35

4.9K 453 108
                                    

Elma seketika membeku.

Begitu ia melihat Jovelyn Wijdaya berada di lobby kantornya, ketika ia hendak mengambil berkas-berkas Euric Project untuk ia berikan kepada Ezra di rumah Yasmin hari ini juga.

Sementara Mike, yang ikut pergi ke kantor, bersama dengan Elma, karena tampaknya berita mengenai mobil Ezra  pagi ini membuat hari sabtunya menjadi sangat sibuk, menurunkan ponselnya yang barusan ia taruh di telinga untuk menelpon Rahandika, temannya. Ketika matanya menangkap sosok elegan Jovelyn Widjaya dengan para ajudannya di lobby kantornya.

Elma dengan langkah terpogoh-pogoh berjalan menghampiri Jovelyn Widjaya, yang wajahnya terlihat sedang kurang bersahabat itu. Kemudian setelah sampai di dekat perempuan itu, Elma menarik nafasnya panjang.

"Nyonya Widjaya," kata Elma, ketika akirnya ia bisa menggerakan mulutnya untuk bisa menyapa ibu kandung Ezra itu.

Jovie menoleh ke arah Elma, tatapannya teralih sebentar ke arah Mike yang berada di sebelah perempuna itu, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa, dan kembali melihat ke arah Elma.

"Maaf, karena saya tidak tahu kedatangan Nyonya hari ini. Kalau tahu, saya sudah datang dari tadi untuk menemani. Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" Elma tersenyum seramah mungkin, Sementara dadanya berdebar dengan gelisah.

Pikirnya besok Senin, semua karyawan di kantornya pasti akan dihabisi oleh wanita ini.

Jantungnya memompa sangat keras, ketika Jovie menatapnya dengan sangat serius, aura dominasi wanita itu terlalu kuat. Apalagi di tambah, memikirkan kalau hubungannya berhasil dengan Ezra, ia akan sering berhubungan juga. dengan ibunya.

Jadi tak bisa dipungkiri, jantungnya berdebar sangat hebat.

"Bantu?" Jovie bertanya, nadanya terdengar tidak biasa. Alis mata perempuan itu hampir bertaut.

Elma menautkan kedua jemarinya gugup di depan perutnya, ketika ia menahan nafasnya.

"Ya," jawan Elma.

"Menurut kamu, apa masuk akal, anak saya di beritakan yang tidak-tidak oleh pegawai saya sendiri?" Jovie bertanya, suaranya tegas, matanya menatap Elma dengan serius "Kenapa tidak ada satu orangpun yang memberitahu kepada saya mengenai berita ini? Apa saya tidak kalian anggap? Dan mengapa disituasi seperti ini, tidak ada satu orangpun yang ada di kantor!?"

"Nyonya," Elma semakin menahan nafasnya kuat-kuat. Bola matanya bergetar karena takut.

Jovelyn widjaya datang ke kantornya untuk marah. Dan kenapa wanita itu marah, karena Ezra.

"Dan dimana laki-laki itu sekarang?" Jovie bertanya lagi.

Maksudnya, Jovie tidak tahu keberadaan Ezra?

"Is he meesing around again? Did he sleeps in your place, for the past two days?" Tanya Jovie sedikit kesal ke arah Elma. Tetapi nadanya tetap terdengar tenang. Membuat Elma benar-benar merasa serba salah dan juga bingung.

Apakah ia salah bicara, ataukah ada perbuatan dari dirinya yang salah di depan wanita ini? Apa Jovelyn Widjaya tidak suka dengan dirinya?

Elma menarik nafasnya yang terasa sesak. Messing around? Sleeps in your place? Dia menganggap Elma sebagai perempuan macam itu? Murahan maksudnya?

Apa wanita ini tahu, jika sesungguhnya Ezra berada di rumah Yasmin? Apa dia tahu, kalau barusan yang seolah-olah ia tuduh murahan itu bukanlah dirinya?

Ezra berada di rumah Yasmin. Dan kalau memang asumsi ibu Ezra itu demikian, berarti dia menyebut Yasmin Murahan bukan?

"Jangan tatap aku seperti itu Elma. Aku tahu dia sedang berkencan dengan kamu," kata Jovie "Jadi setelah dia melakukan semua kekacauan ini. Where the hell is he?"

Diary Gadis CoklatWhere stories live. Discover now