49. Graduation

13.6K 1.3K 193
                                    

Haii!

Akhirnya aku selesai revisi ANINDYA sampai 250+ halaman A4. Sekarang bisa fokus sama cerita ini lagii😭😭

Jangan lupa tandai typo!

-happy reading-

Kalista duduk seorang diri di bangku deretan terakhir. Terkadang pandangannya berubah sendu. Hari ini dirinya wisuda seorang diri. Semua rencana-rencana yang telah dirinya susun bersama Novilia dan Zahira berantakan.

Novilia yang berada di penjara, sedangkan Zahira masih trauma untuk ke sekolah. Pak Haidar pun juga tak kelihatan hari ini.

"Siswa berprestasi selanjutnya..." ucap seorang guru perempuan yang menjadi MC.

"Zahira Azkia kelas XII MIPA 2, peraih olimpiade online matematika!"

Beberapa tepuk tangan terdengar. Mereka masih belum menyadari jika nama yang dipanggil merupakan orang yang mereka rendahkan kemarin.

"Silakan untuk Zahira Azkia maju ke depan," suruh sang MC.

Melihat tak ada yang kunjung maju, sang MC kembali memanggil nama Zahira.

"Kepada Zahira Azkia kelas XII MIPA 2, dimohon maju ke depan."

Tiga puluh detik berselang. Tak ada orang yang maju, berdiri pun bahkan tidak ada.

Ada seorang di pojok ruangan memberi isyarat pada sang MC.

"Oh oke, sepertinya Zahira tidak ada. Kita lanjutkan nama berikut–"

"Saya di sini!" Suara seorang gadis menggema di seluruh ruangan.

Di sana sudah ada gadis cantik dengan gaun berwarna baby blue. Senada dengan kemeja yang dikenakan laki-laki di belakangnya.

Dengan anggunnya dia berjalan menuju panggung. Karpet merah yang ia pijak meredam suara sepatu berhak tipisnya.

Zahira melangkah ke atas panggung. Setelah dapat samir dan piala penghargaan karena menjadi siswa berprestasi. Kini Zahira dimintai sepatah dua patah kata.

Hanya siswa yang mendapat piala yang disuruh berbicara. Sedangkan siswa lainnya, hanya mendapat samir dan berlalu begitu saja.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Zahira memecah keheningan.

"Wa'alakumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab sebagian besar semua orang.

"Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada Allah. Terima kasih pada orang tua saya. Terima kasih kepada bapak kepala sekolah yang memperbolehkan saya berada di sini, walau saya telah melanggar peraturan sekolah.

"Yang terakhir saya berterima kasih kepada Pak Haidar, ya seperti yang kalian tau, he is my husband. Makasih udah ajarin aku banyak hal, dan makasih udah selalu ada disaat aku terpuruk. I will always love you."

Ia lalu turun dari panggung, berlari kecil hingga menubruk tubuh Pak Haidar.

"Jangan lari-lari sayang," ucap Pak Haidar saat Zahira sudah ada di dekapannya.

Zahira mendongak, ia hanya menyengir tak berdosa.

"I will always love you too baby," bisik Pak Haidar yang membuat perut Zahira penuh kupu-kupu.

"Mau duduk sama Kalista?" tawar Pak Haidar.

"Mana dia?"

"Tuh." Pak Haidar menunjuk Kalista yang duduk di belakang menggunakan dagunya.

"Boleh?" Zahira meminta izin.

"Boleh dong."

Zahira pun lalu menghampiri Kalista. Duduk di kursi samping Kalista yang masih kosong.

I Love Math and I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang