✨ELEMENTS - 2🌙

172 36 1
                                    

Previous Chapter~

"Hey! Sudahlah... Kita disini mencari tanaman, bukan kupu-kupu.. Ayo lanjutkan sebelum matahari terbenam..." Saran Gempa dengan lembut disertai senyuman creepy nya. Ke-enam sahabatnya yang sudah merasakan aura berbeda dari Gempa langsung membeku ditempat.

Mereka pun segera mencari apa yang mereka cari, lakukan secepat mungkin sebelum matahari terbenam, karena akan sulit menemukan jalan keluar jika gelap.

.
.
.
.
.
.
.
.

Krik.. Krik.. Krik.. Krik..

Suara jangkrik telah bermunculan, langit mulai berubah menjadi jingga, kunang-kunang datang dengan cahaya indah mereka, angin dingin menghembuskan udara dingin, kabut semakin menebal menghalangi penglihatan.

"Sepertinya kita harus pulang sekarang..." Saran Gempa.

"Setuju!" Seru Thorn tiba-tiba muncul dari dalam semak-semak. Ice yang berada di dekat semak-semak pun terjungkal karena terkejut.

Halilintar dan Blaze mendekat ke arah Gempa sembari membawa tanaman-tanaman yang mereka butuhkan, sementara Thorn membantu ice yang kakinya terjepit di antara akar-akar pohon yang berada diatas tanah.

"Dimana Taufan dan Solar?" Tanya Gempa melihat sekeliling.

"Huweeee...!! Tolong~!!" Teriak seseorang secara tiba-tiba mengejutkan mereka. Mereka melihat-lihat kesekitar namun tidak menemukan apapun. Mereka berlima mulai berkumpul membentuk lingkaran. Menajamkan penglihatan mereka untuk mencari sumber suara.

"Woii!! Di atas!! Tolong!!" Teriakan yang ternyata berasal dari Taufan kembali lagi, teriakannya terdengar dari atas. Halilintar, Gempa, Blaze, Ice, dan Thorn segera menoleh ke atas, dan apa yang mereka lihat?

Yahhh, mereka melihat Taufan yang sepertinya terjebak di atas pohon yang cukup tinggi dengan posisi dia duduk di dahan dan memeluk batang pohon tersebut. Mereka berlima ber-sweatdrop saat melihat Taufan. Mereka pikir suara makhluk hutan, karena suaranya terdengar menggema disela-sela angin dan pohon.

Halilintar melipat tangan di dada, Gempa berkedip-kedip beberapa kali melihat kearah Taufan, Ice menepuk jidat pasrah, Thorn nge-bug :v

"Kenapa kamu bisa sampai situ, Fan?!" Tanya Blaze.

"Aaaaa... P-panjang ceritanya, tolong turunkan aku~!!" Rengek Taufan semakin mempererat pelukannya ke batang pohon saat angin bertiup sehingga membuat dahan pohon itu terhuyung.

"Bagaimana?" Tanya ice.

"Apalagi? Kita tolonglah!" Sahut Blaze.

"Maksudku bagaimana caranya?" Balas Ice.

"Entah, mungkin kita potong pohonnya?" Celetuk Blaze ngawur.

Woosh~!!

Saat itu juga angin kencang tiba-tiba berhembus sekilas, seolah memperingatkan Blaze untuk tidak macam-macam.

Akibat angin tersebut, beberapa pohon terlihat berguncang lebih hebat, begitu juga dengan pohon yang dinaiki Taufan. Taufan yang di atas pohon merasakan dampaknya lebih buruk dari teman-temannya dibawah, dia menjerit ketakutan.

"HUWAAAA...!!" Pekik Taufan mempererat pegangannya.

"Haih Blaze, jangan macam-macam" Tegur Gempa, Blaze hanya cengengesan.

"Sekarang bagaimana?"

Thorn berjalan menuju pohon tersebut, lalu dengan lembut mengelus-elus batang pohonnya.

"Eum... Tuan pohon, bisakah tuan menurunkan temanku dari atas sana? Bukankah tuan juga tidak mau mendengar suara teman saya yang benar-benar memekikkan telinga?" Pinta Thorn baik-baik. Sayangnya hal tersebut dapat didengar oleh Taufan walau hanya sedikit, membuat Taufan ber-sweatdrop.

KNIGHT OF ELEMENTALWhere stories live. Discover now