Bab 61

899 176 4
                                    

Beberapa hari kemudian....

Hansu tersenyum sambil memasak sesuatu di dapur sedangkan Taehoon tengah duduk sambil melamun kan sesuatu.

"M/n akhir akhir ini menjadi sangat dekat dengan ku"

"begitu... Baguslah, bukannya itu yang kau mau sejak dulu?"

"tak mungkin, m/n tak mungkin sedekat itu padaku..... dia itu dekat dengan seungjoon, aku bisa melihat nya" Hansu kini diam di tempat nya masih mendengar kan apa yang akan di katakan oleh putranya tersebut.

"dia dulu saja masih mempermainkan keberadaan ku dalam hidup nya, setelah kematian Baek Seungjoon, dia malah bisa melihat jelas aku.... dia kira aku itu apa?"

"kalaupun dia membuat ku menjadi pelampiasan nya, rasanya aku keberatan aku lebih memilih jika dia mendekati ku karna ingin aku menjadi pelindungnya rasanya aku tak apa apa, walau tetap tidak menjadi orang favorit nya (cintai)"

"nak, pemikirannya mu itu sungguh sama sekali tidak masuk akal" Hansu masih memasang wajah tersenyum itu, Taehoon tak tahu... Dan ia tidak perlu tahu.

"ya sudah kalau begitu, jika aku tidak cepat mendapatkan alasannya.... aku tak mau ada dihidup nya lagi, manusia tetaplah manusia"

Brak!

Hansu membanting piring di atas meja, ia tahu perasaan anak nya itu tapi.... Taehoon tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia sudah berjanji tidak akan pernah membuka suaranya.

"nak, jangan ucapkan kata kata itu... Bukan nya kau dan m/n sudah membuat janji saat dulu?" Tanya Hansu yang masih bisa bisa tersenyum.

"janji itu bisa diingkari" Taehoon beranjak dari duduknya

"lagi pula aku memang suka kok... tapi aku juga manusia, punya hati dan perasaan... walaupun aku memang suka dengannya bukan berarti bisa di permainan begitu saja seperti game center" Taehoon berjalan ke kamarnya meninggalkan ayahnya yang kini tinggal seorang diri di sana.

Kepergian putranya dari meja makan membuat Hansu sadar jika bagaimana pun ia menyembunyikan sebuah bangkai pada akhir nya akan terhendus juga.

Hansu jelas tahu atas perasaan Taehoon pada m/n yang menyukai pria itu sejak lama, tapi Hansu juga tahu kenapa m/n saat itu lebih memilih suka dengan Baek Seungjoon dari pada Taehoon.

Skip time...

Pagi nya Hansu datang ke kamar Taehoon, terlihat jika pemuda tersebut tengah duduk di atas kasur sambil menonton sesuatu dari handphone milik nya, mata coklat itu melirik sebentar pada ayahnya.

"jika ayah ingin membela dia, sudahlah ayah.... Itu tidak ada gunanya, memang dari awal semua nya sia sia"

Hansu kemudian masuk kedalam kamar putra nya itu, di dalam kamar itu dapat Hansu liat ada sebuah satu foto pigura yang ada di atas meja putra nya tersebut dan bahkan ada juga sepatu yang masih terawat dengan sangat sangat baik.

Mata Hansu lebih banyak tertuju pada foto itu, foto yang menampilkan Taehoon dan juga m/n yang tengah melihat pemandangan matahari terbenam dengan m/n yang mengusap rambut Taehoon.

Tangan Hansu kemudian mengambil foto itu dan menatap nya, itu sebuah foto lama.

"nak, aku sangat tahu perasaan mu"

"ay--"

"jangan potong ucapan ku Taehoon, dengar kan aku dan diam lah agar kau mengerti akan situasi dan apa yang sebenarnya terjadi" Taehoon diam di tempat nya ia kini mengunci mulut nya, ayahnya sedang serius sekarang.

"m/n tak seperti yang kau katakan nak, kau tak tahu apa yang terjadi padanya enam bulan yang lalu.... aku tahu kau pasti berpikir jika m/n bersenang - senang, tapi pada kenyataannya tidak seperti itu Taehoon... Tidak"

Hansu kini duduk di pinggiran ranjang itu, terlihat sekali jika di wajah itu kini menampilkan sebuah ekspresi yang sama sekali tidak terbaca.

"apa maksud ayah?" Tanya Taehoon

Hansu tersenyum sambil menatap kearah putra nya itu, kemudian terdengar suara derap langkah seseorang dari luar dan tepat di depan pintu, muncul sosok yang sangat Taehoon kenal.

"Kau? Mau apa kau kemari?"

"terimakasih sudah datang, Yeunwoo"

"saya.... Sama sekali tidak masalah tuan Hansu, demi Hyungnim"

"tunggu, ada apa ini? Jelaskan!"

Baik Hansu dan Yeunwoo saling menatap lalu kemudian Hansu membuka suara nya sambil kembali menatap Taehoon yang menatap mereka berdua bingung.

"kau akan tahu kebenarannya, sekarang Taehoon"

Dan saat itu juga, Hansu dan Yeunwoo menjelaskan apa sebenarnya terjadi pada enam bulan yang lalu pada Taehoon. Kali ini tak ada lagi rahasia, kali ini tak ada lagi kebohongan.... Baik Hansu dan Yeunwoo membongkar semua nya pada Taehoon. Bahkan Hansu bercerita bagaimana cara ia dan mr. Kim menemukan m/n dengan kondisi yang benar benar tidak bisa dibilang manusiawi sekali pada saat itu.

"dari awal bertemu dari sejak pulang 'liburan' Hyungnim sudah bertingkah aneh, bahkan aku menyadari jika Hyungnim sama sekali tidak lagi menjadi 'maniak bertarung'.... Taehoon, Hyungnim tidak ingin memperlihatkan dirinya yang saat itu dalam kondisi tidak stabil, terlebih lagi pada mu"

Yeunwoo mengatakan apa yang ada di dalam pikiran nya, di dalam otak nya terlintas bagaimana raut wajah m/n yang ketakutan ketika mendengar nama "serigala hitam".

" Dasar B*ngs*t!! SOK KUAT SEKALI SIALAN!! "

Taehoon langsung turun dari kasur nya dan langsung pergi dari sana, meninggalkan Hansu dan juga yeunwoo.

”jangan di kejar" Ucap Hansu yang melihat Yeunwoo seperti ingin mengejar Taehoon.

"kenapa?" Tanya Yeunwoo

"kau pasti tahu bukan, kemana anak itu akan pergi? Jadi biarkan m/n dan Taehoon yang menyelesaikan masalah ini.... Kita tidak perlu ikut campur lebih jauh"

"saya tahu... Tapi...."

Hansu bisa melihat ada nya urat-urat yang muncul di area wajah dan juga sepanjang pergelangan tangan Yeunwoo.

"Saya tidak akan memaafkan Taehoon jika berbuat sesuatu yang berlebihan pada m/n hyungnim" Hansu diam dan kemudian tersenyum, senyuman seorang ayah yang begitu lembut.

"aku percaya pada putra ku Yeunwoo, jika ia benar benar melakukan itu... Aku mengijinkan mu untuk memukul nya..... untuk sekarang, kita biarkan mereka.... Aku yakin pada saat ini"

"Putra ku sedang merasakan suatu gejolak yang sama sekali tidak pernah ia rasakan sekarang..... Biarkan mereka berdua yang meluruskan masalah mereka, kita tidak baik untuk ikut campur"

TBC

How to fight x m. reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang