Mike sedang tertidur.
Dan Yasmin sangat menyadari kalau leher laki-laki itu sangat membiru. Bekas cekikan Ezra jelas terlihat di sana, membuat Yasmin tanpa sadar meringis, merasa empati kepada Mike.
Ezra begitu kuat.
Bahkan Mike, yang bagi Yasmin badannya sudah sangat kekar saja, bisa di buat tak berdaya, hingga lehernya membiru seperti itu hanya karena sekali di cekik oleh Ezra.
Oh Tuhan. Apa yang sebenarnya Ezra lakukan hingga ia bisa sekuat itu? Apa yang dia pikirkan tadi?
Yasmin menarik nafasnya kemudian menghembuskannya lagi. Ia menggigit bibirnya samar, lantas memejamkan matanya. Perasaan takut kepada Ezra sedikitnya mengganggu dirinya.
Ezra tidak mungkin akan menghajar semua orang di sekeliling Yasmin, kan?
"Tunggu saja sebentar," Suara Zayn menginterupsi. "Sekitar tiga jam mungkin, Aku yakin dia akan bangun pada saat itu, he's fine," Lanjutnya, dipikirnya Yasmin sedang merasa khawatir terhadap Mike.
Padahal Tuhan tahu, kalau dirinya sedang memikirkan Ezra. Bagaimana laki-laki itu bisa terlihat tanpa emosi ketika mencekik Mike, bagaimana Ezra bisa sekejam itu, dan bagaimana Ezra bisa memanipulasi keadaan.
Yasmin membuka matanya, kemudian menoleh ke arah Zayn yang berdiri tidak jauh dari dirinya.
"Haruskan Ezra sampai membius Mike? Apa berbicara saja tidak cukup?" Yasmin bertanya.
Zayn memegang keningnya sembari menunduk, lantas ia menarik nafasnya berat "Look, pertama aku akan meminta maaf dulu karena semua ini terjadi. Dan membius Mike bukan hanya karena tadi dia memberontak, mengatakan akan membawa kamu,"
"Lalu?"
"Tapi karena Ezra, tidak ingin Mike melaporkan dirinya atas tindak pidana karena melakukan kekerasan kepada Mike. Kamu tahu, leher Mike membiru, sangat membiru. Dan itu barang bukti yang sangat cukup untuk bisa mempidanakan Ezra,"
Yasmin menarik nafasnya lagi dengan cepat "Haruskah sampai sejauh itu? Maksud aku, Mike tidak mungkin mempidanakan Ezra, kalau aku berbicara kepadanya,"
"Memang. Tapi orang di sekeliling Mike mungkin." Zayn menatap Yasmin "Musuh Ezra itu banyak, apalagi Papahnya. Dan dengan ditambah kejadian ini di saksikan oleh puluhan pasang mata, bukan tidak mungkin berita ini akan tersebar besok pagi dan menyebabkan kericuhan,"
Yasmin menghembuskan lagi nafasnya. Kemudian ia menatap ke arah Mike lagi yang sedang tertidur.
"Apa ini sering terjadi?" Tanya Yasmin.
"Kamu takut?"
Yasmin mengangguk "Ezra bahkan tidak mau mendengar apapun yang akan di katakan Mike tadi. Bagaimana jika lain kali ia melakukan ini lagi, kepada orang yang tidak bersalah?"
Zayn tertawa samar "Tidak akan terjadi lagi. Selama tidak ada yang menyentuh kamu,"
Badan Yasmin seketika membeku. Bulunya seketika saja merinding sekujur tubuh.
"Tidak masuk akal,"
"Mau membuktikannya?" Tantang Zayn.
Membuktikan kalau Yasmin sepenting itu di hidup Ezra? Tentu saja mau.
Yasmin menarik nafasnya, kemudian menghembuskannya lagi dengan berat. Tatapan mata Zayn begitu serius menatap matanya sekarang.
"How?" Tanya Yasmin.
Zayn menjulurkan tangannya ke arah Yasmin. Meminta Yasmin untuk mengambilnya. Sementara Yasmin di depannya, menatap tangan Zayn dengan sedikit ragu-ragu.

YOU ARE READING
Diary Gadis Coklat
Romance(COMPLETED) . . . Masih seputar Ezra dan Yasmin. Masih seputar harapan-harapan semu. Masih seputar Ezra yang terlalu bodoh dengan perasaannya. Juga dengan Yasmin yang terlalu tidak percaya diri dengan tubunya yang gemuk. Sequel dari Diary SMA Gantar...