jihoon dan semestanya

2K 201 29
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seminggu kematian sang bungsu merupakan peristiwa kesekian kalinya yang menyakitkan bagi Taeyong. Kehidupan yang ia jalani sungguh menyayat hati. Dari ditinggal kedua orang tua, kehilangan kelompoknya dan sekarang justru kehilangan lagi dan lagi datang menghampiri

"Jon, gimana dengan Jungkook?"

Yang dipanggil langsung duduk tegap, diraihnya stopmap berwarna biru terang dan diserahkan pada sang sahabat. "Seperti dugaan, adik dari musuhmu itu mungkin berjalan mulus dan rapi"

Foto-foto dimana banyak sekali orang-orang yang mengawasi rumahnya. Bahkan dari mereka selalu mengikuti kemanapun adik-adiknya pergi.

Taeyong mengusap wajahnya kasar, ia kecolongan lagi?

"Seoba terlibat?"

Kalimat yang amat dihindari oleh Johnny dan teman Jepangnya- Yuta. Mata setajam elang itu menutup, menekan emosi yang siap ia keluarkan jika benar adanya.

"Kita belum tau Young, keterlibatan Seoba masih minim untuk disalahkan"

"Tapi Jungkook yang membunuh Yuna bukan?"

"Kita bel--"

"Karena cuma dia yang masih dendam atas kematian abangnya"

Suara Yuta tercekat dan tak mampu untuk dia keluarkan. Masa kelam mereka mengharuskan adanya bertumpaham darah. Ia tau, dendam akan selalu terikat oleh 2 kubu.

"Kalo beneran Jungkook, dia gak akan bisa jalan sendirian. Dia bagian dari masa lalu Seoba dan bisa aja mereka balas dititik terlemah gue."

"Dan kalo perkataan gue beneran terjadi, gue pastiin bakalan jauhin Yoshi dari mereka"

Baik Johnny dna Yuta melihat emosi yang terkumpul menjadi satu. Nyawa dibalas dengan nyawa.

Masa lalu Taeyong dengan salah satu anggota Seoba dulu dan menimbulkan dendam hingga membuat sang adik pergi meninggalkannya. Dendam yang mana membuat huru-hara, petuah yang dulu terlontar dan terjadi sekarang

Jeon Jungkook itu masih misteri
Bagian inti seoba yang pernah berjaya pada masanya-tepat berjayanya Taeyong dengan kelompokkya. Mereka ibarat api dan api, yang digabung mengakibatkan api yang jauh lebih besar

Dan sekarang?

Seoba dan Yoshinori

Mana yang akan tertekuk lutut?
























"Yoshi?"

Pemuda dengan tahi lalat didagu itu tergelonjak. Bisa dirasa jantungnya berpacu untuk beberapa saat. Setelah mengetahui siapa oknum yang memanggil dirinya, terdapat kelegaan.

"Asahi ya? Maaf gak sengaja halangin jalan kamu", badanya agak menyerong untuk memberi ruang. Tetapi kemudian Yoshi kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda-melamun.

YOSHI HAREM IIWhere stories live. Discover now