tahapan ketiga

1.7K 158 21
                                    







Semua orang dalam ruangan itu panik tiada henti. Memikirkan bagaimana dan kemana anak kedua dari tuan Kanemoto pergi. Ribuan pertanyaan terlontar dengan suara keras bak intorgasi. Rasa ketakuan kian menerpa, dalam ulung hati merutuki kejadian malam ini.

Sulung Kanemoto menatap bengis Jihoon - ketua Seoba yang tiba-tiba hadir tanpa ia minta. Taeyong seakan bertanya lewat tatapan tajamnya, untuk apa kalian datang kesini?

Jika ditarik 30 menit lalu, mungkin rumah sakit tempat mereka berdiri saat ini akan menjadi kuburan dadakan, jika saja tidak ada Yeji dan Jeno yang menengahi. Bungsu Hwang yang terus berteriak marah dan bungsu keluarga Jung dengan gagah berani meredam amarah sulung Kanemoto yang tak terkendali

Jika bukan karena Hyunjin yang sadar sudah dipastikan pukulan akan mengenai Jihoon dan atek-ateknya. Sungguh, Taeyong akan membawa sang adik pergi dari negara ini.

Jihoon berdehem sebentar, orang terkuat jalanan ibu kota menormalkan detak jantungnya. Berdekatan dengan abang dari orang yang ia cinta adalah salah satu dari ketakutan yang tiba-tiba hadir tanpa permisi.

Dari mata itu ia tau bahwa selain para penggangu, Jihoon harus membuat Taeyong memilihnya sebagai adik ipar bukan?

bahkan Jihoon sudah siap jika ia akan babak belur malam ini, kendati bukan kesalahannya pun tetap saja ia dengan suka rela menggantikan samsak untuk Taeyong pukuli. Ia berniat tidak akan melawan, bagaimanapun Yoshinya hilang karena keteledoran dirinya.

Ia gagal menjaga dan menempatkan yang terkasih pada radarnya

"Untuk apa kesini? Udah bosen hidup?" Jaehyuk berdiri ditengah-tengah mereka. Jaga-jaga jika Taeyong lepas kendali, ia bisa dengan cepat menghentikan amarahnya.

"Kalian nyerahin diri?" Lanjutnya

Yang ditanya hanya bisa diam, enggan menjawab karena memang bukan salah mereka. Mereka cuma khawatir....

"DIEM LO SEMUA HAH?! BALIK LO!! ANJENG.."

wajahnya memerah, tangan kanannya dipegang oleh Yuta dan  tangan kirinya dipegang oleh Johnny. Urat menegang dan Taeyong sungguh ingin meluapkan habis-habisan...

"BALIK GAK LO!! JANGAN PERNAH DATENG KESINI SIALAN!"

"Yong udah yong!"

"GAK BISA YUT! ADEK GUE DILUAR SANA SENDIRIAN!! GUE GAK MAU KEHILANGAN SATU-SATUNYA KELUARGA GUE!"

"kita gak tau yong apa bener Seoba terlibat"

Menarik tangan yang digenggam oleh Yuta, pemuda dengan tato dipunggung itu menarik kerah sang sahabat. Emosinya terpancing sekarang,

"BANGSAT! Lo diem Yut!! Lo sendiri yang nunjukin gue bukti kalo adek gue diikutin, lo bilang sendiri ada orang yang diem-diem masuk ke rumah saat Yoshi keluar ke toko serba, lo sendiri yang bilang ke gue Yut!! Lo sendiri SIALAN!"

"Yong tenang!! Kita gak tau mereka Seoba atau bukan, lo gak bisa nuduh gitu aja"

"Persetan!!"

Johnny memandang Yuta dengan heran. Bagaimana bisa sahabtanya itu tetap kekeh jika Seoba sama sekali tidak terlibat. Kenapa Yuta seakan tak berada dipihaknya. "Lo kenapa plin-plan gitu? Jelas-jelas Yoshi bahkan Yuna sering diikuti. Rumah mereka sering diawasi, kita semua liat rekaman cctv itu kan?"

"Kenapa sekarang lo seakan gak percaya bukti yang lo sendiri temuin juga? Ada apa sama lo?!" Lanjut Johnny yang mengundang tatapan tajam Yuta, mengisyaratkan untuk pemuda kelahiran Chicago itu untuk berhenti berbicara

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YOSHI HAREM IIWhere stories live. Discover now