25. Aaaa Pak! Saya baper!

15.8K 1.5K 8
                                    

Haii!

Cerita ini udah sampe 25 bab tapi kok belum tembus 1k readers sii😭😭
Tolong share cerita ini ke temen-temen kalian yaa! Thank you

-happy reading-

I hate math, but I love my math teacher
~Zahira Azkia

~~~

Belum juga azan dzuhur Zahira sudah ada di rumah. Hari bebas setelah PAS ditambah para guru sibuk mengolah nilai untuk raport membuat Zahira dan para siswa lainnya bisa pulang lebih awal.

Saat seperti ini dimanfaatkan oleh Zahira dan kedua sahabatnya untuk girls time. Mereka berdua sudah memasak lima bungkus mie pedas untuk bertiga. Membuat satu teko besar es dan menyetel film yang sedang hits saat ini.

"Kalian udah mikirin rencana kedepannya gimana?" tanya Novilia.

"Gak tau ya, gue bingung jurusan apa yang prospek kerjanya bagus," jawab Kalista.

"Gue pengen masuk keperawatan gimana menurut lo?" tanya Novilia.

"Kenapa gak dokter sekalian?" tanya Zahira.

"Gak yakin sanggup gue," jawab Novilia. "Kalau lo Hir?" lanjutnya.

"Gue pengen masuk pendidikan matematika."

"Matematika? Yakin sanggup lo?" ucap Kalista tak percaya.

"I hate math, but I love my math teacher," ucap Zahira.

"Me too," balas Kalista.

"Gak boleh! Awas aja lo suka sama Pak Haidar."

"Hir, Hir, siapa juga yang gak suka sama Pak Haidar. Guru muda, ganteng, lembut tutur katanya. Perfect deh."

"ITU SUAMI GUE!"

"Ya gue tau."

Tak berselang lama, saat mereka sedang menonton film tiba-tiba ada yang datang.

"Assalamualaikum."

Zahira, Kalista, Novilia refleks menoleh.

"Wa'alakumsalam," jawab mereka bertiga.

Pak Haidar mendekat ke arah Zahira, menjulurkan tangannya agar Zahira salimi.

"Ada temen kamu ternyata?"

"He'em. Boleh kan?"

Cup

Pak Haidar mengecup puncak kepala Zahira singkat. "Boleh," jawabnya.

"Aaaa Pakk! Saya baper! Zahira yang dicium gue yang baper ya Allah." Terlihat Kalista memegangi dadanya yang naik turun.

Pak Haidar hanya terheran melihat teman istrinya yang bertingkah hiperbola tersebut.

"Kok udah pulang?" tanya Zahira.

Pak Haidar melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Udah jam dua, sayang."

"Aaaa Pak! Saya baperr! Hira yang dipanggil sayang, gue yang mleyot ya Allah," pekik Kalista heboh.

Zahira tak memperdulikan temannya itu. "Biasanya pulang jam 4," ucap Zahira menanggapi suaminya.

"Kamu juga biasanya pulang jam setengah empat, tadi sebelum dhuhur kok udah pulang?"

Zahira menyengir memamerkan gigi putihnya.

"Udah salat dhuhur, hm?" tanya Pak Haidar.

Zahira mengangguk semangat. "Udah dong."

"Masyaallah pintarnya zaujaty."

I Love Math and I Love You [END]Where stories live. Discover now