✨ELEMENTS - 7🌙

136 28 5
                                    

Previous chapter

Taufan memegang tanaman gantung yang ada di ujung goa, namun dia merasakan sesuatu yang aneh. "Hm?" Taufan segera menggeserkan tanaman gantung itu, tetapi...

.
.
.
.
.
.
.

"Kosong?"

"Tidak mungkin..."

Saat Taufan membuka tanaman gantung yang menghalangi ujung goa, bukan padang rumput yang mereka temukan namun hanya dinding goa.

"A-aku yakin ini goa yang sama, ta-tapi..." Mereka semua terkejut dengan apa yang mereka lihat. "Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?" Bingung mereka.

"Jika goa nya tertutup, artinya Solar dan yang lainnya tidak kesini" Ujar Gempa, dengan terpaksa mereka mengangguki pendapat Gempa. "Tapi kita tidak boleh menyerah, kita sudah jauh-jauh kesini, tidak mungkin kita akan kembali, kan?!" Seru Taufan menyemangati kembali timnya.

"Benar! Jika kita tidak bisa ke padang rumput, maka tujuan kita selanjutnya adalah mencari Solar, Hali, dan Ice!" Lanjut Thorn.

"Ice, Hali, Solar... Kami datang! Letsgoww!!"

Semangat mereka kembali lagi berkat Taufan dan Thorn. Mereka keluar dari goa dan melanjutkan perjalanan, diiringi dengan candaan ringan agar tidak terlalu membosankan. Sembari berjalan, mereka saling berbagi makanan ringan karena sejak pagi mereka belum sarapan.

"Uhh Taufan, apa keripik yang kau berikan mengandung alkohol? Sepertinya aku mulai berimajinasi..." Celetuk Blaze. Thorn yang sedang memakan keripik pemberian Taufan seketika menghentikan kunyahannya.

"Apa maksudmu Blaze?" Tanya Taufan kebingungan.

"Sepertinya aku berimajinasi kalau disini ada peri... Lalu naga..." Ucap Blaze pelan.

"Bla... Blaze... Kau tidak sedang berimajinasi" Timpal Gempa. Blaze segera tersadar, begitu juga Taufan dan Thorn, mereka juga menyadari ada beberapa peri dan naga kecil di sekitar mereka. Tapi makhluk-makhluk itu tidak mempedulikan mereka, malahan sibuk dengan aktivitas masing-masing. "Apa benar ini hutan Zvezda?" Tanya Taufan mulai memperhatikan suasana hutan yang berbeda dari sebelumnya. Jika ditempat sebelumnya batang pohon masih berwarna coklat, disini batang pohon berwarna-warni, ada yang merah, kuning, kelabu, merah muda, dan biru... Meletus balon hij--//plak...

Bukannya takut, mereka kagum dengan hutan tersebut. Mata mereka berbinar melihat segala hal yang ada di hutan. Makhluk-makhluk aneh yang sebelumnya hanya ditulis di buku sejarah juga bermunculan di sekitar mereka. "Lihat! Ada singa terbang di atas!!" Teriak Thorn menunjuk kumpulan hewan seperti singa sedang terbang.

"Griffin...!!" Seru Blaze dengan mata berbinar. Griffin adalah elang setengah singa yang merupakan salah satu dari beberapa hewan ajaib yang ingin Blaze temui. Melihatnya sekilas saja membuat Blaze terharu. "Aku ingin menaiki mereka..." Cetus Blaze.

"Jangan sembarangan, kalau mereka memakanmu bagaimana?" Tanya Gempa.

"Kan bisa dijinakkan..." Sahut Blaze sembari memancungkan bibirnya.

"Sudahlah, ayo lanjut... Dan Blaze! Apa aku harus memperingatkanmu untuk tidak membuang barang-barangmu lagi, lihat! Kenapa tasmu bisa ada disana?" Tuduh Taufan lalu menunjuk ke bawah pohon yang ada didepan yang jaraknya tidak jauh dari mereka. "Apa maksudmu? Sejak tadi aku membawa tasku" Timpal Blaze sembari menujukkan tasnya yang masih bertengger di punggung Blaze. Taufan tidak bisa berkata-kata, mulutnya terbuka lebar. "Lalu, itu tas siapa?" Tanya Taufan kembali menunjuk sebuah tas yang tergeletak di bawah pohon. Mereka saling pandang beberapa saat, lalu spontan berlari mendekati tas itu.

KNIGHT OF ELEMENTALWhere stories live. Discover now