MY ENEMY IS MY WIFE [HIATUS]

9

Setelah kejadian dimana nathan mendegar percakapan leora dengan seseorang yang memanggil nama leora dengan sebutan "queen" Nathan semakin tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang leora, siapa gadis itu sebenarnya nya? Apakah dia seorang ratu yang menyamar menjadi rakyat biasa? Yah, dia harus mencari tau kunci jawaban dari teka-teki itu

Hari sudah mulai gelap. Langit yang semula berwarna biru kini mulai berganti warna yaitu hitam pekat dan tak lupa juga, bulan dan bintang yang senantiasa menemani malam yang gelap agar terlihat sedikit terang dengan cahayanya menembus permukaan bumi

Waktu menunjukkan pukul 20.30 WIB leora dkk dan nathan dkk bergegas pulang menuju markas utama Invictus. Untuk sekedar singgah dan beristirahat karna hari ini yang cukup melelahkan kan sekaligus senang dan bahagia, karna mereka bisa berbagi kepada sodara sodara nya yang lebih membutuhkan di luar sana.

Dua puluh menit di perjalanan akhirnya mereka pun tiba di markas utama Invictus. Markas yang cukup mewah dan asri ini menjadi tempat ternyaman untuk anggota Invictus, markas yang sudah mereka anggap sebagai rumah kedua mereka. Dimana mereka selalu melewati susah senang bersama di markas itu. Tidak sedikit anggota Invictus yang ikut menginap di markas itu, karna fasilitas yang cukup mewah dan semua nya serba ada di sana.

Agam membaring kan tubuh nya di sofa panjang, untuk menetralisir rasa pegal yang menyerang kaki nya, karna seharian ini dia lebih banyak berdiri daripada duduk

"Ahh, nyaman banget gue" Gumam agam lalu perlahan mata nya mulai terpejam

"Cape banget gue hari ini, tapi gue juga bahagia liat mereka bahagia" Ucap ceysia

"Iya yah, hari ini itu kita ngerasa nya cape banget. Tapi di sisi lain kita juga bahagia banget ngeliat mereka bahagia ya nggak? Ucap atta

"Iya, sebelumnya gue ga pernah secapek ini dan sebahagia ini. Ternyata apapun yang kita kasih sama mereka mau sekecil apapun itu mereka ga mandang dari apa yang kita kasih, tapi mereka mandang dari ketulusan hati kita, itu yang bikin kita seneng untuk berbagi, hal yang mungkin kita anggap kecil tapi justru mereka lebih membutuhkan itu" Ucap syerin