✨ELEMENTS - 6🌙

143 29 2
                                    

Previous chapter

Setelah beberapa menit berdiskusi, akhirnya mereka setuju untuk mengikuti panduan dari rubah.

.
.
.
.
.
.
.

Berbeda dari dugaan  mereka, lokasi penguasa hutan ternyata tidak sedekat yang mereka kira. Mereka sudah berjalan berhari-hari tapi tetap belum sampai.

"Huh... Berapa lama lagi kita berjalan? Ini sudah malam..." Tanya Solar, ia hendak duduk di atas batu namun dicegah sang rubah. "JANGAN DUDUK!!" Teriak sang rubah. Solar yang mendengar itu terkejut lalu menjauhi baru tersebut. "Itu bukan batu, itu hewan!" Ujar sang rubah.

"Hah?!!" Kaget Solar.

"Kura-kura?" Celetuk Ice.

"Bukan! Itu adalah berang-berang" Timpal sang rubah. Mereka bertiga semakin dibuat tercengang mendengarnya. Karena mendengar keributan, si batu terbangun dari tidurnya dan menampakkan wujudnya yang sebenarnya berang-berang.

"Kalian sangat berisik!" Kesal berang-berang itu lalu pergi menuju semak-semak. Mereka bertiga hanya bisa diam dengan mulut menganga melihatnya.

"Sudah ku peringkatkan sejak tadi, semua yang ada disini ajaib. Tidak semua yang kau lihat di dunia mu sama seperti disini" Tutur sang rubah. Mereka semua langsung melihat ke area sekitar, banyak hal aneh yang terjadi di malam itu. Seperti burung dengan sayap kupu-kupu, ular berkaki, kadal warna-warni, buah dengan bentuk aneh, kunang-kunang api, bahkan mereka melihat peri dengan topi bunga dikepala mereka yang sedang melakukan aktivitasnya di rumah jamur mereka.

"Baiklah... tapi apa kita bisa beristirahat sebentar? Kakiku rasanya seperti hampir patah" Keluh Solar.

"Benar, lebih baik malam ini kita beristirahat" Sambung Halilintar.

"Tempatnya hampir dekat, tapi jika itu yang kalian mau, terserah saja" Ucap si rubah. Akhirnya mereka mencari tempat di bawah pohon, mereka menyalakan api unggun dengan bantuan kunang-kunang api. Mereka memakan bekal mereka juga sembari berbincang-bincang ringan. "Oh ya, aku belum tahu nama kalian, siapa kalian?" Tanya si rubah di sela-sela perbincangan mereka.

"Aku Solar, yang ada di kanan ku Halilintar, lalu yang di kiri adalah Ice" Ucap Solar memperkenalkan dirinya dan teman-temannya. Fyi Solar duduk diantara Halilintar dan Ice.

"Nama yang bagus, eumm... Kalian bisa panggil aku Shuraze" Ucap sang rubah memperkenalkan dirinya juga.

"Shuraze...?" Gumam Ice.

'Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana?' Batin Solar sembari memakan cemilan.

------

Setelah menghabiskan makan malam mereka, rasa kantuk menyerang dan akhirnya mereka tertidur di bawah pohon itu. Suasana sangat tenang, hanya ada suara hewan-hewan malam.

Disela-sela tidurnya, Ice terbangun karena merasakan sesuatu yang bergerak disekitarnya. Ice membuka matanya, ia memperhatikan sekitar dan menemukan fakta kalau si rubah tidak lagi bersama mereka. Ice mencari-cari disekitar tempat itu, tapi tidak menemukan apapun.

"Dimana kau...?" Lirih Ice, ia tidak mau teman-temannya terbangun.

"Apa yang kau cari?" Tanya seseorang dari atas. Ice menoleh ke atas dan ternyata rubah itu sedang bertengger di atas pohon yang cukup besar.

"Huh... Shuraze..." Gumam Ice dengan nada yang berbeda dari biasanya.

"Maafkan aku, aku ingin mencari--" Belum sempat si rubah menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara Solar yang memanggil-manggil Ice. "Ice...!! Dimana kau..?!!" Panggil Solar dari kejauhan. Ice diam saja sampai akhirnya sosok Halilintar dan Solar terlihat mendekati mereka.

KNIGHT OF ELEMENTALWhere stories live. Discover now