DECLANOUS 3

5.6K 1.2K 254
                                    

gue bosen ya liat beginian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

gue bosen ya liat beginian. kalo emang lo ngerasa udah suci dan nggak suka cerita dengan budaya luar, silahkan angkat kaki aja. orang-orang suci nggak pantes memijakkan kaki di karya gue.
*ini dari neroin.

DECLANOUS 3 —

​"Raveeeeee!" Reola teriak bahkan dari saat dia membuka pintu kamar, dan berjalan ke kamar Rave yang tertutup rapat. "Mau Ovaltine, yang di KOI."

​Kala Reola membuka pintu kamar Rave, cowok itu seperti biasa di depan komputernya, kali ini mengenakan kacamata. Reola berdiri di samping Rave, memegangi ujung lengan dari t-shirt kelabu gelap dengan desain estetik yang cowok itu kenakan. Ingin segera dituruti.

​"Bentar, La. Selesain ini dulu," kata Rave tidak terlalu menaruh perhatian, matanya bergerak ke sana kemari mengikuti karakternya di dalam game.

​"Jangan lama, ntar keburu nggak pengen lagi tau." Reola akhirnya meninggalkan kamar Rave, kembali ke kamarnya untuk memperbaiki riasan wajah sedikit.

​Namun, saat Reola tengah asik mengoleskan lip gloss ke bibir, mendadak hujan, dan mendung sekali. Dia mengumpat kesal, lantas teriak memanggil Rave, dan tidak peduli bahkan saat Tuhan menegur teriakannya dengan gemuruh besar.

​Rave pasti tidak dengar teriakan marah Reola, dia mengambil ponsel, berdiri di dekat ranjang sambil menghentakkan kaki kesal ke lantai. Reola mengirim pesan pada Rave, dan baru dapat balasan lima menit kemudian.

reva: daripada lo berubah jadi dugong

​Adalah respons Rave terhadap pertanyaan sedih Reola yang menanyakan apakah mereka tidak jadi pergi. Sambil sewot sendiri, Reola mengetikkan balasan.

reola: 4 N Z 1 N 6

​Rave tidak membalas lagi, Reola jadi uring-uringan tidak jelas di kamarnya, tapi dia tetap ingin Ovaltine dan berinisiatif mengirim pesan untuk Rave lagi. Barang kali cowok itu punya solusi.

reola: ayo dong cari cara biar bisa pergiiii :(

reva: naik mobil mau? atau dari aplikasi aja dah, ribet amat u

​Kesal, Reola mengirim pesan suara berisi pekikannya. "Maunya tuh pergi ke KOI langsung naik motor!" Semoga saja Rave sedang mengenakan earphone dengan volume tinggi, Reola telanjur kesal.

​Well, meskipun hujan bukan urusan dan bukan kesalahan Rave. Cowok itu kan hanya kakak laki-laki Reola saja, bukan dewa pengatur cuaca.

​Gara-gara hal itu juga, Reola jadi galau di kamar, apa lagi dia sudah dandan, dan membuat ujung rambutnya agak bergelombang. Siapa tahu, mereka bertemu Jofi di KOI, atau kalau saja mereka bertemu teman sekolah cowok itu. Reola mana ingin Jofi dikatai karena Reola kelihatan buluk di luar sekolah.

​Reola turun, berharap hujan segera reda sebelum keinginannya untuk minum Ovaltine jadi hilang. Dia bertopang dagu di ruang tamu, menatap ke jendela dengan penuh harap. Sampai seseorang berdiri di ambang pintu, langsung masuk hingga Reola kaget, dan sempat berpikir orang itu adalah pembunuh bayaran.

DeclanousWhere stories live. Discover now