan mengeluarkan barang-barang tersebut dan meletakkannya di tempat yang sesuai. Kini, ada beberapa miliknya yang tersusun berdampingan dengan milik sang empunya rumah. Sebagai contoh, mesin kopi Jeviano yang bersebelahan dengan mesin pembuat jus Keziana, atau bantal sofa warna biru yang sangat kontras ketika dijejerkan dengan bantal warna hitam milik suaminya.
Awalnya Jeviano protes karena penyatuan warna yang tidak senada itu membuat jiwa perfeksionisnya bangkit. Namun mau bagaimana lagi, salah satu yang harus dilakukan pasangan dalam sebuah pernikahan adalah belajar menerima perbedaan, termasuk hal-hal kecil seperti ini.
Berkat Keziana, rumah yang semula bernuansa gelap dan monokrom ini perlahan menciptakan warna baru.
"Punya kamu juga wanginya gak enak. Jangan dipake," titah Jeviano yang sedang duduk di atas ranjang Keziana sambil menciumi parfum. Ia telah berganti pakaian dan raut wajahnya tak selelah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became His Wife | JENO × KARINA
Fanfictionapa yang akan kamu lakukan jika kenangan cinta pertama yang menjijikkan, dan pria idaman semasa SMA yang susah payah ingin kamu lupakan itu ternyata adalah orang yang dalam semalam menjadi suamimu?? Jeviano Gabriel Radjasa, membuat Keziana Lucia gil...