19. Gak pantas

16.2K 1.5K 25
                                    

Haii!

Double up nih, sungkem dulu sungkem 🛐
Jangan lupa vote yaa

Tandai typo!

-happy reading-


Zahira berdiri di depan cermin menatap bayangannya sendiri, sekarang ia sudah rapi dengan dres simpel berwarna hijau muda, yang senada dengan kemeja milik Pak Haidar.

"Masyaallah cantik banget sih istri aku," ucap Pak Haidar setelah mengecup singkat pipi Zahira yang tertutup cadar.

"Ih suka banget si ngagetin aku," ucap Zahira terkaget.

Pak Haidar terkekeh lalu memeluk Zahira dari belakang menghadap cermin. Mata mereka bertemu melalui cermin di depan mereka.

"Cantik ya aku?" tanya Zahira.

Pak Haidar mengangguk di pucuk kepala Zahira.

"Kayak Umi," ucap Zahira yang teringat jika umi juga bercadar.

"Beda. Kamu ya kamu. Umi ya Umi. Kamu Zahira istri aku, kalau Umi ibu aku. Umi perempuan yang aku sayangi, kalau kamu perempuan yang aku cintai."

Zahira menepuk kecil pipi Pak Haidar yang ada di atas kepalanya. "Gembel!"

"Ayo berangkat. Jas aku mana sayang?" ucap Pak Haidar setelah melepas pelukannya.

Zahira dengan sigap mengambilkan jas hitam yang akan Pak Haidar gunakan.

"Terima kasih zaujaty."

"Sama-sama," ucap Zahira.

~~~~

Zahira menggenggam erat tangan Pak Haidar setelah sampai di lokasi.

"Kok banyak guru sih sayang?" ucap Zahira berbisik.

"Ini acara Pak kepala sekolah, mungkin semua guru di undang," jawab Pak Haidar berbisik juga.

"Kalau ketauan gimana?"

"Insyaallah enggak, kamu yang rileks."

"Eh Pak Haidar, terima kasih sudah datang," ucap Pak Cahyo menyapa.

"Selamat atas ulangtahun pernikahannya ya Pak, semoga langgeng selalu. Ini ada sedikit hadiah dari kami berdua." Pak Haidar kemudian menyerahkan bingkisan hadiah yang ia bawa.

"Wah repot-repot Pak, terima kasih ya. Eh ini istrinya?"

Zahira menangkupkan kedua tangannya, terlihat matanya menyipit pertanda ia tersenyum di balik cadarnya.

"Kalau boleh tau, namanya siapa Bu?"

"Ah jangan panggil Bu, Pak. Zahira saja," ucap Zahira sopan.

Sepersekian detik berikutnya Zahira baru sadar ia mengenalkan diri menggunakan nama aslinya.

"Zahira? Salam kenal."

Zahira mengangguk dengan mata yang masih menyipit.

"Ma! Mama! Sini dulu," ucap Pak Cahyo memanggil istrinya.

Datanglah wanita paruh baya, yang masih terlihat cantik dan sangat stylish.

"Ada apa Pa?"

"Kenalin ini Pak Haidar, salah satu guru matematika di sekolah, ini istrinya, Zahira," ucap Pak Cahyo memperkenalkan.

Pak Haidar menangkupkan tangan, sedangkan Zahira bersalaman langsung dengan istri dari kepala sekolah ini.

"Masyaallah, cantik banget istrinya Pak," ucap sang istri kepala sekolah memuji.

I Love Math and I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang