3

1.1K 196 30
                                    

French merapikan kemeja yang baru saja ia beli sebelum berangkat bekerja. Sebelum ini, ia sangat suka memakai pakaian yang menggambarkan dirinya sebagai sosok dewasa. Tapi sekarang dan mulai saat ini ia suka melihat dirinya menjadi lebih muda dan segar. Seakan ia ingin mengimbangi Zara yang masih 19 tahun. Demi apapun! Ia tak pernah segila ini.

"Kau sangat tampan, French. Zara pasti akan bertekuk lutut di hadapanmu.. sebentar lagi," ujarnya pada dirinya yang ada di dalam kaca.

Tanpa sadar jika dirinyalah yang telah bertekuk lutut pada gadis itu.

***

"Jadi, anjing ini terkena rabies?" melihat seekor anjing yang hampir sekarat di dalam kandang.

Sebagai dokter hewan, Zara selalu profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Ia sangat menyukai berbagai hewan dari kecil. Dan ternyata hal itu diturunkan dari Mamanya. Karena dulu, mamanya pernah menjadi asisten dokter hewan. Tapi karena alasan Dadanya, Mamanya harus mengundurkan diri.

Sehingga, ia bertekad meneruskan impian mamanya sebagai dokter hewan.

"Iya dokter. Saya menemukan anjing ini di dalam selokan."

"Tapi, apakah anda sempat terkena air liurnya? Atau gigitannya mungkin?"

Wanita itu menggeleng, "Tidak dokter."

"Maaf saya harus mengatakan ini, nyonya. Anjing rabies tidak dapat bertahan hidup lebih dari 14 hari. Jadi, kemungkinan besar anjing ini tidak dapat diselamatkan."

"Tapi dokter.."

"Tapi tenang saja nyonya, kami akan mengusahakannya semaksimal mungkin."

***


Zara mendenguskan nafasnya menatap pesan dari seorang pria yang senang sekali merecoki hidupnya.

From French

Aku akan menjemputmu, sayang

Kita akan makan malam bersama

Kau tidak lembur kan?

Sayang, aku sudah di parkiran menunggumu.

Zara

Zara

Zara, aku menunggumu

Jika bukan karena ia sedang berpura-pura mencintai pria itu. Ia takkan menerima ajakan kencan seperti ini. Hello?? Ia masih sangat muda untuk berkencan dengan pria 29 tahun. Astaga.. apa kata Dada dan Mamanya jika tahu ia sedang berhubungan dengan pria ini? Pasti takkan direstui. Ia jamin akan hal itu.

Dari bentukan pria itu saja semua orang bisa menilai baik dan buruknya. Pria berengsek yang bisa-bisanya berani mendekati Mia, sepupunya. Bahkan French sudah tahu jika Mia sudah punya suami.

Zara mengeluh pelan. Rasa-rasanya ia ingin terbang ke Turki dan mengambil studinya. Tapi, karena belum direstui oleh kedua orangtuanya ia memilih mengundurkan niatnya.

Sejujurnya, disana ia berniat mencari pengganti mantan brengseknya itu. Orang Turki seperti tipe pasangannya. Bohong jika ia sudah sepenuhnya move on. Bagaimanapun rasa ini sedikit masih ada. Namun ia juga tak sudi untuk balikan. Baginya, cinta harus berpikir rasional.

Bodoh sekali jika dirinya memilih mantannya yang tukang selingkuh. Apa memang pria tak cukup hanya dengan satu wanita? Ia takkan lagi percaya dengan pria mulai saat ini.

"French, kau pasti akan menyesal telah jatuh hati denganku."

Pria itu tersenyum melihatnya mendekati mobil. Ada yang berbeda dengan penampilan pria itu. Terlihat lebih muda. Apa? Lebih muda? Ia merutuki pendapatnya sendiri.

Zara membalas senyumnya, "Hai! Apa sudah lama menunggu?"

"Tidak juga. Baru lima belas menit yang lalu." Bohong sekali.. padahal sudah satu jam ia menunggu sampai bosan.

Namun ketika melihat gadis cantik itu keluar dari tempat kerja rasa bosannya tergantikan dengan rasa bahagia yang sulit dinalar.

Pria itu sengaja merapikan kerahnya. Seakan memperlihatkan penampilan barunya saat ini. Zara peka akan hal itu. Dasar pria tua.. sudah tua sok-sokan lagi.

"Bukankah ini kemeja keluaran terbaru dari brand Zara?" Brand yang sama ia pakai. Apa ini? Pria itu menyamai brand pakaiannya?

"Benar. Sama denganmu kan? Aku juga membelikannya untukmu."

"Benarkah?"

"Ya, di dalam mobil. Ayo masuk!" pria itu membukakan pintu mobilnya.

"Kita akan makan malam dimana?"

"Rahasia," pria itu menarik tangan  Zara supaya bergegas untuk masuk ke dalam.

PLEASE LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang