DECLANOUS 7

5.1K 1K 351
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAAAAARRRRR 🫰🏻

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAAAAARRRRR 🫰🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DECLANOUS 7 —

Jodie menghampiri Reola dengan langkah semangat setelah melihat cewek itu melambai-lambai pada punggung Declan yang menjauh, ke ujung lorong mencari tangga untuk naik ke kelas. "Si Declan semalem nginep rumah lo, ya?" tanya Jodie ingin tahu.

Reola terperanjat sampai melompat ke samping karena sebelumnya tidak menyadari kehadiran orang lain di dekatnya. "Ho, iya," jawab Reola seadanya. Dia menipiskan bibir, jadi ingat bahwa kemarin Declan juga sempat membantu tugas Jodie, masih kesal rasanya.

"Aduuuuh! Kenapa gak bilang, sih?" Jodie kedengaran menyalahkan Reola yang jadi berkerut alis padanya. "Kalo tau kan gue bisa ikutan nginep."

Lantas Reola menyipit, hampir lolos nama binatang dari mulutnya. Entah kenapa merasa Jodie jadi seperti cewek genit, walau nyatanya memang begitu.

"Chat gue gak dibales lagi sama dia, padahal mau nanya tugas gue ada yang kelupaan," Jodie menambahkan.

Lagi-lagi entah kenapa Reola mencurigai cewek itu. Mungkin saja tugas hanya alibi Jodie supaya bisa chatting dengan Declan di media sosial. Memangnya sedekat apa sih mereka? Reola jadi seperti teriritasi.

"Lo nggak nanya, ngapain juga gue koar-koar," sambut Reola datar. Yang membuat Jodie jadi meringis padanya, dan segera memeluk lengan Reola sambil mengalihkan pembicaraan. Mereka menuju pintu kelas yang sudah terbuka lebar, menyambut kedatangan murid-murid yang siap belajar.

Dan kala bel istirahat berbunyi siang itu, Reola dapat panggilan masuk dari Jofi. Katanya Jofi tidak bisa menjemput Reola untuk ke kantin, cowok itu juga belum sempat ke kantin karena disibukkan oleh beberapa hal. Reola berpesan supaya Jofi tidak melewatkan makan siang walaupun sibuk, lantas saat dia akan mengucap sampai nanti, tahu-tahu Jodie mendesah persuasif sengaja di dekat ponsel Reola.

Jofi hanya tertawa, dan Reola benar-benar kesal saat itu. Tangannya juga refleks memukul bibir Jodie. Bahkan kalau bisa rasanya ingin Reola cakar dan jambak saja sekalian.

"Ah kenapa, siiiiih?" Jodie protes sambil menyentuh bibir, manyun-manyun sendiri.

"Cowok gue, anjing," jawab Reola marah, tapi telepon sudah ditutup.

"Ya tau, terus kenapa?" Lagi, Jodie bertanya sambil berkedip polos dan suara manjanya mengiritasi telinga Reola.

Reola memutar mata. "Gila lo," semprotnya sebelum mengambil langkah lebar-lebar menuju kantin. Respons Jodie membuat Reola jadi ingin makan orang, untung saja masih di sekolah, kalau sudah di luar Reola yakin dia tidak bisa lagi menahan diri.

Jodie malah tertawa-tawa kecil, mengejar Reola sambil minta maaf dengan nada jenaka. Heck, kalau tidak serius, lebih baik tidak minta maaf. Apa lagi saat Jodie bilang cewek itu memang sengaja, Reola ingin sekali merobek mulut teman dekatnya yang terkadang tidak memakai otak dengan baik.

DeclanousWhere stories live. Discover now